Selasa, 21 Oktober 2014

BI Siapkan 4 Langkah untuk Hadapi Kebijakan Federal Reserve




Bank Indonesia mencermati adanya kemungkinan normalisasi kebijakan moneter Bank Sentral Amerika Serikat akan dilakukan lebih cepat, seiring dengan membaiknya data ekonomi negeri tersebut.

Data Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan, tingkat pengangguran turun menjadi 5,9 persen, terendah sejak Juli 2008, sedangkan payrolls meningkat sebesar 248.000 pekerja. Hal itu menunjukkan terjadinya kenaikan serapan tenaga kerja di AS.

Gubernur Bank Indonesia, Agus DW Martowardojo mengatakan, mengantisipasi kondisi global tersebut yang paling utama dilakukan Indonesia adalah terus meningkatkan perbaikan struktural perekonomian.

Pertama,
kata Agus, fundamental ekonomi yang perlu diperhatikan adalah menjaga inflasi agar tetap di kisaran target inflasi yang sudah dicanangkan dan diinginkan pemerintah. Sebagai informasi, dalam APBN Perubahan 2014, pemerintah menargetkan inflasi tahun ini di level 5,3 persen.

Kedua, BI menekankan agar pemerintah memberikan perhatian pada upaya perbaikan neraca transaksi berjalan, yang hingga saat ini masih mengalami defisit. Meski begitu, Agus juga mengapresiasi bahwa defisit neraca transaksi berjalan tahun ini menunjukkan perbaikan lebih cepat dari perkiraan BI.

“Jadi upaya untuk memperbaiki transaksi berjalan perlu terus diupayakan,” kata dia.

Ketiga adalah, pemerintah diharapkan terus menjaga kesehatan fiskal. Saat ini Indonesia tengah terbelit defisit fiskal yang serius.

Keempat, pemerintah juga harus memperhatikan utang luar negeri agar tak terus membengkak. “Jadi keempat ini kebetulan semuanya sudah kita kaji, dan sudah kita lakukan respon agar menunjukkan kondisi membaik. Sehingga itu kita harapkan akan memperkuat ekonomi Indonesia,” tukas Agus



Tidak ada komentar:

Posting Komentar