Jumat, 16 Oktober 2009

Jangan Biarkan Martabat Membunuh Anda



"Demi Tuhan, mengapa saya harus mengikuti prosedur ini setiap lima tahun?
Terpaksa menjalani prosedur dengan posisi yang tidak bermartabat membuat saya bertanya-tanya apakah Tuhan itu ada?"



Ini adalah pertanyaan yang sering saya tanyakan, dan jawaban saya tetap sama. Saya lebih baik menghadapi 15 menit ketidaksopanan daripada meninggal secara perlahan-lahan, selama berbulan-bulan akibat kanker usus besar.

Jadi jangan tertipu dengan tajuk utama surat kabar yang menyatakan bila colonoscopy tidak 100 persen dapat dipercaya. Jika Anda mengacu laporan ini sebagai alasan untuk tidak menjalani colonoscopy, Anda mungkin sedang membuat kesalahan fatal.

Standar untuk mendiagnosa kanker usus besar selalu dengan menggunakan endoskopi. Namun ilmuwan di Institute for Clinical Evaluative Sciences dan Universities of Toronto and Western Ontario baru-baru ini melaporkan bahwa endoskopi gagal mendiagnosa kanker dalam 4 persen kasus. Lantas apa makna hal ini?

Hal ini menekankan sekali lagi bahwa hanya ada dua hal yang pasti di dunia ini: kematian dan pajak. Roket bernilai miliaran dollar yang dirancang oleh para ilmuwan kelas dunia terkadang meledak. Hal ini terjadi karena prosedur yang dilakukan oleh makhluk hidup yang memiliki kekurangan selalu memiliki unsur kesalahan.

Mengapa keluputan ini terjadi pada prosedur endoskopi?
Bagaimana rata-rata keberhasilan dapat meningkat?

Ada beberapa peraturan baku.

Aturan no. 1, dokter tidak dapat mendiagnosa apa yang tidak dapat mereka lihat. Untuk mendiagnosa polip usus besar, video colonoscope dimasukkan dalam usus besar. Alat ini mengirimkan gambar berwarna dari dalam usus besar ke layar TV. Namun untuk melihat polip, usus harus 100 persen bersih. Jika pasien tidak mengonsumsi obat pencahar yang diikuti dengan meminum sejumlah besar air putih sebelum pemeriksaan, partikel materi feses (tinja) dapat menyembunyikan letak polip.

Aturan no.2,
banyak melakukan observasi akan mendapatkan hasil yang sempurna, baik Anda merancang roket atau menjalani endoskopi. Saat ini lebih banyak dokter yang melaksanakan prosedur ini. Namun tidak diragukan lagi, terjadinya keluputan deteksi polip berkaitan dengan dokter yang kurang berpengalaman menggunakan teknik ini. Seiring mereka menjadi lebih berpengalaman, akan lebih sedikit polip yang luput.

Aturan no.3, semakin sering dokter melihat, akan semakin banyak kemungkinan mereka menemukan. Jika dokter berusaha untuk mengakhiri prosedur ini dengan cepat, kesempatan melakukan kesalahan akan meningkat. Jadi, sangatlah bijaksana untuk tidak menanyakan pada dokter, "Berapa lama lagi?"

Aturan no. 4, musik mengurangi tekanan fisiologis dan psikologis. Jika banyak dokter memainkan musik selama menjalani endoskopi, pasien akan lebih relaks dan akan lebih banyak polip terdeteksi. Studi Amerika Serikat menunjukkan bahwa musik akan mengurangi kegelisahan dan jantung berdebar-debar, dan tekanan darah tidak meningkat.

Manfaat musik sungguh tidak mengherankan.
Tentara memasuki pertempuran disemangati oleh musik.
Musik juga digunakan saat persalinan untuk meredakan sakit.
Dipercaya bahwa musik meningkatkan level darah endorphins, substansi semacam morfin. Maka, relaks dan berkonsentrasilah pada alunan musik.

Beberapa studi menunjukkan sejumlah besar kalsium mungkin mengurangi risiko penyakit berbahaya ini.

Ambil pelajaran dari Uganda, di mana kanker usus besar jarang ditemukan. Warga Uganda mengonsumsi serat dengan jumlah sangat banyak sehingga menghasilkan feses yang lembut dan mencegah terjadinya sembelit. Beberapa peneliti percaya buang air besar secara rutin menghentikan substansi penyebab kanker dari kontak yang berkepanjangan dengan sel-sel usus.

Ingat bahwa kanker usus besar tidak berkembang hanya dalam semalam. Kanker tersebut diakibatkan oleh pertumbuhan polip. Pertumbuhan mereka tidak jarang terjadi. Studi menunjukkan bahwa di atas usia 50 tahun, satu dari tiga orang mengidap polip, yang jika diambil, akan mencegah terjadinya penyakit ini.

Maka jangan biarkan ketakutan, ketidaknyamanan sementara, atau kurangnya martabat mencegah Anda menjalani prosedur ini. Dan lupa akan kegagalan diagnosa 4 persen.
Ingat, jika ternyata memang ada polip dan endoskopi tidak dilakukan, faktor kehilangan akan mencapai 100 persen! (
Dr. Gifford Jones/The Epoch Times/feb)

Epoch Times Kamis, 15 Oktober 2009
http://erabaru.net/kesehatan/34-kesehatan/5924-jangan-biarkan-martabat-membunuh-anda

Tidak ada komentar:

Posting Komentar