Gerakan shalat (ilustrasi).
Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa suatu hari
ada seorang lelaki datang kepada Umar bin Khathab.
Lelaki itu lantas bercerita,
''Wahai Umar, ada seorang perempuan datang kepadaku untuk membeli dagangan.
Karena aku terpikat kecantikannya, maka ia aku ajak masuk ke gudang, dan aku
bermesraan dengannya.
Di dalam gudangku itu, semua perbuatan keji aku
lakukan, kecuali senggama.''
Umar pun mempertanyakan, ''Kecelakaan buatmu,
adakah dia wanita yang ditinggal suaminya berjihad di jalan Allah?''
Lelaki itu
menjawab, ''Ya, benar.''
Kemudian masalah ini dibawa kepada Abu Bakar
Shiddiq.
Abu Bakar pun berkata sebagaimana Umar.
Akhirnya, ia dibawa kepada
Rasulullah SAW.
Maka, tidak lama kemudian, Allah SWT menurunkan ayat,
''Dan
dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bagian
permulaan malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan
(dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang
ingat.''
Firman Allah itu termuat dalam Surat Hud ayat 114.
Lelaki itu bertanya, ''Wahai Rasulullah, adakah keringanan ini khusus buatku
saja?''
Rasulullah menjawab, ''Untuk seluruh umatku.''
Dalam hadis yang diriwayatkan Imam Tirmidzi,
Rasulullah SAW bersabda,
''Tiap anak Adam adalah pembuat kesalahan, dan sebaik-baik
orang yang berbuat kesalahan adalah ia yang segera bertobat.''
Bagi seorang
manusia, melakukan kesalahan, penyelewengan, dan pelanggaran adalah hal biasa.
Bahkan, tidak ada satu pun manusia yang bersih dari
berbuat dosa. Lebih lagi, manusia dilahirkan di dunia ini untuk menghadapi
berbagai ujian dan cobaan, godaan dan gangguan, serta tantangan dan hambatan.
Karenanya, Allah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang senantiasa memberi
kesempatan kepada manusia untuk bangkit meneruskan perjalanan menuju
keridhaan-Nya.
Untuk itu, Allah sangat mempermudah tobat seorang
hamba yang berdosa, selama dosanya ini tidak terkait dengan hak-hak anak Adam,
seperti dosa perampokan, pencurian, dan korupsi. Pertobatan tidak perlu upacara
khusus, mendatangi kiai, apalagi membayar.
Dalam hal ini, Allah SWT telah mengaruniai setiap
manusia kekuatan batin berupa kesadaran yang selalu timbul dalam hati setiap
manusia yang melakukan kesalahan serta penyimpangan.
Allah SWT berfirman, ''Dan
(juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri
sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka
dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka
tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedangkan mereka mengetahui.'' (Surat
Ali Imran ayat 135).
Wallahu a'lam bish-shawab.
Oleh Ahmad Bajuri
Sumber : Pusat Data Republika
http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/16/02/05/o21y45394-shalat-penghapus-dosa
Lelaki itu lantas bercerita, ''Wahai Umar, ada seorang perempuan datang kepadaku untuk membeli dagangan. Karena aku terpikat kecantikannya, maka ia aku ajak masuk ke gudang, dan aku bermesraan dengannya.
Umar pun mempertanyakan, ''Kecelakaan buatmu, adakah dia wanita yang ditinggal suaminya berjihad di jalan Allah?''
Wallahu a'lam bish-shawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar