Senin, 10 Agustus 2009

Vahora: Islam Mengajariku Peduli Sesama


WASHINGTON -– Terinspirasi oleh keyakinannya, seorang ginekolog Muslim Amerika, Parveen Vahora, menjadikan misi hidupnya untuk membantu orang lain.

“Keyakinan saya sebagai seorang Muslim, inti ajaran Islam adalah untuk membantu orang,” kata Vahora, 34 tahun, kepada Petersburg Times, Sabtu (8/8).

Tumbuh di Pennsylvania, kehidupan Vahora dipandu oleh keyakinannya, yang tercermin dalam caranya mempraktikkan ilmu kedokteran, interaksi sehari-harinya dengan banyak orang, dan kemampuannya untuk menemukan persamaan di antara semua agama.

“Saya memiliki spiritualitas yang dalam. Saya menganggap diri saya orang yang relijius, namun saya bukan ekstremis,” ujar Vahora, penduduk Hudson yang orangtuanya berasal dari India.

Di kliniknya di New Port Richey, Vahora menggunakan metode dan alat-alat medis yang paling efektif dan tidak menyakitkan untuk merawat pasien-pasiennya.

“Saya tidak percaya dengan operasi pembedahan,” ujarnya, menyebutkan bahwa dia tidak melakukan operasi pembedahan besar.

“Saya termasuk seorang minimalis.”

Kurang dari 10% dokter dilatih untuk melakukan operasi semacam itu.

“Tuhan memberi saya kemampuan ini,” ujar dia. “Prinsip dasarnya adalah dengan tidak menimbulkan rasa sakit.”

Kapan pun saat yang tepat, Vahora berdoa bersama pasiennya dan sebelum melakukan prosedur apa pun.

“(Saya berdoa) berterima kasih pada Tuhan atas kemampuan yang Dia berikan ini. Itu membuat saya menjadi fokus.”

Jika ada salah satu pasiennya yang mengalami kesulitan, Vahora akan mendoakan mereka.

“Semuanya berasal dari doa,” ujarnya.

“Saya tidak memisahkan agama dari identitas diri saya.”

Berguna

Teman-teman Vahora memuji ginekolog yang peduli dan suka membantu ini.

“Dia selalu menjadi orang pertama yang bersedia membantu,” ujar Jamie Candalora, pasien dan teman Vahora.

Vahora adalah penggalang dana untuk Pace Center for Girls, menyediakan kesempatan bagi remaja perempuan dan wanita muda untuk sebuah masa depan yang lebih baik melalui pendidikan, konseling, dan advokasi.

Dia juga anggota aktif sebuah Dewan Layanan Masyarakat di West Pasco.

“Saya sangat menikmati mengabdi pada komunitas dan membantu orang lain, saya tidak melihatnya sebagai sesuatu yang luar biasa.”

Berusaha untuk melawan stereotype tentang agamanya, Vahora berbagi dengan yang lain.

“Saya selalu berbicara tentang agama saya dengan orang-orang yang saya temui,” ujar dia.

Dia mengundang pasien-pasiennya untuk datang ke Islamic Center New Port Richey di Grand Boulevard, tempat dia melaksanakan ibadah.

Di bulan suci Ramadhan, Vahora membawa beberapa pasiennya ke Islamic Center ketika tiba gilirannya untuk menjamu makan malam.

Vahora juga mengundang orang-orang dari Keystone Sunrise Rotary Club di mana dia aktif menjadi anggota.

“Dia mengajarkan banyak hal tentang agamanya kepada saya,” ujar Candalora, seorang Katolik yang telah mengunjungi Islamic Center bersama Vahora.

“Saya belum pernah mengenal siapa pun yang beragama Islam. Dia selalu bersedia membagi pengetahuan tentang keyakinannya dengan cara yang halus.”

“Dia sangat pendiam dan tenang. Saya mengaguminya.”

Vahora mengatakan dia juga senang berdiskusi dan menemukan kesamaan dalam berbagai agama.

“Sangat menarik mengetahui persamaan-persamaan itu.”

Dokter Muslim itu mengatakan Islam adalah sebuah agama yang sangat toleran, yang mana sangat dia banggakan.

“Islam adalah agama yang sangat toleran. Semua agama mengajarkan kita untuk berbuat baik terhadap sesama dan saling menghormati--jika kita benar-benar menjalankan ajarannya,” ujar dia.

"Agama adalah sesuatu yang penuh cinta, sesuatu di mana semua dilakukan untuk Tuhan," imbuh dia. taq/iol

By Republika Newsroom
Senin, 10 Agustus 2009 pukul 16:29:00
http://www.republika.co.id/berita/68338/Vahora_Islam_Mengajariku_Peduli_Sesama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar