Sepulang dari
tanah suci, tidak sedikit di antara para jamaah haji kebingungan dengan apa
yang akan dilakukannya sesampainya ia ke tanah air. Sebagian mereka memilih
menjalankan tradisi masyarakat yang sudah berjalan. Namun ada pula yang tidak
suka dengan tradisi tersebut sehingga memilih menutup rapat pintu rumahnya dan
tidak menerima tamu.
Bagaimana
sebenarnya tuntunan syariat saat jamaah haji tiba di rumahnya dan menjalani
hari-hari pertama di kediamannya?
Berikut ini lima
perkara yang bias dikerjakan jamaah haji sekembalinya di tanah air.
1. Shalat Sunnah Safar
Saking senangnya
bertemu keluarga setelah meninggalkannya selama lebih dari sebulan menjadikan
seorang jamaah haji –terkadang- lupa dengan sunnah sepulang dari perjalanan
jauh. Sebelum ia masuk ke rumahnya, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam untuk mengerjakan shalat dua rakaat di masjid yang biasa
dipakainya untuk berjamaah.
Dari Jabir bin
Abdullah Radhiyallahu 'Anhu, berkata:
خَرَجْتُ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي غَزَاةٍ، فَأَبْطَأَ بِي جَمَلِي وَأَعْيَا، ثُمَّ قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَبْلِي، وَقَدِمْتُ بِالْغَدَاةِ فَجِئْتُ الْمَسْجِدَ فَوَجَدْتُهُ عَلَى بَابِ الْمَسْجِدِ. قَالَ: الآنَ حِينَ قَدِمْتَ؟ قُلْتُ: نَعَمْ. قَالَ: فَدَعْ جَمَلَكَ وَادْخُلْ فَصَلِّ رَكْعَتَيْنِ. قَالَ: فَدَخَلْتُ فَصَلَّيْتُ ثُمَّ رَجَعْتُ
“Aku pernah pergi
bersama Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam pada suatu
peperangan. Lalu tiba-tiba untaku berjalan melambat dan kondisinya melemah.
Ketika itu Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam telah
sampai sebelumku, sedang aku baru sampai pada pagi hari. Kemudian aku pergi ke
masjid dan aku mendapati beliau berada di depan pintu masjid. Beliau berkata:
”Apakah engkau baru tiba?”
“Ya”, jawabku.
Beliau bersabda, ”Tinggalkan untamu, masuklah (ke masjid) dan kerjakan shalat
dua rakaat”, lanjut beliau.
Lalu aku pun
masuk (masjid) dan mengerjakan shalat kemudian pulang.” (HR. Al-Bukhari, no.
2097, Muslim, no. 715)
Selain hadits di
atas, Imam Bukhari dalam kitabnya juga menerangkan pada dua hadits lainnya
tentang shalat ini. Dalam pelaksanaannya tidak ada anjuran untuk dilakukan
dengan berjamaah, juga tidak ada bacaan khusus, melainkan seperti shalat sunnah
lainnya.
2. Mendoakan Para Tamu
Ketika tiba di
rumah dan masyarakat meminta Anda untuk mendoakannya, maka berilah doa. Amalan
ini tidak didapati dalam sunnah, dimana seorang yang kembali menjalankan ibadah
haji dianjurkan untuk mendoakan tamunya. Akan tetapi ketika seseorang meminta
doa,tidak sepantasnya bagi Anda untuk menolak.
Tidak ada bacaan
khusus dalam doa ini. Namun para tamu akan begitu senang jika Anda mendoakannya
agar diberi kemampuan dapat segera menyusulnya beribadah haji di Tanah Suci.
Hanya saja yang
perlu Anda sampaikan mengenai doa ini adalah keyakinan masyarakat bahwa doa
seorang yang kembali dari menjalankan ibadah haji maka doanya selama 40 hari
tidak akan tertolak, ungkapan ini tidak ada dasarnya, karenanya berikan
penjelasan tentang ini dan Anda tetap memberinya doa tanpa perlu meyakini hal
tersebut.
3. Memotivasi Orang Untuk Beribadah Haji ataupun Umrah
Sudah menjadi hal
yang maklum di masyarakat dimana seorang yang pernah menjalankan ibadah haji
perkataannya akan lebih diperhatikan oleh masyarakat. Hal ini senada dengan apa
yang disampaikan oleh Jabir dari Rasulullah bahwasannya seorang yang
dikembalikan dari ibadah haji akan membawa pahala dan ghanimah. Beberapa ulama
memahami, di antara yang dimaksud dengan ghanimah adalah status sosial di
masyarakat yang lebih tinggi.
Dengan demikian,
berilah kepada masayarakat semangat untuk menjalankan ibadah Haji ataupun
Umrah. Karena nasihat Anda yang telah menjalankan ibadah haji sering kali lebih
didengar disbanding seorang yang belum menjalankan ibadah haji. Sekalipun dia
adalah ustadz di daerahnya.
3. Menambah Amal Shalih
Imam An-Nawawi
dalam Syarh Shahih Muslim menyampaikan bahwa tanda Haji yang Mabrur di
antaranya adalah orang tersebut menampakkan perubahan setelah menjalankan
ibadah haji kearah yang lebih baik. Dengan demikian maka janji Allah bahwa ‘Tidak
ada balasan lain bagi Haji Mabrur kecuali pasti mendapatkan surga’ akan
terwujud.
Menambah Amal
shalih tentu sangatlah luas caranya, dapat berupa shalat, tilawah, shadaqah
atau juga di antara amal shalih adalah menjauhi maksiat.
4. Menambah Dengan Ibadah Umrah
Masih banyak
orang mengira bahwa menjalankan ibadah haji dapat menjadikannya miskin atau
bahkan fakir, apa lagi dengan menambah ibadah umrah setelah pelaksanaan haji.
Hal itu berbalikan dengan apa yang disabdakan Rasulullah Shallallahu
'Alaihi Wasallam,
تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ. فَإِنَّ الْمُتَابَعَةَ بَيْنَهُمَا تَنْفِي الفَقْرَ وَالذُّنُوْبَ كَمَا يَنْفِي الْكِيْرُ خَبَثَ الْحَدِيْدِ
“Sertakanlah
ibadah haji dengan umrah, karena penyertaan keduanya dapat menghilangkan
kefakiran dan dosa, seperti halnya terkikisnya kotoran pada besi yang
dipanaskan.” (HR Ibnu Majah: 2887)
Demikian adalah
lima hal yang perlu dilakukan seseorang yang telah kembali dari menjalankan
ibadah Haji. Kami mendoakan semoga ibadah Anda diterima dengan predikat Mabrur,
Aamiin. [PurWD/voa-islam.com]
Oleh: Rafiq
Jauhary (Pembimbing Ibadah Haji danUmrah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar