Kamis, 19 Mei 2011

Meraih Kemuliaan


Dalam sebuah hadits, Rasululloh SAW bersabda: “Rasa iman akan lezat bagi orang yang ridho Allah sebagai Rabbnya, Islam sebagai agamanya dan Muhammad sebagai Rasulnya” (HR. Muslim)

Iman adalah pokok dan asas kemuliaan yang sesungguhnya bagi manusia, karena imanlah ukuran nilai yang ada disisi Allah SWT. Dengan iman, manusia akan meraih ‘izzah (kemuliaan) dan kehormatan. Sebaliknya, tanpa iman manusia hanya akan mendapat kehinaan dan kerendahan.

Iman bukan hanya berada di dalam hati, yang berisi ilmu yang diyakini atau irodah (niat, kehendak) kecintaan, ketundukan dan kepatuhan. Iman bukan pula hanya terbatas pada ikrar lisan dengan ucapan syahadatain.

Iman berarti pula sikap yang ada dalam amal zhohir anggota tubuh manusia, seperti: Shalat, menerapkan hukum Allah SWT, jihad dan seluruh amal perbuatan lainnya secara global. Dalam ketiga unsur ini pula iman dapat bertambah dengan berbagai ketaatan dan berkurang dengan berbagai kemaksiatan.

Disaat manusia telah membuktikan kejujuran iman dalam diri mereka, maka di saat itulah seluruh janji yang Allah SWT tentukan akan menjadi kenyataan. Janji-janji Allah SWT tersebut adalah:

1. Mendapatkan wilayah (perlindungan dan karamah) dari Allah SWT. Allah berfirman, “Ingatlah, Sesungguhnya wali-wali Alloh itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Mereka adalah orang-orang yang beriman lagi bertakwa.” (QS. Yunus [101: 62-63). Dalam ayat ini ditegaskan bahwa wali-wali Allah adalah orang-orang yang beriman dan bertakwa. Tidak ada satu ayat atau haditspun yang menegaskan bahwa yang di maksud dengan wali adalah mereka yang bisa terbang, yang bisa menyembuhkan penyakit, yang bisa shalat di dua tempat dalam waktu bersamaan dan karamah-karamah palsu lagi menipu lainnya.

2. Meraih ridho Allah dan kemuliaan-Nya.
Allah berfirman, "Allah menjanjikan kepada orang-orang muhnin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga 'Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar." (QS. at-Taubah [9]: 72)

3. Mendapatkan dukungan pembelaan dari Allah.
Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang telah beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhlanat lagi mengingkari nikmat.” (QS. Al-Hajj [22]: 38)

4. Meraih hayatan thoyyibah (kehidupan yang baik) di dunia dan akhirat Allah berfirman, “Barangsiapa yang mengerjakan amal sholeh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan ber-iman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehldupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. an-Nahl [16]: 97)

5. Memperoleh kemuliaan dan kepemimpinan dalam agama. Allah SWT berfirman: “dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar dan adalah mereka meyakini ayat-ayat kami.” (QS. as-Sajdah [32]: 24)

Sebuah iman yang dipaparkan di atas dapat diraih dan dicapai dengan manisnya rasa iman dalam diri kita masing-masing. Manisnya rasa iman akan dicapai menurut kedua hadits tersebut dengan tiga pondasi utama, yaitu:

Pertama: Ridho kepada Allah SWT, terhadap ububiyyah dan uluhiyyah-Nya. Meridhoi rububiyyah Allah SWT (dimana kita berikrar hanya mengakui Allah-lah satu-satunya Dzat pencipta, pemilik dan pengatur alam semesta) mengandung arti:

* Ridho terhadap aturan yang dibuat-Nya untuk hamba-hamba-Nya
* Mengesakan Allah dalam bertawakal, meminta pertolongan, mempercayainya, dan berpegang teguh kepada-Nya.
* Meridhoi apa saja yang diperbuat-Nya

Adapun meridhoi uluhiyyah Allah SWT mengandung arti:

* Meridhoi hukum Allah SWT sebagai satu-satunya tuntunan dan pedoman hidup hamba-Nya.
* Menyerahkan dan mengerahkan semua praktek-praktek peribadatan (seperti sholat, nadzar, sumpah, menyembelih, doa dan lain-lain) hanya kepada Allah SWT dan hanya untuk-Nya
* Mencintai dan loyal hanya kepada Allah SWT serta apa-apa yang dicintai dan diloyalitasi-Nya, baik agama, rasul-rasul, hal apa saja atau siapapun juga. Serta membenci dan menjauhi musuh-musuh Allah dan apa saja yang dibenci dan dijauhi-Nya.

Kedua:
Meridhoi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul Allah.

* Membenarkan secara utuh apa saja berita yang disampaikan Rasulullah SAW, baik tentang hal ghoib, berita tentang masa lalu ataupun tentang masa depan, tanpa ragu tertancap di dalam hati, bahwa apapun yang keluar dari lisan beliau tak mungkin dusta ataupun palsu.
* Menjunjung tinggi segala perintahnya dan menjauhkan diri dari apa yang dilarangnya. Secara total menerimanya dengan penuh ketundukan, tanpa pilah-pilih atau mengabaikan. Sempurna dalam ketaatan dan kepatuhan, karena itulah hakekat kecintaan kepadanya.
* Saat melakukan pengabdian kepada Allah yang Maha Rahman, maka dengan hanya mengikuti aturan Rasulullah SAW, tanpa pengurangan atau penambahan. Bukan bid’ah dan ajaran-ajaran menyesatkan, atau mengada-adakan yang belum beliau ajarkan.

Ketiga:
Meridhoi Islam sebagai agama yang diridhoi Allah SWT.
Apa saja yang dikatakan Islam, dihukumkan, diperintahkan dan dilarang, maka kita ridho dengan sepenuh kesungguhan.

Tidak ada sesak dada menerima aturan, menyerah diri pada pedoman, walaupun bertentangan dengan keinginan jiwa yang melenakan atau pendapat orang yang mengagumkan. Semua itu harus di tinggalkan dan dijauhkan hanya untuk pembuktian keislaman kita semua.

Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kalian ikuti langkah-langkah syaitan. Sesungguh-nya syaitan itu musuh yang nyata bagi kalian.” (QS. Al-Baqoroh [2]: 208)

Allah SWT berfirman, “Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada Allah-lah mereka dikembalikan.” (QS. Ali-Imron [3]: 83)

Oleh karenanya tidak ada kemuliaan hakiki bagi manusia yang tidak mau beriman dan beribadah kepada Robb semesta alam, dengan mengimani-Nya serta tunduk dan patuh hanya kepada-Nya mampu meninggikan derajatnya ke sisi Allah SWT.

http://mimbarjumat.com/archives/1284#more-1284

Tidak ada komentar:

Posting Komentar