Rabu, 15 April 2015

TANGGUH BERBISNIS



Karakter yang jujur dan kapabel menjadi rahasia sukses Mohammad As'ad (alumni TK77 -ITB red) bersaing di industri perminyakan dunia. Perjuangan sepanjang 26 tahun dari pendiri sekaligus direktur PT OBM Drilchem membawa produknya menguasai pasar produk kimia untuk pengeboran di industri peminyakan global. Bahkan, mempertahankan kualitas dibandingkan produk sejenis milik perusahaan raksasa minyak dunia, Halliburton dan Schlum berger.

Dalam satu kesempatan di komunitas pengajian Muslim di Perth, Western Australia, As'ad membeberkan rahasia suksesnya untuk menjadi inspirasi dan penyemangat bagi umat Islam di seluruh Indonesia agar berjaya di dunia bisnis. Sebelum menukik mengulas rahasia ketangguhan bisnis, As'ad mengingatkan ada kesamaan antara bisnis dan kehidupan, yaitu dalam hal negosiasi.

Bila kita ingin menjadi manusia sukses, termasuk berbisnis, hal pertama adalah mengajarkan diri untuk membuang rasa tinggi hati dan menanamkan sifat rendah hati. Berbisnis seperti mema suki hutan yang di dalamnya tersimpan emas permata atau obat menyehatkan. Namun, bila kita memasuki hutan itu dalam perasaan diri merasa paling benar dan paling tahu, kita akan berakhir dalam malapetaka dan kegagalan.

Rasulullah mengajarkan hari esok harus lebih baik daripada hari ini. Di Jepang prinsip ini dikenal sebagai Kaizen atau di Barat continuous improvement. Perusahaan yang unggul menjadikan karakter perbaikan berkelanjutan ini menjadi budaya korporasi. Tentu budaya ini perlu diterapkan pada setiap diri yang ingin meraih kesuksesan hidup.

Motivasi dan keyakinan dalam berbisnis jadi kunci utama keberhasilan. Berbisnis berarti berkegiatan yang tujuannya menghasilkan keuntungan. Tanpa laba, perusahaan tak bisa beroperasi dengan baik apalagi memperluas usaha.

Bila kita melihat keuntungan dari diri pribadi, itu tak akan menghasilkan motivasi bisnis luar biasa. Yang akan membuat pebisnis sanggup bergerak maju dan berkembang melintasi generasi. Usman bin Affan, khalifah ketiga, adalah contoh pebisnis yang bisnisnya masih terus berkembang hingga kini.

Untuk mendapatkan motivasi kuat, seorang pebisnis harus punya keyakinan berbisnis akan memampukannya memberi nafkah pekerjanya. Keuntungan pribadi akan memampukannya melakukan amal saleh, baik bersedekah, naik haji atau menghajikan orang lain, mendirikan masjid, dan sebagainya. Keyakinan bahwa menjadi kaya dan mengayakan orang lain itu mulia, akan menambah motivasi kuat pelaku bisnis.

Keyakinan bahwa produk atau jasa yang dihasilkan bisnisnya bermanfaat bagi masyarakat serta lingkungan hidup akan memperkuat motivasi. Kombinasi motivasi pribadi dan menyejahterakan sebanyak mungkin orang akan menjelma menjadi motivasi luar biasa kuat.

Demikian juga Usman bin Affan, dengan prinsip 50 persen keuntungan dari lahan kurmanya yang luas untuk pengembangan usaha dan 50 persen lainnya untuk sedekah bagi fakir miskin, perusahaannya bertahan 1.400 tahun. Selain dari memberi gaji ribuan karyawan nya, amal jariyah beliau terus mengalir hingga hari kiamat kelak.

Dalam memulai bisnis, pilihlah yang kita memiliki keahlian di bidang yang kita senangi, sekaligus kita yakini manfaatnya dibutuhkan masyarakat luas, artinya ada marketnya, ada uangnya.

Tidak ada kata terlalu tua atau terlalu muda dalam memulai bisnis. Kol Harland Sanders baru di usia 70 tahun memulai bisnis ayam goreng yang mendunia (KFC). Moh As'ad sendiri memulai bisnis setelah bosan menjadi karyawan di usia 33 tahun, tiga tahun sebelum menikah. Tentu ada usia ideal bagi seseorang memulai bisnis. Usia 20 tahun dapat dikatakan sangat ideal karena pada usia ini, energi dan semangat sedang tinggi-tingginya, rasa takut gagal justru sedang rendah-rendahnya.

Salah satu rumus kebangkitan Moh As'ad adalah menjaga kepercayaan sehingga mampu menjadi figur tepercaya. Trust, tentu mensyaratkan karakter jujur dan bisa dipercaya. Kombinasi karakter dan kemampuan menyebabkan As'ad muda meraih kepercayaan dari kenalan.

Maka, mulailah alumni ITB ini bangkit melalui penguasaan atas pengetahuan produk kimia untuk eksplorasi minyak.

Hingga kini, As'ad sangat meyakini bahwa orang Indonesia sebetulnya lebih pintar dan inovatif sehingga mampu menghasilkan produk unggul. Terbukti, produk yang dihasilkannya, Fracseal, Drill-Ezy, Stoploss, dan Solu-Seal unggul bersaing dengan raksasa perminyakan Halliburton dan Schlum berger. Bahkan, Aramco di Arab Saudi meminta mencantumkan "Indonesia Produce" pada produk yang dihasilkannya.

As'ad sangat meyakini bahwa nilai- nilai yang diajarkan Islam adalah kunci ke unggulan. Pertama, As'ad sangat yakin kebenaran Alquran yang menekankan jujur dan amanah. Bahkan, kejujuran akan kapasitas dan keterbatasan pun seringkali memberi nilai lebih, yaitu mencegah timbulnya rasa kecewa bagi rekan bisnis atau pelanggan.

Kedua, dorongan Rasulullah untuk menyerahkan urusan kepada ahli nya. Ini memotivasi pebisnis semakin ahli dan kredibel di bisnis yang ditekuni.
Lainnya, doa kelurga dan orang di sekitar kita. Apa yang ingin dikerjakan, sebaiknya dibicarakan dengan orang tua dan minta dinasihatkan dan didoakan.

Rahasia lainnya adalah bersedekah. Selaku pengusaha, As'ad pernah dihadapkan pada kondisi ancaman mogok kerja dan tuntutan pembayaran pesangon yang memberatkan perusahaan.

Karena motivasi menyejahterakan karyawan tertanam kuat, yang terpikir oleh As'ad adalah para karyawan yang mogok ini ingin merasakan seumur hidupnya memegang uang pesangon dalam jumlah yang belum pernah mereka terima sebelumnya.

Dalam tempo 24 jam, sejak uang pesangon itu dibagikan, Allah secara ajaib membalas keikhlasannya. Allah dengan cara yang sangat logis memberikan balasan berupa order perusahaannya melonjak drastis. Order tiga bulan melebihi order selama dua tahun. Sebagai seorang peneliti, As'ad tidak menemukan alasan lain yang menjadi sebab peningkatan omzet dan keuntungan perusahaannya selain keikhlasan karena faktor membahagiakan karyawan dengan menyetujui pesangon itu.

Islam sangat menganjurkan mencari rezeki melalui bisnis karena 9 dari 10 pintu rezeki melalui bisnis. Jika kita dapati saat ini persentase populasi pengusaha Muslim yang sukses masih terbatas, artinya terdapat ladang amal yang sangat luas bagi pengusaha Muslim yang sukses untuk menginspirasi, melatih, dan mendampingi generasi muda Islam agar kian banyak memilih bisnis sebagai salah satu ladang amal.

PRAYUDHI AZWAR
PhD in Economics Candidate University of Western Australia _______________________________________________


REPUBLIKA.CO.ID, 11 April 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar