Selasa, 13 Oktober 2009

Menyikapi Bencana Sesuai Kehendak Allah SWT

Ya Allah, ringankanlah musibah yang menimpa saudara-saudara kami di manapun mereka berada, kuatkanlah mereka wahai Yang Maha Agung lagi Maha Pemurah.
Ya Allah, tenangkanlah rasa takut mereka, obatilah kelaparan dan dahaga mereka, tutupilah aurat mereka, karuniakanlah kepada mereka tempat tinggal yang baik, wahai Yang Maha Agung lagi Maha Pemurah.

Ya Allah,
ampunilah segala dosa kami, baik yang kecil maupun yang besar, yang terdahulu maupun yang akan datang, serta yang tersembunyi maupun yang terlihat.
Ya Allah, sesungguhnya kami telah mendzalimi diri kami, jika Engkau tidak mengampuni dan mengasihi, niscaya kami akan menjadi orang-orang yang merugi.

Gempa bumi yang serasa berurutan, dan kita tidak akan tahu dimanakah selanjutnya. Para ahli hanya bisa memprediksi dan mengukur, itupun sangat minim. Hanya Allah SWt yang mengetahui semua yang akan terjadi di bumi ini. Sebagai seorang muslim yang menuju mukmin. Mari jangan hanyut dalam kesedihan, tetap tabah dan mengambil pelajaran-pelajaran penting untuk dihari depan.

Memperkuat Keimanan:

Peristiwa ini dan semisalnya akan membimbing seorang muslim dengan bertambahnya keimanan akan kesempurnaan kuasa dan kekuatan Allah SWT, serta meyakini bahwa Allah-lah yang mengatur alam ini sesuai dengan kehendak-Nya, dan memutuskan apa yang Ia inginkan. Tidak ada seorangpun yang bisa menolak keputusan-Nya.

" Yang Berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu kepada keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya)".[TQS. Al An'am : 65]

Maksud dari "azab dari atas" dalam ayat tersebut adalah seperti petir, halilintar yang menghancurkan, dan angin topan. Adapun makna “azab dari bawah" adalah seperti gempa dan tanah longsor.

Jabir bin Abdillah RA berkata : Ketika Rasulullah SAW membaca ayat: “Yang Berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu.” Beliau bersabda: "Aku berlindung dengan wajah Allah yang mulia". Dan ketika membaca: “atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu kepada keganasan sebahagian yang lain.” Beliau bersabda : "Ini lebih ringan". [HR Bukhari].

Didalam Al Qur’an, beberapa diungkapkan bahwa semua yang terjadi didunia ini didatangkan secara silih berganti agar menjadi pelajaran untuk orang-orang yang beriman dan berakal. Untuk meningkatkan taqwa dan tidak menyia-nyiakan waktu agar produktif dalam menhambakan diri kepada Allah SWT.

Kestabilan Bumi


Konon ini juga diakui secara ilmiah bahwa untuk menjaga kestabilan posisi dan kedudukan bumi, salah satunya adanya pergerakan bumi. Yang tidak kita rasakan, tetapi kadang-kadang bisa dirasakan kedahsyatannya.

Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (TQS. Naml : 28)

Setelah kejadian ini mari kita renungi bersama nikmat Allah SWT berupa menetapnya bumi,

" Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kalian tetap". [TQS. Al Mu’min : 64]

Maksudnya : Tidak bergoncang-goncang atau bergetar.

Mari kita renungi dari sini, betapa besar Dzat yang memegang bumi ini, sehingga dia menetap dan tidak bergoncang atau bergoyang. Bayangkan bagaimana jika bumi yang kita berjalan di atas permukaannya selalu bergoncang dan bergetar, bisakah kita hidup di atasnya?, bisakah kita tidur?, bisakah kita bekerja?.

Jadi Allah SWT telah melimpahkan karunia-Nya kepada kita berupa ketenangan dan menetapnya bumi ini. Maka hendaknya kita mengambil pelajaran dari nikmat ini, lantas kita bandingkan dengan gempa yang diciptakan Allah SWT dari waktu ke waktu.

Betapa besar karunia ketenangan bumi dan alangkah sempurnanya nikmat ini. Jika bumi ini bergoncang dalam sekejap saja, telah memakan banyak korban dan kerugian, bagaimana jika bergoncang sehari penuh, atau berhari-hari, apa yang akan terjadi dengan manusia di permukaannya???.

Kewajiban Peduli dan Meringankan dengan Pertolongan

Terakhir, kita memiliki beberapa kewajiban terhadap saudara-saudara kita yang tertimpa musibah, di antaranya;

1. Berdo'a agar Allah SWT meringankan penderitaan mereka, serta menjadikan musibah ini sebagai titik tolak bagi mereka untuk kembali kepada kebaikan dan bertaubat kepada-Nya. Kita juga memohon agar Allah Subhanahu wa Ta’ala menenangkan ketakutan mereka, menutupi aurat mereka dan memberi rizki orang-orang yang ditimpa kelaparan.

2. Juga kita berkewajiban untuk mengulurkan tangan membantu mereka semampu kita. Saat ini ribuan orang sama sekali tidak memiliki tempat tinggal, rumah, makanan dan minuman. Sedangkan kita hidup dalam kenikmatan. Bersyukurlah kepada Allah SWT atas nikmat dan karunia-Nya, kemudian bantulah saudara-saudara kita semampunya!.

"Segala puji bagi Allah Yang telah memberi kita makan, minum dan mencukupi kita, serta memberi kita tempat tinggal. Betapa banyak orang yang tidak mendapatkan yang mencukupi dia serta memberi dia tempat tinggal". [HR Muslim dari Anas bin Malik]

Ujian kepada yang tertimpa, pada dasarnya ujian kepada semua!

Wallahu A'lam

02-10-2009 / 04:18:46
Author : PercikanIman.ORG
http://www.percikaniman.org/detail_artikel.php?cPub=Hits&cID=573

Tidak ada komentar:

Posting Komentar