Daun teh / green tea, sejak dahulu
masyarakat chines menggunakannya sebagai obat obatan , tak hanya itu daun teh
yang sudah di seduh merupakan minuman yang amat berkhasiat , kandungan yang
terdapat pada daun teh membuat penyebaran teh dari negara- ke negara
menjadi sangat pesat.
Negara cina merupakan negara lahirnya
teh namun dahulu masyarakat cina mengkonsumsi daun teh dengan cara langsung
mengunyah daun teh , cita rasa yang terdapat pada daun teh memberikan
kenikmatan tersendiri, seperti halnya orang dahulu di indonesia sering
mengkonsumsi kinang / daun sirih yang dicampur dari berbagai rempah kemudian
dikunyah dan di capur dengan tembakau / sering disebut dengan
menginang. Cita rasa daun teh membuat hubungan yang erat antara teh dan
manusia, setelah berkembangnya zamam , teh mulai berubah bentuk,
pengkonsumsian teh sudah tidak dikunyah secara langsung , namun sudah di
buat / diolah menjadi minuman sedu teh.
Terkenalnya teh di negara cina
merupakan awal penyebaran kenegara- negara lain , Lalu teh menyebar ke
negara Jepang, Kenegeri Barat , Teh amerika dan Inggris, setelah itu teh
mulai dikenal dibanyak negara, kemudian teh
Proses
Pengambilan Pucuk Daun
berkembang menjadi banyak olahan ,
mulai dari teh tabur, teh celup, teh siap saji ( tinggal minum) , kemudian teh
mulai dikolaborasi dengan rasa buah , dan sangat banyak olahan dari daun teh,
perkembangan secara modern yang membuat produk teh berkembang menjadi sangat
pesat. Dan sekarang teh sudah dapat dikonsumsi secara instan.
- Black Tea ( TehHitam) adalah jenis teh yang dalam pengolahannya melalui proses fermentasi secara penuh
- Oolong Tea ( Teh olong) adalah jenis teh yang dalam pengolahannya hanya melalui setengah proses fermentasi
- Green tea ( Teh hijau) adalah jenis teh yang dala, pengolahannya tidak melalui proses fermentasi
3 macam Teh tersebut berbeda
menurut cara pengolahannya. Namun diberbagai negara teh di olah
menurut tradisi dan cara penyajiannya , adapun teh Jepang, Teh Barat , Teh
Korea .dll.
Lalu apakah sebenarnyaa kandungan daun
teh tersebut. Sehingga membuat banyak negara yang meberikan waktu khusus untuk
menikmati cita rasa teh hangat tersebut?
Banyak perusahan dalam negri di
Indonesia , memproduksi olahan daun teh dengan menggunakan cita rasa yang
berbeda beda. Polifenol utama dalam teh hijau adalah katekin. Katekin pada teh
hijau merupakan senyawa antioksidan yang amat kuat dan menguntungkan untuk
kesehatan. Antioksidan merupakan senyawa yang mempunyai kemampuan untuk dapat
meredam dampak negative dari radikal bebas, termasuk didalamnya enzimenzim dan
protein pengikat logam
Antioksidan
Antioksidan merupakan suatu senyawayang
dapat meredam dampak negatif radikal bebas, termasuk enzim-enzim dan protein
pengikat logam yang merupakan substansi yang menghentikan atau menghambat
kerusakan oksidatif terhadap suatu molekul target.
Menurut Tea Board
India, dalam secangkir teh terkandung energi sekitar 4 kilo kalori,disamping
flour, mangan, vitamin B kompleks, asam nikotinat dan asam pantotenat. Sejumlah
Vitamin yaitu niacin atau vitamin B kompleks seperti vitamin Bl dan vitamin B2;
serta vitamin C, E dan K dan mineral antara lain mangan, potassium dan flour
Banyak manfaat yang terkandung di
dalam green tea, teh juga digunakan sebagai minuman herbal yang lebih
mengacu kepada alternative pengobatan, dengan memanfaatkan kandungan yang
terdapat pada daun teh. teh daun juga banyak digunakan di dalam produk
kosmetik, di gunakan sebagai masker wajah, pemanfaatan the berkembang sangat
pesat.
Selain itu manfaat dari green tea juga
dapat menyembuhkan/ menghambat berbagai penyakit, antara lain :
- Mencegah Kanker
Epigallocatechin Gallate Merupakan Senyawa
aktif yang terkandung di dalam teh hijau, senyawa ini sangat potensial untuk
menghambat sel pembentuk kanker.
- Mencegah tekanan darah tinggi
Epigallocatechin Gallate juga
berfungsi menghambat aktifitas ensim Angiontensin Transferase
Penyebab tekanan darah tinggi.
- Menyegarkan Tubuh
Kafein atau Thine teh hijau mampu
menstimulasi sistem syaraf pusat, dan mempunyai efek menyehatkan tubuh
.
- Menangkal Kolesterol
Pertumbuhan lemak akibat bereaksinya LDL
dengan hasil samping metabolisme dapat menghambat oleh senyawa Flavonoid dan
pemoloic yang terdapat dalam teh hijau.
- Mencegah Influensa dan mengobati diare
Senyawa Cathecin Yang terdapat
dalam teh hijau mempunyai sifat anti Mikrobia, senyawa ini juga mennonaktifkan
virus penyebab influensa.
- Memperlambat Penuaan
Senyawa PolyPhenol dalam
teh hijau merupakan senyawa antioksidan yang mampu menetralisir hasil samping
metabolisme penyabab, proses penuaan.
- Mencegah Karies Pada Gigi
Mineral Flour (F) cukup banyak didalam
teh hiaju , selain itu senyawa Polyphenol yang ada akan
menghambat aktifitas bakteri mulut. hal ini lah yang menghambat timbulnya
kerusakan pada gigi.
- Mengoptimalkan Metabolisme Gula
Mineral Magan ( Mn) yang terkandung
dalam teh hijau merupakan CO- Ensim pada metabolisme gula,
hal tersebut akan menjaga kita terhadap kenaikan gula dalam darah.
Di negara indonesia teh yang masih
sangat populer adalah teh Jasmine ( Teh wangi Melati). Daun
Teh, mengandung polyphenol dan EGCG (Epigallocathecin Galate). Kombinasi
Polifenol dan EGCG dalam Green Tea mampu meningkatkan pembakaran
lemak dalam tubuh sekaligus mengembalikan tubuh yang mengalami obesitas
ke bentuk yang ideal selain itu dapat menjadi antioksidan yang menangkal
radikal bebas sehingga membuat tubuh tetap sehat.
Di dalam daun teh juga terkandung
kafein dengan kadar 3-4%, kafein inilah yang memberikan rasa segar pada tubuh
kita. Pada teh hijau juga ditemukan adanya katekin (catechin), ramino
butyric acid, flavonoid, polisakarida dan fluoride.
Teh juga dapat menumbuhkan rambut /
membuat rambut menjadi hitam berkilau, tak hanya itu Secangkir teh hijau
mengandung katekin 375 mg. Aktivitas polifenol dan katekin
sebagai antioksidan mencegah radikal bebas yang dapat mengurangi kerusakan sel
sehingga proses penuaan menjadi lebih lambat.
HASIL PENELITIAN
- Penelitian tahun 1999 yang dipublikasikan melalui American Journal of Clinical Nutrition menunjukkan efek ekstrak teh hijau pada pembakaran energi dalam tubuh manusia.
- Penelitian tahun 2005 yang dipublikasikan melalui Annals of Nutrition and Metabolism, ekstrak teh hijau secara langsung membantu mengurangi obesitas. Tikus percobaan dibiarkan makan berlebihan sehingga tikus percobaan gemuk. Namun saat tikus percobaan gemuk diberi suplemen EGCG, jumlah jaringan lemak pada tikus percobaan menurun drastic sehingga mengurangi obesitas tikus percobaan.
REFERENSI
- Dulloo, A.G. et al. 1999. Efficacy of a Green Tea Extract Rich in Catechin Polyphenols and Caffeine in increasing 24-h Energy Expenditure and Fat Oxidation in Humans. Am J Clin Nutr. 70 (6):1040-50
- Wolfram S. et al. 2005, TEAVIGO (Epigallocatechin Gallate) Supplementation Prevents Obesity in Rodents by Reducing Adipose Tissue Mass. Ann Nutr Metab. 49(1):54-63. Epub 2005 Feb 25
- Tuminah, S., 2004, Teh Sebagai Salah Satu Sumber Antioksidan, Cermin Dunia Kedokteran, 144.
- http://id.wikipedia.org/wiki/Teh