Jumat, 17 Juli 2009
Pria Juga Wajib Rawat Kulit
Pada dasarnya tak hanya wanita yang memerlukan perawatan tubuh, pria juga harus merawat diri. Kendati, anggapan sebagian besar masyarakat menilai pria yang merawat diri tergolong genit. Tetap saja, kaum pria wajib merawat diri. Demikian penegasan Pakar Kulit, dr. Abraham Arimuko kepada Republika Online usai acara Men Expert Forum yang berlangsung di Jakarta, Kamis (15/7).
Menurut Abraham, perawatan tubuh yang perlu dilakukan kaum Adam terutama pada kulit. Pasalnya, kulit pria umumnya bertekstur kasar, berminyak, tebal dan lebih intens terkena sengatan matahari ketimbang perempuan. Sehingga perawatan tidak bisa sembarang.
"Karakteristik kulit demikian membutuhkan treatment khusus. Minimal menggunakan sabun atau pelembab yang juga mengandung anti ultra violet berlebih," tegasnya.
Meski terkesan sederhana, Abraham mengingatkan agar penggunaan sabun dan pelembab juga harus diperhatikan. Misalnya, kulit pria yang berminyak harus menggunakan sabun yang minim kandungan oil (minyak) tapi lebih banyak air sehingga menyeimbangan kondisi kelembaban kulit. "Biasanya yang terjadi, pria itu asal-asalan tanpa memperhatikan kandungan pada sabun atau pelembab," kata dia.
Abraham mengacu pada survei Loreal yang menyebutkan hanya 58 % pria yang membersihkan muka di pagi dan malam hari. Kemudian dari yang membersihkan muka hanya 20% yang menggunakan produk perawatan kulit dengan rata-rata pemakaian satu kali sehari.
Dia menyadari, sifat pria yang identik dengan asal-asalan seringkali menjadi penghalang pria untuk merawat diri. Terlebih sebagian pria juga tak ingin wajahnya tampil mengilap sehingga menggundang perhatian masyarakat yang tak terbiasa dengan tampilan tersebut. " Sifat slengean itu memang harus diimbangi dengan penjelasan-penjelasan yang tepat guna memahami detail tentang perawatan tubuh," tegasnya.
Praktis
Selain itu, menurut Abraham faktor penting yang mempengaruhi minimnya apresiasi pria terhadap perawatan tubuh adalah begitu banyak produk yang harus digunakan untuk melakukan perawatan. Faktor ini bertolak belakang dengan sifat lain pria yang tidak suka dengan hal-hal merepotkan.
Dia menegaskan, pria tak perlu khawatir seiring perkembangan produk perawatan pria yang memungkinkan hanya menggunakan satu produk untuk semua perawatan.
Dia kembali mengacu pada survei yang menyebutkan 69% pria minta tolong dibelikan produk perawatan dan hanya 59 % pria yang membeli sendiri. Dari pria yang membeli produk sendiri sekitar 30% memilih produk perempuan dan 21 % perlu menanyakan SPG guna meyakinkan diri untuk membelinya.
Kenyataan tersebut menunjukan perubahan stigma pria yang melakukan perawatan termasuk pria genit harus dikubur jauh-jauh. Tapi dia optimis dengan Keberadaan produk-produk perawatan pria sekarang ini terus berkembang. Setidaknya bisa menaikan apresiasi pria menggunakan produk perawatan sendiri ditengah dominasi produk perawatan khusus perempuan.
Dia menyarankan kepada para pria yang terbilang malas merawat tubuh untuk memanfaatkan semaksimal mungkin momen saat mandi. Karena disitulah pria merasa tidak malu. "Dan yang penting dan perlu diingat, perawatan bukan berarti genit dan perawatan itu perlu," pungkasnya. (cr2/rin)
By Republika Newsroom
Jumat, 17 Juli 2009 pukul 15:22:00
Republika Online
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar