Senin, 13 Juli 2009

Masa Depan Yang Cerah



Seringkali lebih mudah bagi kita untuk mencari-cari alasan kegagalan dalam mencapai tujuan hidup kita. Cobalah tips ini dan tinggalkan alasan-alasan itu:

1. Bersikap dan berpikir positif. Ini adalah kunci utama sebelum anda dapat berhasil dalam merencanakan hidup anda seterusnya. Cari dan temukan hal-hal yang positif yang ada pada diri anda dan hal-hal di sekitar anda (teman, keluarga, karir anda dsb.)

2. Perbaharui selalu riwayat karir anda. Cantumkan prestasi anda. Jelaskan masalah apa saja yang pernah anda tangani, bagaimana anda menanganinya dan apa hasilnya.

3. Selalu kembangkan pengetahuan anda. Jangan tergantung pada orang lain ataupun perusahaan anda sekarang. Sisihkan sebagian investasi anda untuk mengambil kursus, membeli buku, majalah, video dsb.

4. Simpanlah dokumen-dokumen yang menunjukkan prestasi kerja anda; seperti ucapan terimakasih dari atasan anda, penghargaan dari perusahaan, laporan-laporan yang mendapat pujian. Membaca dokumen itu saat anda mengalami kegagalan dapat menjadi motivator anda.

5. Perluas jaringan pertemanan anda. Jangan batasi teman anda dengan orang-orang yang secara fisik dekat dengan anda atau sebidang dengan anda. Bila gagal bergabung dengan satu kelompok, carilah kelompok lainnya.

6. Tetapkan tujuan anda. Makin banyak yang anda inginkan, makin berat usaha yang dibutuhkan untuk mencapainya. Tuliskan dan aturlah prioritas tujuan hidup anda sehingga anda lebih fokus dan terarah. Revisilah secara periodik karena hidup adalah sesuatu yang dinamis.

7. Atasi kelemahan anda. Identifikasikan apa kelemahan anda seperinci/sedetil mungkin dan buatlah rencana untuk mengatasinya satu per satu.

8. Bergabunglah dengan klub profesional sehingga anda dapat mengembangkan kemampuan khusus anda.

9. Kembangkan rasa tanggung-jawab pada diri anda sendiri. Segala tindakan dan hasil dari tindakan anda adalah tanggung-jawab anda sendiri. Bila anda ingin sesuatu terjadi, mulailah dari diri anda sendiri atau hal itu tak akan pernah terjadi.


Disadur dari: Women as Managers, No. 257 (Nov. 1998), © The Economics Press, Inc.*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar