Resep manjur penawar dan sekaligus penangkal penyakit HASAD.
Resep ini murah, mudah dan tentu berkah.
Setiap kali kita melihat saudara kita memiliki satu kelebihan atau nikmat, segera angkat kedua tangan kita dan pusatkan hati kita untuk berdoa memohon kepada Allah Ta’ala agar berkenan melimpahkan kepada kita kenikmatan serupa atau bahkan lebih darinya.
Ingat! Allah Ta’ala tiada pernah kehabisan stok kenikmatan serupa bahkan yang lebih baik dari yang dimiliki saudara kita, dan Allah Ta’ala juga kuasa memberikannya kepada kita.
SImak dan camkanlah kisah berikut:
“Maka Tuhannya menerimanya (sebagai nazar) dengan penerimaan yang baik, dan mendidiknya dengan pendidikan yang baik dan Allah menjadikan Zakaria pemeliharanya.
Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya.
Zakaria berkata: “Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?”
Maryam menjawab: “Makanan itu dari sisi Allah”. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.
Di sanalah Zakaria mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”.
Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan salat di mihrab (katanya):
“Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh”” (QS. Ali Imran 37-39).
Setiap Zakaria masuk untuk menemui Maryam di mihrab, ia dapati makanan di sisinya.
Zakaria berkata: “Hai Maryam dari mana kamu memperoleh (makanan) ini?”
Maryam menjawab: “Makanan itu dari sisi Allah”. Sesungguhnya Allah memberi rezeki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa hisab.
Di sanalah Zakaria mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa”.
Kemudian Malaikat (Jibril) memanggil Zakaria, sedang ia tengah berdiri melakukan salat di mihrab (katanya):
“Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang putramu) Yahya, yang membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) dan seorang Nabi termasuk keturunan orang-orang saleh”” (QS. Ali Imran 37-39).
Cermatilah, bagaimana nabi Zakaria ‘alaihissalam setelah mendapat jawaban bahwa itu adalah karunia Allah, nabi Zakaria alaihissalam, segera berdoa, bukan hanyut dalam kekaguman atau ikut sibuk mencicipi atau mendengarkan cerita kronologi datangnya makanan tersebut.
Sahabat, Sejak sekarang, mari kita rubah kebiasaan lama kita, setiap kali kita melihat atau mengetahui saudara kita mendapat nikmat baru, segera sibukkan diri dengan berdoa meminta kepada Allah Ta’ala kenikmatan serupa atau yang lebih baik darinya. Jangan sampai kita hanyut dalam kekaguman apalagi sampai melotot terbelalak karenanya.
“Dan janganlah kamu pusatkan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami coba mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal” (QS. Thaha 131).
Selamat mencoba resep ini, semoga kita terbebas dari benih-benih hasad dan iri kepada siapapun yang mendapat karunia dan nikmat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar