Rabu, 14 Desember 2016

Meraih Khusyu Dalam Ibadah



Dalam al-Qur-an Allah Ta’ala mengajak orang-orang yang beriman untuk meraih sifat khusyu’ dengan mempelajari dan memahami petunjuk-Nya,

Allah Ta’ala berfirman:
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk khusyu’ (tunduk) hati mereka kepada peringatan dari Allah (al-Qur-an) dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturnkan al-kitab kepada mereka, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik” (QS al-Hadiid: 16).

Ayat ini memberikan motivasi bagi orang-orang yang beriman untuk bersungguh-sungguh meraih sifat khusyu’ dalam hati mereka, sekaligus merupakan celaan bagi orang-orang yang tidak mau tunduk hatinya ketika membaca, mendengarkan dan merenungkan isi ayat-ayat al-Qur-an
Kalau hati manusia tidak juga mau berubah dan tunduk ketika membaca dan merenungkan firman Allah Ta’ala, maka kapan lagi hatinya akan tunduk dan menjadi baik?
Oleh karena itu, peringatan dan ancaman Allah Ta’ala dalam al-Qur’an hanyalah akan bermanfaat dan memberikan kebaikan bagi orang-orang yang hatinya hidup, beriman kepada Allah Ta’ala dan takut terhadap azab-Nya. 

Allah Ta’ala berfirman:
“al-Qur’an itu tidak lain hanyalah pelajaran dan kitab yang memberi penerangan, supaya dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir” (QS Yaasiin: 69-70).

Dalam ayat lain, Allah Ta’ala juga berfirman:
“Maka berilah peringatan dengan al-Qur’an kepada orang yang takut kepada ancaman-Ku” (QS Qaaf: 45).
Adapun orang-kafir dan munafik, maka peringatan dan ancaman dalam al-Qur’an tidak bermanfaat bagi mereka, karena hati mereka tidak mengimaninya. Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak juga akan beriman” (QS al-Baqarah: 6).
Juga firman-Nya tentang orang-orang munafik:
“Kalau kiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka mau mendengar (peringatan Allah dalam al-Qur’an). Dan jikalau Allah menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya mereka pasti berpaling juga, sedang mereka memalingkan diri (dari apa yang mereka dengar itu)” (QS al-Anfaal: 23).
Semoga Allah memudahkan taufik-Nya kepada kita untuk meraih sifat khusyu’ dan sifat-sifat mulia lainnya dengan memahami dan mengamalkan petunjuk-Nya. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Mengabulkan Doa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar