Rabu, 08 Juli 2009

Alasan Wanita & Matematika Tak Bersahabat




Jika Anda seorang wanita dan tidak menyukai matematika, bisa jadi alasannya bukan diri Anda sendiri. Sebuah penelitian baru-baru ini mengungap, kebudayaan bisa jadi alasan yang mendasari mengapa wanita di sebagian negara di dunia tidak memiliki kemampuan matematika menandingi pria.

Hal itu disimpulkan dari analisis kemampuan matematika di Amerika Serikat dan negara lainnya, sebagai isu utama dari laporan rapat kerja dari National Academy of Sciences.

"Ada beberapa negara, kemampuan matematika para wanita dan pria tidak ada perbedaan. Negara-negara tersebut biasanya negara yang memiliki keseimbangan gender yang sangat baik," ujar pemimpin penelitian sekaligus Ahli onkologi dari University of Winconsin-Madison, Janet Mertz.

Analisis yang merujuk pada angka tes terstandarisasi serta sumber terkait, mengungkap sebuah pola peningkatan berdasarkan faktor sosio-kultural yang akan mendukung atau justru menghalangi semangan wanita dalam setiap tingkatan untuk menguasai matematika.

"Jika Anda membuka kesempatan pada wanita kesempatan pendidikan yang membutuhkan lebih banyak pengetahuan matematika, maka Anda akan menemukan semakin banyak wanita belajar dan menguasai matematika lebih baik," tutur Janet.

Dia mencontohkan, anak remaja wanita pada semua tingkat usia di Amerika Serikat memiliki angka yang hampir serupa dengan anak laki-laki pada sebuah tes matematika yang sudah distandarisasi. Para wanita muda semakin banyak yang mengambil mata pelajaran matematika lanjutan dan mencari universitas serta program pasca Sarjana dalam bidang matematika.

Para peneliti mengungkap, setelah melihat bukti nilai matematika di negara-negara dengan berbagai budaya dan suku, semakin banyak remaja wanita yang memiliki kemampuan sama dengan pria di sebagian negara terkait dengan persamaan gender dalam kelompok demografi.

"Kebudayaan di Amerika Serikat berangsur-angsur terdapat perubahan pada para siswa yang menyakini, kemampuan matematika anak laki-laki merupakan bawaan dari lahir. Jika seseorang tidak berbakat matematika, ada kemungkinan untuk menguasainya dengan belajar," terang Janet.

Dia menambahkan, di sebagian negara banyak orang yang menilai matematika dan penguasaan terhada matematika terkait dengan kesuksesan seseorang. (healthday/rin)

By Republika Newsroom
Jumat, 05 Juni 2009 pukul 17:23:00

Tidak ada komentar:

Posting Komentar