Rabu, 14 Desember 2016

TANGGAPAN Pengelola PESANTREN TUA dan BERKHARISMA "GONTOR" di Jawa Timur atas KELAKUAN Harry Tanoe yg DIREKOMENDASIKAN oleh SAID AQIL SIRADJ KEtua PB NU ke Pesantren "AL FALAH" BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN dan kelakuan Santrinya dalam menghormati Orang Kafir dengan Keterlaluan.

TANGGAPAN Pengelola PESANTREN TUA dan BERKHARISMA "GONTOR" di Jawa Timur atas KELAKUAN Harry Tanoe yg DIREKOMENDASIKAN oleh SAID AQIL SIRADJ KEtua PB NU ke Pesantren "AL FALAH" BANJARBARU KALIMANTAN SELATAN dan kelakuan Santrinya dalam menghormati Orang Kafir dengan Keterlaluan.

Karena banyaknya pertanyaan yang masuk ke saya terkait foto di atas, maka saya merasa perlu menyampaikan sikap sbg salah seorang yang diamanati mengasuh sebuah pesantren:
Kedua pemandangan di atas sungguh sebuah ironi. Terlepas dari perdebatan fiqhiyah boleh tidaknya non-muslim masuk masjid, akan tetapi ada bbrp hal yg perlu saya kritisi:

1. Jangan merendahkan diri di hadapan non-muslim, apalagi dg reputasi pergerakan yg nyata-nyata seringkali melukai hati umat, spt penyelenggaraan miss word, dsb.

2. Santri perlu dididik tentang makna "izzah" dan "iffah" yaitu kemuliaan jati diri sebagai muslim dan kesuciannya. Ini harus diteladankan oleh kiainya, orang non-muslim spt HT mnrt saya tdk pantas dicium tangan. Santri lebih mulia.

3. Lebih miris lagi adalah pemandangan santriwati yg berebut menyalami HT dan menciumi tangannya. MasyaAllah, ini pemandangan yang menyayat hati. Selain karena faktor non-muslim, apakah dibenarkan gadis-gadis muslimah yg suci dan mulia itu mengerubuti HT seperti itu? Dimana ajaran dan syariat Islam diletakkan? Sungguh, saya malu sebagai muslim.

4. Jangan mengotori kesucian dan keikhlasan para santriwati itu. Mereka adalah amanah umat yang harus dijaga betul, di saat banyak pula gadis-gadis usia sekolah yg sdh terlibat seks bebas, narkoba dll. Para santri/wati adalah aset mahal yg dimiliki umat.

5. Sementara, di pesantren kami di Gontor Putri, dengan ribuan santriwatinya, kiai pengasuh saja tdk boleh bersentuhan berlebihan seperti itu.

6. Klo soal toleransi dan menghormati tamu, itu soal lain. Tapi tidak sampai sebegitunya. Kami biasa menerima tamu non-muslim, tionghoa, bahkan juga ada yg hindu dsb. Sudah puluhan bahkan tak terhitung lagi. Mereka datang dlm rangka bicara kerjasama yg dinamis. Kami hormati layaknya tamu secara WAJAR & SEJAJAR. Diterima di ruang pimpinan, bukan di masjid, dan santri pun menerimanya scr wajar. AlhamdulilLaah mereka sdh kami pahamkan antara menghormati tamu dan memelihara "izzah" dan "iffah".

7. Tetapi ada juga tamu-tamu non-muslim yang kami tolak datang, karena reputasinya yang sangat kelam; spt pengusaha hitam, peminum berat, tukang judi, dan keburukan-keburukan lainnya. Mhn maaf, klo yg spt ini tidak bisa kami terima.

8. Akan tetapi banyak pula, bahkan sdh puluhan non-muslim yg datang utk menyatakan keislamannya. Kami sambut hangat dan disyahadatkan di masjid disaksikan para santri, utk selanjutnya didoakan dan diberi hadiah karena mualaf. Selanjutnya kami dampingi dg guru yg akan membimbingnya ttg islam.

9. Inilah wolak-walike zaman. Dibutuhkan kecerdasan, kematangan dan tentu saja keteguhan iman para pemimpin umat, terutama yang mengasuh pesantren.
Eman-eman pesantrennya, ini benteng umat!!!
Ya Allah, tunjukilah kami jalan-Mu yang lurus. @Anang Rikza Masyhadi

TAMBAHAN: HARRY DAN SAID

Harry Tanoe boss MNC Group adalah Kafir, karena tidak mempercayai Allah Tuhan Yang Maha Esa dan Muhammad shollollohu 'alaihi wasallam sebagai nabi terakhirNya (dari 124.000 orang nabi Islam sejak awal jaman), walaupun memakai pakaian a la Muslim kebanyakan. Bahkan konon dulunya Muslim (baca: Murtadin), karena mendiang bapaknya adalah Tionghoa Muslim Surabaya, konon demikian.
Dan lihatlah si Harry Tanoe yang memakai busana khas muslimiin RI bahkan mengalungkan sajadah pula di pundaknya, dihormati sedemikian rupa di pesantren, pertengahan Rajab 1437/akhir April 2016 ini:
Harry Tan disambut dengan lantunan massal lagu pujian "Thola'al badru 'alaina ... " yang dulu dilantunkan untuk Rosululloh shollollohu 'alaihi wasallam, banyak kaum muslimiin sampai merunduk-runduk terhadapnya, diciumi tangannya oleh muslim bahkan oleh muslimah padahal kita tahu lelaki dan perempuan yang bukan mahrom dilarang bersentuhan kulit, dan tak perlu menghormati makhluk Kafir sampai sama seperti kita menghormati orangtua kita dalam Islam, dst.
Karena uang? Politik? Kekurangtahuan muslim akan Islam? Nafsu? Kombinasi semua ini plus lain-lain?
Kelakuan ini terjadi di tempat binaan Said 'Aqil Siradj ketua PB NU kontroversial sekarang yang sering membuat kerusuhan di dunia Islam RI.
Said juga kini yang mempromosikan kaum Kafir, termasuk Harry Tanoe itu tentu, dan mengatakan bahwa lebih baik memilih pemimpin KAFIR yang jujur/adil, daripada muslim yang tidak adil (zalim).
PADAHAL pendapat macam ini, adalah pendapat pendeta SYI'AH, saat kekholifahan Bani Abbasiyah (keturunan dari Al Abbas RA paman nabi Muhammad shollollohu 'alaihi wasallam), dihancurkan oleh Mongol dengan dibantu oleh pengkhianatan Syi'ah!
PADAHAL memilih pemimpin Kafir bagi muslimiin DILARANG ALLAH di lebih dari 10 ayat Al Qur'an, banyak Hadits, Atsar, Ijma', Tarikh, dst.!

Padahal juga, KEKAFIRAN ITU sendiri, JUSTRU ADALAH KEZALIMAN TERBESAR!

وَاِذْ قَالَ لُقْمٰنُ لِا بْنِهٖ وَهُوَ يَعِظُهٗ يٰبُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللّٰهِ ؕ اِنَّ الشِّرْكَ لَـظُلْمٌ عَظِيْمٌ

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, "Wahai anakku! Janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar KEZALIMAN yang BESAR."
[QS. Luqman: Ayat 13]

Aneh sekali si Said 'Aqil Siradj dan Harry Tanoe ini ...
Tetapi keduanya memang cocok satu sama lain ...
Alhamdulillah kita jadi paham siapa sebenarnya mereka ...
Apa sebenarnya hukum merendahkan diri terhadap orang kafir? Berikut fatwa salah satu Ulama panutan madzhab Syafi'i Syaikhul Islam Al Imam Ibnu Hajar Al Haitami Asy Syafi’i rahimahullah.

وسئل نفع الله تعالى بعلومه هل يجوز للمسلم ان يقبل يد الحربي المشرك وان يقوم اليه وان يصافحه وان يتخضع اليه وكل ذلك لينال منه مالية واذا قلتم بعدم الجواز فما يترتب عليه وما ذا يلزمه؟
فأجاب بقوله ﻻيجوز للمسلم ان يعظم الكافر بنوع من انواع التعظيم سواء المذكورات وغيرها ومن فعل ذلك طمعا في مال الكافر فهو آثم جاهل كيف وقد قال صلى الله عليه وسلم من تواضع لغني ﻻجل غناه ذهب ثلثا دينه فإذا كان التواضع للمسلم الغني يذهب ثلثي دينه فما بالك بالتواضع للكافر؟ والله سبحانه وتعالى اعلم

Ibnu hajar Al Haitami diberikan pertanyaan Fatwa;
Bolehkan bagi seorang muslim, Menciumi tangan kafir harbi, Juga berdiri menyambutnya dan menyalaminya dan melakukan penghormatan kepadanya yang mana hal itu di lakukan untuk memperoleh uang darinya? Jika anda berpendapat tidak boleh, Maka apa yang akan berdampak kepadanya juga yang wajib baginya?

Beliau menjawab:

Bagi orang muslim tidak boleh mengagungkan orang kafir dengan cara tersebut dan sebagainya. Barangsiapa yang melakukannya untuk memperoleh harta si kafir, Maka dia merupakan pendosa yang bodoh. Bagaimana tidak? Sedangkan Nabi Shollallahu alaihi wasallam telah bersabda; “Barangsiapa yang tawadlu’ kepada orang kaya karena kekayaannya, Maka hilanglah dua pertiga agamanya”. Jika tawadlu’ terhadap sesama muslim yang kaya saja dapat menghilangkan dua pertiga agama, Apalagi tawadlu’ terhadap orang kafir? Wallahu alam. (Al Fatawa al Fiqhiyyah al Kubro)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar