Selasa, 04 Agustus 2009

I Love You Full, Ha-ha-ha ...



Mbah Surip : Seniman dan penyanyi yg sangat digemari saat ini. meninggal dalam perjalan ke Unit Gawat Darurat (UGD) di Rumah Sakit Pusdikkes Ditkesad, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (4/8) sekitar pukul 10.15 WIB. ...........




''Barang siapa ingin hidup awet muda, bahagia di dunia ini, kurangi tidur, banyakin ngopi.'' Mungkin inilah kredo almarhum Mbah Surip yang meninggal mendadak, Selasa (4/8).

Tak ada angin, tak ada hujan, siapa pun yang kenal dia terperanjat. Apalagi bagi mereka yang sering nongkrong di Gelanggang Remaja Bulungan, Jakarta Selatan. Berita kematiannya seperti petir menyambar di siang bolong.

Ketenarannya yang belakangan melangit, memang membawa berkah berlimpah. Kalau dulunya bila bepergian hanya berjalan kaki, naik angkutan umum, atau naik ojek, kini pria bernama lengkap Urip Achmad Ariyanto bin Soekotjo itu sudah naik mobil berpendingin udara.

Bahkan, gosip yang paling anyar, Mbah Surip ramai dikabarkan punya penghasilan sampai Rp 8 miliar, hasil dari penjualanring back tone (RBT) lagu "Tak Gendong" itu. Sepanjang Juli 2009 saja diperkirakan ada sekitar 500 ribu pelanggan Telkomsel yang menggunakan Nada Sambung Pribadi (NSP) karya Mbah Surip. Bayangkan kalau dikalikan Rp 9.000 sekali berlangganan untuk satu bulan.

''Tapi, dia tetap tak berubah. Pekan lalu, dia malah bagi-bagi uang ke temannya, masing-masing dikasih Rp 100 ribu,'' kata Sulaiman, juru parkir kawasan Bulungan-Blok M, beberapa hari lalu.

Selain berdandan nyentrik ala Bob Marley, sosok pria kelahiran Jakarta, 5 Mei 1949, ini memang akrab dengan jalanan Jakarta. Dia hidup menggelandang selama puluhan tahun.

Lagu hits Tak Gendong, sebenarnya, sudah lama tercipta, jauh hari sebelum ramai dikenal saat ini. Anak muda yang suka nongkrong di Gelanggang Remaja Bulungan sudah akrab dengan lagu itu.

Begitu juga dengan lagu "Bangun Tidur" atau "Ijo Royo-Royo", sudah teramat lama dan sering dinyanyikannya. Tak jelas berapa banyak lagu yang telah dibuat. Yang pasti, pria berambut gimbal ini sudah banyak membuat album rekaman. Dia pun mengaku punya royalti dari beberapa lagu ciptaannya, yang dinyanyikan beberapa penyanyi lain, seperti Evie Tamala.

Hidupnya memang terkesan senang dan tertawa terus. Tidurnya pun bisa di mana saja. Selera hidupnya tak rewel. Asalkan ada kopi dan rokok kretek, semua jadi beres.

Mbah Surip sering mengaku punya rumah di Kampung Artis, Jakarta Timur. Tapi, bila melihat cara hidupnya, rumah bagi dia lebih berfungsi layaknya tempat singgah.

Dia juga kerap bercerita pernah kerja di perusahaan pengeboran minyak di berbagai negara. Bahkan, lagu ''Tak Gendong'' itu dibuat ketika berekreasi melihat jembatan raksasa di California, Amerika Serikat. ''Syair Inggrisnya aku bikin karena melihat orang bule sibuk bicara. Aku nggak mudeng sama omongannya,'' ujarnya suatu waktu.

Cara mencipta lagunya memang unik. Untuk mencari inspirasi, Mbah Surip bisa pergi ke mana saja, termasuk bertemu siapa saja.

Tak berbeda dengan almarhum Gombloh, Mbah Surip membuat lagu bertemakan kehidupan keseharian yang ditemuinya. Tak ada referensi dari kutipan buku puisi atau cuplikan karya sastra orang lain. Sama dengan gayanya, lagu Mbah Surip memang terasa orisinal.

Gayanya yang kocak, lugas, dan jujur menjadikan siapa pun yang bertemu dia, bakal serasa bahagia. Beberapa bulan terakhir, tepatnya sebelum lagu ''Tak Gendong'' meledak di pasaran, Mbah Surip sering terlihat menyanyi di forum pengajian Kenduri Cinta-nya Emha Ainun Nadjib.
Dia bergaul akrab dengan Bertha, guru menyanyi Kontes Dangdut Indonesia di Televisi Pendidikan Indonesia. Istilah I Love You Full miliknya itu, juga sudah lama dikutip dan menjadi buah bibir di mana-mana.

Bahkan, mantan Ketua MPR, Amien Rais, kerap mengutip kredonya itu. Dan ini masuk akal. Sebab, sewaktu kampanye Pilpres 2004, Amien Rais memang sering menyambangi Warung Apresiasi Bulungan, salah satu tempat mangkal Mbah Surip, selain Pasar Seni Ancol dan Taman Ismail Marzuki, Jakarta.
Selain sibuk membuat lagu, kadang Mbah Surip juga suka membuat cerita. Salah satu ceritanya adalah kegiatan ketika pergi ke sebuah wilayah di Garut Selatan, Jawa Barat. Dia mengaku tinggal di sana selama sebulan.
''Di kampung itu saya menemukan kotak di dalam sumur,'' katanya.
''Kotaknya kemudian dibuka, Mbah?'' tanya teman-temannya yang mendengarkan cerita. ''Ya jelas ... ha-ha-ha ...'' jawab Mbah Surip sekenanya.

Mbah Surip kemudian asyik bercerita. Untuk mengangkat kotak dari dalam sumur, butuh 10 orang karena kotaknya sangat berat. Setelah terangkat, kotak pun dibuka secara beramai-ramai.

''Hasilnya, begitu kotak dibuka, di dalamnya ternyata berisi satu kotak lagi. Kemudian kotak itu pun dibuka, dan di dalamnya juga ada kotak lagi. Begitu juga ketika kotak itu dibuka lagi, di dalamnya juga masih ada kotak. Dan, akhirnya kini kotak tinggal sebesar kelingking,'' kata Mbah Surip sambil memperlihatkan jarinya.

''Setelah dibuka lagi, isi apa Mbah ...?'' Mbah Surip pun garuk-garuk kepala. Setelah dibuka, isinya ternyata hanya selembar kertas. Dia pun balik bertanya mengenai tulisan apa yang ada di kertas itu.
''Pengin tahu jawabnya? Tulisannya adalah Anda dibohongi ... ha-ha-ha ...!''

Figur penyanyi atau lagu mana yang menjadi favoritnya? Belakangan Mbah Surip dalam sebuah acara di televisi mengaku Bing Slamet sebagai artis idolanya. Memang, tampaknya tak masuk akal. Apalagi, bila melihat gaya dandanannya yang mirip penyanyi aliran reggae, Bob Marley.

Tapi, apa pun pengakuannya, semua itu sah saja. Yang jelas, beberapa tahun silam di pelataran Taman Ismail Marzuki, dia pernah bersama penulis menyanyikan lagu ''Turi Turi Putih'' karya tokoh legenda seniman Jawa, Ki Narto Sabdo.

Dan kami menyanyikannya berulang-ulang hingga larut malam. Mbah Surip tampak begitu menikmati lagunya.

Turi-turi putih
tak tandur neng kebon agung
celeret tiba nyemplung, kok iro kembange sopo
(Bunga turi yang putih
ditaman di kebun agung
ada sinar yang jatuh, kau kira bunganya siapa)
Entah apa yang Mbah Surip pikirkan saat itu. Tapi, jelas dia sangat serius menyanyikannya. Dan kini, beberapa tahun kemudian, Mbah Surip sudah menjadi cahaya yang jatuh. Dia meninggal ketika karier memuncakinya. Mbah Surip ternyata sudah menjadi 'bunga' kehidupan.

Sakit jantung

Seniman dan penyanyi itu meninggal dalam perjalan ke Unit Gawat Darurat (UGD) di Rumah Sakit Pusdikkes Ditkesad, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (4/8) sekitar pukul 10.15 WIB.

Dokter sempat memberikan bantuan pernapasan. ''Tak begitu lama, dokter membuka matanya dan menyatakan sudah tidak bernyawa,'' kata Mamiek Prakosa, pelawak Srimulat.

Dokter UGD RS Pusdikkes, Setyaningtyas, mengatakan, sewaktu sampai di rumah sakit, dia sudah curiga Mbah Surip telah meninggal. ''Badannya sudah membiru, pupil mata membesar. Kita sudah memberikan resusitasi jantung paru-paru dan bantuan pernapasan, tapi tak ada respons,'' katanya.

Mbah Surip kemungkinan besar meninggal karena serangan jantung dan dehidrasi. Malam harinya, kata Setya, Mbah Surip sempat diare hingga kekurangan cairan. Saat meninggal, Mbah Surip memakai pakaian topi raggae, kaus cokelat muda, dan celana pendek.

Mbah Surip disemayamkan di Bengkel Teater RT 02 RW 05 No 16, Kelurahan Cipayung Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. Hari ini, rencananya Mbah Surip dimakamkan, tapi tempatnya menunggu kepastian dari pihak keluarga Mbah Surip yang berada di Mojokerto. Sebelumnya, jasad Mbah Surip telah dimandikan dan dikafani di kediaman Mamiek, Jl Kerja Bakti I, Kampung Makassar, Jakarta Timur. ruz/akb/c14/uki/c85/tar

Rabu, 05 Agustus 2009 pukul 01:15:00

Oleh Muhammad Subarkah
http://www.republika.co.id/koran/14/67136/I_Love_You_Full_Ha_ha_ha

Komentar :

Hilman Tea:
Kini, tiada lagi penampilan unik dengan rambut rasta ala penyanyi reggae dan tawanya yang khas dan lepas, yang menjadi ciri dari Mbah Surip.

Dilahirkan di Mojokerto, 5 Mei 1949 dengan nama asli Urip Achmad Rijanto Soekotjo adalah duda dengan empat orang anak sekaligus kakek dari empat cucu. Sebelum menjadi seniman, Mbah Surip menjalani berbagai macam profesi.

Mulai pekerjaan di bidang pengeboran minyak, tambang berlian bahkan lelaki yang memiliki gelar Drs, Insinyur dan MBA ini pernah mengadu nasib di luar negeri seperti Kanada, Texas, Yordania, dan California.... Read More

Selamat jalan Mbah Surip, do'a kami yg terbaik selalu menyertaimu.....InsyaAllah diterima disisi Allah SWT, amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar