Al Qur’an adalah sumber hukum dan ilmu pengetahuan yang tak pernah kering untuk ditimba, penuh dengan pelajaran, di dalamnya terdapat hikmah dan teladan. Salah satu isi pokok dari Al Qur’an adalah kisah perjalanan kehidupan para nabi dan rasul serta orang-orang saleh dari umat-umat sebelum nabi Muhammad SAW. Hikmah diceritakannya sirah manusia-manusia pilihan itu tidak lain karena besarnya manfaat dari keteladanan iman, sifat dan akhlaq mereka.
PADA WAKTU TENGAH MALAM ATAU AKHIR MALAM
Rasulullaah bersabda : pada tiap malam, tuhan kita turun ke langit dunia ketika bersisa sepertiga malam yang akhir. Maka Allah berfirman: “barangsiapa yang berdo’a kepada-ku, pasti akan ku-kabulkan, dan siapa yang memohon kepada-ku, pasti akan ku-beri,dan siapa yang mohon ampun kepada-ku pasti akan ku ampuni”.
(Hr.malik, bukhari, muslhm, tirmidzi ).
Bila telah lewat sebagian malam atau dua pertiganya, akan turun ke langit dunia Allah Yang Maha Memberkati dan Maha Tinggi, lalu berfirman: “tak seorang pun yang meminta pasti ia akan ku-beri, tak ada seorang pun yang berdoa pasti ia akan dikabulkan, tak ada seorang pun yang mohon ampun pasti ia akan Ku-ampuni”. Sehingga tiba waktu shubuh. (Hr. Bukhari dan Muslim)
Sedekat-dekat Allah (tuhan) dari hamba-nya ialah di tengah malam. maka dari itu, jika engkau mampu menjadi orang yang berdzikir kepada Allah pada saat itu maka kerjakanlah, (Hr. Abu Dawud dan Tirmidzi)
SESUDAH SHALAT FARDHU
ditanyakan orang kepada Rasulullah: wahai Rasulullah, manakah doa yang paling didengar Allah? rasulullah menjawab : doa di tengah malam dan doa setelah shalat wajib .
(Hr. Tirmidzi)
WAKTU HARI JUM’AT
Ada dua pendapat jumhur ulama dalam menentukan waktu ijabah pada hari Jum’at, sebagian mengatakan waktu itu adalah pada saat khatib duduk hingga selesainya pelaksanaan shalat Jum’at, pendapat ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh imam Muslim dari sahabat Abu Musa Al Asy’ari radhiyallohu anhu dimana beliau berkata saya telah mendengar Rasulullah shalallallohu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang waktu ijabah, “Waktunya antara duduknya imam di atas mimbar hingga selesainya pelaksanaan shalat Jumat”. Pendapat ini dipilih oleh Imam Muslim, Baihaqi, Ibnul Arabi Al Maliki, Al Qurthubi, Imam Nawawi, dll.
Sedangkan pendapat yang lain mengatakan bahwa saat itu adalah antara waktu ‘ashar dan magrib, pendapat ini berdasarkan beberapa keterangan yang disebutkan dalam hadits diantaranya hadits yang diriwayatkan oleh Imam Nasaai dan lainnya dari sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallohu anhuma dari Rasulullah shallallohu alaihi wasallam beliau bersabda(artinya), “Hari Jumat 12 jam, padanya suatu waktu yang kapan seorang hamba muslim berdoa padanya niscaya Allah akan memberikannya, carilah waktu tersebut di penghujung hari Jumat setelah shalat Ashar”.
Hadits ini dishahihkan oleh Imam Hakim, Adz Dzahabi, Al Mundziri dan Al Albani serta dihasankan oleh Al Hafizh Ibnu Hajar. Pendapat ini yang dipilih oleh banyak ulama diantaranya sahabat yang mulia Abdullah bin Salam radhiyallohu anhu, Ishaq bin Rahuyah,Imam Ahmad dan Ibn Abdil Barr. Imam Ahmad menjelaskan, “Kebanyakan hadits yang menjelaskan waktu tersebut menyebutkan ba’da ashar…”
DI WAKTU LAPANG
Barangsiapa yang menginginkan doanya dikabul Allah ketika ia dalam kesulitan, maka hendaklah ia memperbanyak doa di waktu lapangnya (Hr. Thirmidzi dan Hakim) Tidak ada sesuatu yang paling mulia di sisi Allah Azza wa Jalla daripada doa ketika dalam keadaan lapang. (Hr. Hakim)
DI WAKTU SUJUD TERAKHIR DALAM SHALAT
Jarak yang paling dekat antara seorang hamba dengan Tuhannya ialah ketika sujud. Maka perbanyaklah do’a (di waktu itu). (Hr. Muslim)
DIAWALI DENGAN ASMAUL HUSNA
serulah Allah atau serulah Arrahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru (adalah boleh) karena Dia mempunyai nama-nama yang terbaik dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah merendahkannya, dan carilah jalan tengah diantara keduanya itu. (al isra,17 : 110)
DIAWALI DENGAN ISMUL A’ZHAM
Nabi Saw lewat di depan seorang yang bernama Abu ‘Iyasy Zaid bin Shamit az Zuraqiy yang sedang shalat. Ia berdo’a : Ya Allah, aku memohon kepadaMu, karena sesungguhnya bagiMu puja dan puji, tiada Tuhan selainMu, wahai yang Maha Pemberi, yang menjadi harapan, Yang Mencipta langit dan bumi, yang Maha Luhur dan Maha Mulia. Kemudian rasulullah bersabda engkau telah memohon kepada Allah dengan menggunakan nama-namaNya yang Maha Agung yang bilamana dimohonkan dengan nama-namaNya itu akan dikabulkan dan jika dimintai dengannya juga akan diberi
(Hr. Ahmad, Ibnu Majah, Abu Daud, Nasai dan lain-lain)
DIAWALI DENGAN KALIMAT TAUHID
Barangsiapa berdo’a dengan kalimat-kalimat yang lima, apa pun permintaannya akan diberi. Kalimat itu ialah: laa ilaaha illallahu wallaahu akbaru, laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariikalahu, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiirun, laa ilaaha illallaahu wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah. (Hr. Tirmidzi)
DIAWALI DENGAN ARHAMARR RAAHIMIIN
Sesungguhnya Allah mempunyai malaikat yang mewakili-Nya bagi barangsiapa yang berdo’a dengan berkata: Yaa arhamarraahimiin. Maka siapa saja yang menyebutnya 3 kali, maka menjawablah malaikat itu: Sesungguhnya Allah arhamarraahimiin telah (berkenan) mengabulkan permohonanmu. Maka mintalah kepadaNya. (Hr. Hakim)
YAKIN AKAN DIPENUHI
Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla berfirman : “Aku akan mengikuti persangkaan hambaKu kepadaKu. dan Aku selalu menyertainya apabila ia berdo’a kepadaKu.” (Hr. Bukhari dan Muslim)
RENDAH HATI DENGAN SUARA LEMBUT
Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah hati dan suara lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampau batas. (Q.S, al A’raf, 7:55)
DENGAN RASA TAKUT DAN PENUH HARAP
dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo’alah kepadaNya dengan rasa takut (tidak akan dikabulkan) dan berharap (akan diterima). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. al A’raf, 7:56)
MENDOAKAN ORANG LAIN TANPA DIKETAHUINYA
Doa seorang muslim untuk saudaranya (sesama muslim) dari tempat yang jauh (tanpa diketahuinya) akan dikabulkan. (Hr. Muslim)
DOA ORANG YANG DIZHALIMI
Takutlah akan do’a orang yang dizhalimi, karena do’a itu akan diangkat ke atas dan Allah berfirman : Demi kemuliaan dan keagunganKu, Aku pasti menolongmu, walau sesudah beberapa saat. (Hr. Thabrani)
DOA PEMIMPIN YANG ADIL DAN ORANG YANG BERPUASA
Tiga golongan tidak akan ditolak do’a mereka: orang yang berpuasa, pemimpin yang adil, dan orang yang teraniaya. (Hr. Tirmidzi)
DIULANG 3 KALI
Adalah Nabi as apabila ia mendo’a, ia mendo’a tiga kali, dan apabila ia meminta, juga memintanya 3 kali. (Hr. Muslim)
DOA BUKAN UNTUK KECELAKAAN
Janganlah kau berdo’a untuk kerusakan dirimu, anakmu, pembantumu, jangan minta kepada Allah kerusakan, karena mana tahu sewaktu kamu minta maka Allah mengabulkannya bagimu. (Hr.uslim, Abu Daud dan Ibnu Khuzaimah)
BUKAN UNTUK DOSA, MEMUTUSKAN SILATURAHMI DAN JANGAN TERGESA-GESA
Senantiasa diterima do’a seorang hamba Allah apabila ia tidak berdo’a untuk berbuat dosa atau memutuskan silaturahmi, asal saja tidak dilakukan dengan tergesa-gesa : ‘Apakah yang dimaksud dengan tergesa-gesa?’ Rasul menjawab: “Seseorang berkata:”Aku telah berulangkali berdo’a tetapi tidak juga kulihat dikabulkan’. Ia merasa rugi dan lesu sampai ia meninggalkan do’anya.” (Hr. Muslim dan Tirmizi).
Segala puji bagi Allah SWT, sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW, shahabat, keluarga serta orang-orang yang masih berittiba’ (mengikuti) kepada beliau sampai hari kiamat.
Semoga Bermanfaat
Allahu A’alm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar