Rabu, 07 Oktober 2009

Celah Kehidupan


Dalam kehidupan ini, seringkali kita perlu memberikan dan menyisakan sedikit celah kepada jiwa kita sendiri, ibaratnya seperti jarak yang aman diantara dua mobil---sehingga kita mempunyai sedikit kelonggaran untuk ruang gerak, bisa setiap saat menyesuaikan diri, bisa maju dan mundur dengan leluasa.

Kita harus menggunakan kesempatan untuk membersihkan serta mengalihkan atau mengurangi kepadatan ruang kehidupan itu sehingga dapat tercipta ruang gerak yang cukup, yaitu ruang bagi jiwa, di mana melalui pemikiran yang panjang maka akan mencapai suatu kesadaran untuk dikembangkan.

Ketika kita bermain kartu bridge, tidak peduli kartu yang berada di tangan kita baik atau buruk, harus dimainkan secara cantik. Kehidupan juga harus begitu, yang penting bukan masalah apa yang telah terjadi, melainkan cara dan sikap kita ketika menyelesaikan masalah itu. Jika kita membalikkan tubuh kita menghadap ke arah mentari, kita tidak mungkin terjerumus ke dalam bayangan.

Ketika kita membawa bunga untuk diberikan kepada orang lain, yang pertama-tama menghirup keharuman bunga-bunga itu adalah kita sendiri. Ketika kita mengambil tanah yang hendak dilemparkan kepada orang lain, maka pertama-tama yang menjadi kotor adalah tangan kita sendiri.

Ucapan perkataan yang menghangatkan hati, adalah ibarat kita menyiram minyak wangi ke tubuh orang lain, kita sendiri juga bisa terkena dua atau tiga tetes minyak wangi. Oleh karena itu, diri kita harus selalu menyimpan kebaikan hati, kaki melangkah dengan baik, dan tubuh melakukan hal-hal yang baik.

Kecerahan membuat kita bisa melihat banyak sekali hal-hal, sekaligus juga membuat kita tidak bisa melihat banyak sekali hal-hal. Jika tidak ada kegelapan malam hari, kita tidak akan dapat melihat bintang-bintang yang germerlapan.

Meskipun kita pernah menderita kesengsaraan yang membuat kita hampir saja tidak bisa bertahan, tetapi hal itu sendiri bukan tidak berarti sama sekali. Dia bisa membuat tekad kita semakin teguh, dan menjadikan pikiran dan martabat manusia lebih matang. Karena itu, ketika kesulitan dan kegagalan itu menghampiri, maka harus dihadapi dengan tenang, diselesaikan dengan riang dan penuh harapan.

Anda tidak bisa memastikan seberapa panjang kehidupan kita, tetapi Anda bisa mengembangkan lebarnya.Anda tidak bisa mengubah paras Anda yang alami, tetapi Anda bisa setiap saat menunjukkan wajah Anda yang penuh senyum.

Anda tidak mungkin bisa mengendalikan seseorang, tetapi Anda bisa selalu menguasai diri Anda dengan baik. Anda tidak bisa secara jelas meramalkan keadaan esok hari, tetapi Anda bisa sepenuhnya menggunakan hari ini. Anda tidak bisa menuntut kelancaran untuk setiap hal, tetapi Anda bisa melakukan setiap hal dengan segenap kemampuan Anda.

Di dalam kehidupan, kita harus membuat diri kita berpandangan luas dan lapang dada, karena pandangan luas dan kelapangan dada tidak akan sampai membuat diri kita menyusup ke ujung tanduk lembu, juga baru bisa membuat kita berusaha keras untuk maju dengan riang dan penuh harapan.

Masih harus optimis dan berlapang dada, karena dengan diri kita yang berlapang dada dan punya pikiran yang optimis barulah bisa memungkinkan kita membawakan kegembiraan kepada orang lain, membiarkan suasana dalam kehidupan nampak lebih menyenangkan.

Jika dalam hati Anda selalu mempertahankan kegembiraan, harus bisa tidak menganggap urusan remeh antara manusia dengan manusia sebagai permasalahan. Ada orang yang sering merasa jengkel, hanya karena perkataan orang lain yang bukan sengaja hendak menyakiti, tetapi dia malah menerimanya dengan berbagai macam pikiran, serta ditumpuknya di dalam hati.

Kegembiraan seseorang, bukan karena dia memiliki sesuatu yang berlimpah melainkan karena dia tidak terlalu perhitungan. Banyak itu merupakan suatu beban, adalah semacam bentuk lain dari kehilangan. Kurang itu bukan berarti tidak mencukupi, tetapi ia merupakan semacam kelebihan dalam bentuk yang lain.

Membuang juga belum tentu adalah suatu kehilangan, adalah semacam memiliki dalam bentuk yang lebih luas.

Kehidupan yang indah dan baik seharusnya memiliki sebuah hati yang santai dan nyaman setiap saat, tidak peduli dunia di luar sana mengalami perubahan apapun, di dalam diri kita sendiri harus bisa memiliki dunia yang tenang dan damai.

Tenang dan damai itu tidak berada dalam keramai-n dan kerumitan, lebih-lebih bukan berada di dalam hati yang menuntut terlalu banyak permintaan, ia harus dapat melepaskan segala halangan, berlapang dada, dengan sendirinya di dalam hati Anda akan tenang damai tidak ada kerisauan.

Kegembiraan membuat jiwa kita bisa memelihara ketenangan hati, serta penuh dengan ketenangan yang nyata dan abadi. Pikiran dan suasana hati kita, jika bisa selalu mempertahankan kecerahan dan kelapangan dada, maka yang tampak pada lingkungan di sekitar kita, akan selalu indah dan baik. (Xin Ling Yizhan/The Epoch Times/lin)

Epoch Times Selasa, 04 Agustus 2009
http://erabaru.net/kehidupan/41-cermin-kehidupan/3503-celah-kehidupan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar