Kamis, 07 April 2011

"Cara Merusak Tubuh Dalam Hitungan Menit Dan Detik".

Aneka macam ancaman bagi tubuh bisa ditemui dalam keseharian, terutama dari segi makanan. Semisal, garam, gula dan lemak jahat. Dan masing - masing itu memerlukan waktu untuk merusak tubuh kita, mulai dari hitungan menit hingga hitungan detik sekalipun. Dan kerusakan tubuh kita pada bagian - bagian tertentu bisa di hitung berdasarkan jam.

Sedemikian berbahayakah? Bahan - bahan yang biasa dikonsumsi sehari - hari lewat makanan dan minuman akan memicu kerusakan, tentunya jika dikonsumsi secara berlebihan. Seberapa cepat kerusakan itu terjadi, berikut perbandingannya seperti dikutip dari Dailymail.

Rokok: 3 detik

Untuk mencapai paru - paru, asap rokok hanya butuh waktu sekitar 3 detik dan langsung memacu jantung untuk bekerja lebih keras dalam memompa darah. Tekanan yang meningkat akibat kerja jantung yang berlebihan dapat memicu serangan jantung dan stroke bagi yang punya risiko.

Gula: 2 menit

Bahkan sebelum ditelan, gula sudah memicu kerusakan pada lapisan enamel gigi karena dalam 2 menit bisa memicu pertumbuhan bakteri jahat di rongga mulut. Begitu ditelan, 20 sendok teh gula bisa mengurangi kemampuan sel darah putih untuk membasmi bakteri jahat penyebab penyakit hanya dalam 2 - 5 jam sesudahnya.

Alkohol: 6 menit

Dalam waktu 6 menit, 1 liter bir atau 3 gelas anggur beralkohol sudah bisa menyebabkan kerusakan otak meski sifatnya reversibel alias tidak permanen. Jika dilanjutkan sampai mabuk dan dilakukan terlalu sering, maka kerusakannya akan menjadi permanen.

Garam: 30 menit

Makanan asin bisa memicu pengerasan pembuluh darah arteri alias nadi hanya dalam 30 menit setelah ditelan. Dampak lain dari kelebihan garam adalah terserapnya cairan ke pembuluh darah sehingga tekanannya naik lalu meningkatkan risiko

stroke dan serangan jantung.

Kafein: 30 menit

Setengah jam setelah minum kopi, tekanan dan aliran darah ke otot akan meningkat sehingga menjadi lebih berstamina karena ada pelepasan hormon adrenalin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar