Senin, 10 Januari 2011

Pohon Kurma dan Kemiripannya Dengan Orang Mukmin


Coba kita perhatikan pohon kurma yang merupakan salah satu kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta'Ala. Kita dapat menyaksikan tanda-tanda kebesaran Allah yang sangat luar biasa dan membuat kita takjub. Allah telah menetapkan bahwa diantara pohon kurma itu ada yang betina dan butuh dibuahi, maka Allah menciptakan pohon kurma jantan sebagai pasangannya yang akan membuahinya. Sebagaimana halnya makhluk hidup yang saling berpasangan-pasangan. Oleh sebab itulah pohon ini sangat mirip dengan manusia daripada pohon-pohon lainnya. Khususnya dengan orang mukmin sebagaimana perumpamaan yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wassalam dalam hadits beliau.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya ada di antara pepohonan, satu pohon yang tidak gugur daunnya. Pohon ini seperti seorang muslim, maka sebutkanlah kepadaku apa pohon tersebut?”

Lalu orang menerka-nerka pepohonan wadhi. Abdullah Berkata: “Lalu terbesit dalam diriku, pohon itu adalah pohon kurma, namun aku malu mengungkapkannya.” Kemudian mereka berkata: “Wahai Rasulullah beri tahukanlah kami pohon apa itu?”

Lalu beliau menjawab: “ia adalah pohon kurma.”

Hadits ini diriwayatkan oleh imam Bukhari dalam shahihnya kitab Al Ilmu, bab Qaulul Muhadits Hadatsanaa no. 61 (1/145-Fathul Baariiy) dan Muslim dalam shahihnya kitab Sifatul Munafiqin bab Mitslul Mukmin Matsalun Nakhlah no. 7029 (17/151- Syarah Nawawiy)

Kemiripan itu dapat kita lihat dari beberapa sisi :

Pertama:
Keteguhan dan kekokohan akarnya tertancap di bumi, tidak seperti pohon-pohon lainnya yang tercabut akarnya dari permukaan bumi dan tidak dapat tegak sedikitpun. Demikian juga iman jika telah mengakar di dalam hati seorang mukmin, maka akan menjadi sangat kokoh dan tidak goyah sedikitpun, seperti kokohnya gunung yang besar menjulang.

Kedua: Buahnya yang manis dan lezat serta khasiatnya yang sangat banyak. Demikian pula seorang mukmin, baik ucapannya dan banyak manfaatnya.

Ketiga:
Pakaian dan perhiasannya yang selalu tampak, baik pada musim panas maupun musim dingin. Demikian pula halnya dengan seorang mukmin yangg selalu mengenakan pakaian ketakwaan.

Keempat:
Mudah mengambil dan memetik buahnya. Pohonnya yang pendek tidaklah menyulitkan orang yang ingin mengambilnya, ia dapat diraihnya tanpa harus memanjat. Adapun batangnya mudah dipanjat dibandingkan pohon-pohon lain yang tinggi batangnya. Demikian pula seorang mukmin, kebaikannya mudah didapat dan sangat dekat bagi orang yang mencarinya, ia bukanlah orang yang penuh tipu daya lagi jahat.

Kelima:
Buah kurma termasuk buah yang paling bermanfaat, karena ruthabnya dimakan sebagai buah-buahan dan manis. Juga kurma yang telah kering menjadi makanan pokok, lauk dan buah serta dapat dihasilkan darinya cuka dan pemanis. Kurma juga dibuat sebagai obat dan minuman. Kemanfaatannya sudah cukup jelas bagi yang menggunakannya. Demikian juga mukmin memiliki keumuman manfaat dan keanekaragaman kebaikan dan kebagusannya.

Ditambah lagi buah kurma memiliki rasa manis dan iman pun memiliki rasa manis yang tidak dapat merasakannya kecuali orang yang memiliki iman yang benar. Oleh karena itu Rasulullah bersabda:

“Tiga perkara, jika seorang memilikinya niscaya merasakan manisnya iman, menjadikan Allah dan Rasul-Nya lebih dicintai dari yang lainnya dan mencintai seseorang hanya karena Allah serta benci kembali kepada kekufuran sebagaimana benci dilemparkan kedalam api.” (Mutafaqun ‘alaihi)

Imam Abu Muhammad bin Abi Jamroh menyatakan: “Diibaratkan dengan rasa manis dalam hadits ini, karena Allah menyerupakan iman dengan pohon dalam firman-Nya:
Kalimat di dalam ayat ini adalah kalimat ikhlas dan pohonnya adalah pokok iman, cabangnya adalah mengikuti perintah dan menjauhi larangan. Sedang daunnya adalah kebaikan yang diperhatikan seorang mukmin, buahnya adalah ketaatan.” (Lihat Fathul Bari, 1/60)

Keenam:
Pohon kurma merupakan pohon yang paling teguh menghadapi terpaan angin dan badai. Demikianlah seorang mukmin yang selalu tabah dan sabar dalam menghadapi musibah dan bala, tidak mudah tergoyahkan oleh cobaan. Seorang mukmin memilki tiga jenis kesabaran yang terkumpul pada dirinya, yaitu sabar dalam ketaatan Allah, sabar dari kemaksiatan dan sabar menghadapi takdir yang menyedihkan. Allah berfirman:
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadam, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:”Innaa lillahi wa innaa ilaihi raaji’uun”. Mereka itulah yang mendapatkan keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Rabbnya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah [2]: 155-157)
Dan firman-Nya:
“Katakanlah: Hai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Rabbmu. Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu adalah luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: [39]:10)

Ketujuh: Pohon kurma seluruh bagiannya dapat dimanfaatkan. Tidak ada satupun yang terbuang percuma. Buahnya sangat berguna, batangnya dapat dijadikan sebagai ruas, pelepahnya dapat dijadikan sebagai atap rumah untuk menggantikan kayu dan untuk menutupi celah dan lobang. Daunnya dapat digunakan sebagai bahan keranjang, bakul, berbagai macam alat rumah tangga, tikar dan lain-lain. Sabutnya dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan yang sudah dikenal luas oleh manusia. Seorang mukmin memilki karakter yang sama dengan karakter pohon kurma tersebut. Demikian juga seorang mukmin ketika bergaul dengan teman dan sekitarnya. Ia tidak menampakkan kecuali akhlak yang mulia, adab budi pekerti yang luhur, muamalah baik, memberikan kebaikan dan tidak mengganggu mereka. Selalu memberikan manfaat kepada mereka dalam seluruh pergaulannya.Sampai-sampai duri yang terdapat pada pohon kurma ibarat ketegaran seorang mukmin dalam menghadapi musuh-musuh Allah dan orang fasik. Dan seorang mukmin itu memiliki sifat lembut seperti manis dan lembutnya buah kurma yang masih segar.

Kedelapan: Semakin panjang umurnya semakin banyak gunanya dan semakin baik buahnya. Demikianlah seorang mukmin, semakin panjang umurnya, akan semakin baik dan shalih pulalah amalnya. Imam At Tirmidziy meriwayatkan dari sahabat Abdullah bin Busr, beliau berkata:

Seorang a’robiy bertanya kepada Rasulullah: “Wahai Rasulullah siapakah orang yang terbaik?” Rasulullah menjawab: “Orang yang panjang umur dan baik amalannya.” (Sunan Tirmidzi 4/565 dan dishohihkan Al Albaniy dalam Shohih Sunan At Tirmidzi, 2/271)

Kesembilan: Jantung pohon kurma merupakan jantung pohon yang paling baik dan paling manis. Hal ini merupakan keistimewaan pohon kurma yang tidak dimilki oleh pohon-pohon lainnya. Demikianlah hati seorang mukmin, merupakan sebaik-baik hati manusia.

“Dari Abdullah bin umar beliau berkata: “Ketika kamu duduk-duduk di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tiba-tiba diberikan jamaar (jantung kurma). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata: ‘Sesungguhnya terdapat satu pohon, barakahnya seperti barakah seorang muslim’. Lalu aku menerka itu adalah pohon kurma lalu ingin aku sampaikan dia adalah pohon kurma, wahai Rasulullah. Kemudian aku menengok dan mendapatkan aku orang kesepuluh dan paling kecil, lalu aku diam. Rasulullah berkata: ‘Ia adalah pohon kurma.’” (diriwayatkan oleh Bukhari dalam shohihnya, 3/444)

Ibnu Hajar berkata: “Barokah pohon kurma ada pada semua bagiannya, senantiasa ada dalam setiap keadaannya.

Kesepuluh:
Kegunaannya tidaklah habis sama sekali. Jika salah satu manfaatnya telah habis maka masih banyak lagi manfaat-manfaat lainnya. Demikianlah seorang mukmin yang tidak pernah kering dari amal-amal kebaikan. Jika salah satu sisi kekeringan maka sisi yang lain pasti subur. Kebaikannya selalu diharapkan dan kejelejannya selalu terjaga.

Penjelasan tentang masalah ini tentu sangat panjang sekali. Cukuplah sekiranya kita perhatikan baik-baik bentuk pohon kurma, mulai dari batangnya, pelepahnya, buahnya sampai daunnya!

http://risalahhikmah.blogspot.com/2009/05/pohon-kurma-dan-kemiripannya-dengan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar