Artinya: Dialah Allah yang tiada Tuhan selain Dia, yang mengetahui yang
ghaib dan yang nyata, Dia-lah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dialah
Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, yang Maha Suci, yang Maha Sejahtera,
yang Mengaruniakan Keamanan, yang Maha Memelihara, yang Maha perkasa, yang Maha
Kuasa, yang memiliki segala Keagungan, Maha suci Allah dari apa yang mereka
persekutukan. Dialah Allah yang Menciptakan, yang Mengadakan, yang membentuk
Rupa, yang mempunyai asmaaul Husna. bertasbih kepadanya apa yang di langit dan
bumi. dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (al-Hasyr: 22-24)
Menurut H.M Quraish Shihab, di dalam Al-Qur’an, kata Allah terulang
sebanyak 2698 kali. Dan mengetahui-Nya dengan penuh kenyakinan termasuk salah satu yang
wajib dilakukan oleh setiap manusia.
Menurut keterangan yang diberikan Sayyid Quthb, surat ini turun berkenaan
dengan peristiwa Nabi Muhammad SAW dengan sekelompok Bani Nadlir yang terjadi
pada awal tahun ke
empat hijriah setelah perang uhud dan sebelum perang Ahzab.
empat hijriah setelah perang uhud dan sebelum perang Ahzab.
Makna ayat ke 22
Ayat
ini menjelaskan bahwa Sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah, dan setiap
orang yang menyembah selain Dia seperti tumbuh-tumbuhan, batu, berhala, atau
raja adalah batal. Allah Maha mengetahui segala sesuatu yang tampak di jagat
raya baik yang tampak maupun tidak tampak, serta tidak ada satu yang di langit
dan di bumi ini yang lepas dari pengetahuan Tuhan. Allah memiliki Rahmat yang
amat luas yang menjangkau seluruh Ciptaan-Nya. Allah Maha Pengasih di dunia dan
akhirat serta pada keduanya.
Ayat
ini menunjuk-Nya dengan kata “Dia” yakni Dia yang menurunkan Al-Qur'an
dan yang disebut-sebut pada ayat-ayat yang lalu Dia, Allah Yang tiada Tuhan
yang berhak disembah, serta tiada Pencipta dan Pengendali alam raya selain Dia,
Dia Maha Mengetahui yang ghaib baik yang nisbiy/relatif maupun yang mutlak dan
yang nyata, Dia-lah ar-Rahman Pencurah rahmat yang bersifat sementara untuk
seluruh makhluk dalam pentas kehidupan dunia ini lagi ar-Rahim pencurah rahmat
yang abadi bagi orang-orang beriman di akhirat nanti.
Kata
(Huwa) yang mendahului ar-Rahman ar-Rahim berfungsi mengkhususkan kedua
sifat itu dalam pengertiannya yang sempurna hanya untuk Allah SWT. Kata (Huwa)
sepintas tidak diperlukan lagi karena telah menunjuk kepada Allah. Tetapi ini
agaknya untuk menggambarkan semua sifat-sifat-Nya.sebelum menyebut sifat-sifat tertentu,
karena kata Allah menunjukkan kepada Dzat yang wajib wujud-Nya itu dengan
sifat-Nya, baik sifat Dzat maupun sifat fi’il.
Makna
ayat ke 23
Ayat
ini menjelaskan bahwa Allah adalah Satu-satunya Penguasa terhadap apapun juga.
Dia-lah yang menggerakkan segala sesuatu tanpa ada yang mampu menghalangi dan
menolaknya.
Dia terhindar dari segala sesuatu yang tercela dan hal-hal yang menunjukkan
kekurangan, yang mengamankan makhlukNya dari sesuatu yang mendzaliminya dan Dia
pula yang mengintainya. Dia pula yang memuliakan terhadap sesuatu yang dinilai rendah, yang mampu mengalahkan sesuatu melalui keagungan dan daya paksaNya.
Dia terhindar dari segala sesuatu yang tercela dan hal-hal yang menunjukkan
kekurangan, yang mengamankan makhlukNya dari sesuatu yang mendzaliminya dan Dia
pula yang mengintainya. Dia pula yang memuliakan terhadap sesuatu yang dinilai rendah, yang mampu mengalahkan sesuatu melalui keagungan dan daya paksaNya.
Kata
(al-Malik) terdiri dari huruf (mim) dan (lam) dan (kaf) yang
rangkaiannya mengandung makna kekuatan dan keshahihan. Ia pada mulanya berarti
ikatan dan penguatan.kata ini berulang terulang didalam al-Quran sebanyak 5
kali.
Al-Malik mengandung arti
penguasaan terhadap sesuatu disebabkan oleh kekuatan pengendalian dan
keshahihannya. Malik biasa diterjemahkan raja adalah yang
menguasai dan menangani perintah dan larangan, anugerah, dan pencabutan dan
karena itu biasanya kerajaan terarah kepada manusia dan tidak kepada barang
yang bersifat tidak dapat menerima perintah dan larangan.
Makna ayat ke 24
Al-Magribhy
mengatakan bahwa Dia-lah Allah yang menciptakan segala sesuatu yang menampakkannya
di alam jagat raya berdasarkan sifat yang dikehendaki-Nya. Dia-lah Allah yang
memiliki Asma’ al-Husna dan tidak ada satupun yang dapat menyamai-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar