Senin, 04 April 2011

Benarkah Bos Lebih Suka Dibohongi?

BOS ingin agar Anda bisa menyelesaikan semua tugas yang diberikan. Padahal, tugas tersebut kurang masuk akal untuk bisa diselesaikan sesuai tenggat. Haruskah Anda berbohong padanya?

Menurut Shawn Achor, psikolog sekaligus konsultan perusahaan, bos sering kali menganggap seorang manusia bukan sebagai manusia. Para karyawan diharapkan tak melakukan kesalahan apa pun dan bisa berlaku sempurna sesuai keinginan mereka. Dari sinilah, Achor menilai bahwa keinginan berbohong lantas timbul di kalangan karyawan. Menurut Achor, hampir semua karyawan yang pernah dijumpainya berbohong. Mereka umumnya berbohong karena tidak ada ”keamanan psikologis” di kantor mereka.

Masih menurut Achor, jika seorang bos tidak mau ada laporan negatif tentang hasil kerja anak buahnya, di situlah ada potensi bahwa dia akan sering dibohongi karyawannya.

”Bos yang baik adalah bos yang menginginkan laporan yang akurat dan jelas, meski laporan tersebut buruk. Sedangkan bos yang buruk selalu mengharapkan laporan yang baik di masa sekarang, dengan mengabaikan hal buruk yang mungkin terjadi di depan,” ujarnya, seperti dikutip dari careerbuilder.

Meski begitu, situasi ini bukan lantas menjadi pembenaran terhadap aksi berbohong oleh karyawan. Menurut Mark Goulston, penulis “Just Listen: Discover the Secret to Getting Through to Absolutely Anyone”, jika karyawan selalu berbohong maka perilaku tersebut akan menjadi sebuah kebiasaan.

”Kalau berbohong tentang pakaian bos yang tidak bagus lalu dibilang bagus, saya rasa tidak masalah. Yang menjadi masalah jika dalam bekerja, karyawan sudah banyak berbohong tentang pekerjaan tersebut. Kalau sudah begitu, dia akan menciptakan kebohongan lainnya untuk menyelamatkan diri, dan jika ini terus terjadi maka kebohongan akan menjadi sebuah kebutuhan dan gaya hidup,” tegas Goulston.

Namun sekali lagi, kebohongan memang sulit untuk dihindari. Berikut beberapa situasi yang sering kali membuat karyawan harus berbohong pada bosnya.

Bos meminta untuk melakukan sesuatu, tapi Anda tak mau melakukannya

Apakah Anda harus berbohong untuk menolaknya? Goulston menyarankan agar daripada berbohong pada bos dan mengarang cerita untuk menolak, lebih baik katakan pada bos bahwa Anda senang menerima perintah tersebut.

”Tekankan pada diri sendiri bahwa Anda menghargai pekerjaan yang Anda miliki agar kebahagiaan menghinggapi Anda. Dengan begitu, kebahagiaan tersebut akan terus ada saat Anda harus mengerjakan sesuatu yang tidak disukai,” jelasnya. ”Lebih baik mudah menyenangkan orang lain dan sulit untuk kesal daripada sebaliknya,” tegas Goulston.

Anda ketiduran dan terlambat masuk kantor

Apakah Andaharusberbohong? Tergantung. Jika Anda katakan bahwa Anda lupa menyetel alarm (walau kenyataannya alarm berbunyi tapi Anda matikan), mungkin alasan tersebut masih masuk akal. Tapi ingat, alasan tersebut masuk akal jika dikatakan sekali saja. ”Jika Anda menggunakan alasan yang sama, bos bisa menganggap alasan tersebut sekadar pembenaran saja. Ketiga kali dipakai, maka Anda akan dianggap tidak bertanggung jawab dan hal ini bisa berakibat buruk pada saat evaluasi kerja nanti,” tegas Goulston.

Anda bingung terhadap suatu proyek, tapi Anda enggan untuk bertanya

Tak apa jika Anda merasa sok tahu dan tak butuh bertanya di hadapan bos, asalkan Anda tahu rekan kerja yang mana yang bisa Anda tanyai perihal proyek tersebut. Jika Anda tak juga kunjung mendapat jawaban, dan jika Anda salah langkah dalam proyek tersebut, maka Anda riskan untuk disalahkan bos.

”Cara yang paling tepat sebenarnya ialah dengan menanyakan dengan sikap yang penuh respek. Misalnya dengan mengatakan bahwa karena proyek ini begitu penting bagi tim, maka diusahakan agar semuanya berjalan dengan semestinya. Karena itu, minta bos untuk mengulang kembali perintahnya atau menjelaskannya dengan bahasa yang lebih mudah dimengerti agar tidak ada kesalahpahaman,” saran Goulston.

Proyek yang dikerjakan tak berjalan lancar, tapi Anda mengatakan semua baik-baik saja

Jika ini pertama kalinya proyek yang Anda jalankan tak berjalan mulus, tak masalah jika Anda berbohong. Tentu saja dengan persyaratan bahwa Anda akan mampu menyelesaikannya sesuai deadline. Tapi jika hal ini sudah terjadi berulang kali, Anda bisa jadi akan dianggap sebagai orang yang tidak kompeten untuk diberi tanggung jawab. Jadi jika kondisi yang kedua yang terjadi, lebih baik Anda jujur saja.

Anda mengeluh sakit, padahal Anda hanya ingin lepas sejenak dari pekerjaan.

Haruskah Anda berbohong dan mengatakan sedang sakit? Goulston justru menyarankan agar Anda jujur saja.

”Jika Anda seperti kebanyakan orang, menelepon bahwa Anda sakit tapi Anda dihantui rasa bersalah atau ketahuan kalau Anda berbohong, tentu hal tersebut justru akan merusak hari Anda. Jadi lebih baik bilang saja kalau Anda sedang butuh waktu istirahat sehari saja,” ujarnya.

Awalnya, menurut Goulston, bos Anda mungkin akan kesal. Namun, dia akan memaafkan kesalahan atau kejujuran Anda tersebut. Dibandingkan jika dia tahu Anda berbohong, dia tidak akan mau memaafkan, apalagi melupakan kebohongan Anda.

http://lifestyle.okezone.com/read/2010/06/09/198/341154/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar