Kamis, 29 Oktober 2009

Memimpin dari Hati

Berapa harga yang Anda mau bayar untuk menjadi pemimpin yang berhasil baik secara profesional maupun spiritual? Setiap orang pasti akan melakukan segala hal, tak peduli berapapun harga yang dibayarkan dan banyaknya waktu yang dikorbankan asalkan mencapai keberhasilan sebagai pemimpin yang tidak saja trampil dalam ilmu kepemimpinan namun juga cerdas emosi dan spiritual.

Percaya atau tidak, tidak peduli berapa banyaknya resources yang Anda miliki, keberhasilan sebuah kepemimpinan tidak datang dari luar, ini hanya dapat dimulai dari diri Anda sendiri, dan dimulai dari dalam hati.

Anda, adalah tentang siapa Anda sebenarnya. Kepintaran, titel, senioritas, pengalaman dan supremasi sosial ekonomi mungkin dapat menjadikan Anda seorang pemimpin. Tetapi keberhasilan Anda menjadi seorang pemimpin, adalah saat Anda berlaku seperti seorang pemimpin, yakni ketika hati Anda membawa Anda pada perilaku-perilaku seorang pemimpin yang sejati.

Memimpin Diri Sendiri


Orang pertama yang Anda pimpin adalah diri sendiri. Anda tidak dapat memimpin dengan efektif sebelum Anda berhasil memimpin diri sendiri. “Kemenangan pertama dan terbaik adalah menaklukan diri sendiri” (Plato). Fokuskan, untuk mulai dari diri sendiri sehingga Anda dapat melakukan apa yang patut di lakukan untuk mempengaruhi dan menolong orang lain mencapai keadaan yang lebih baik.

Bukalah hati Anda untuk bersedia melakukan perubahan-perubahan terlebih dahulu sebelum menghasilkan perubahan-perubahan atas diri orang lain.

Spiritualitas menumbuhkan karakter-karakter positif seorang pemimpin.

Positive-Thinking

Seberapapun besarnya usaha Anda untuk menjadi pemimpin yang berhasil tidak akan cukup, sebelum merombak cara berpikir Anda terlebih dahulu menjadi lebih positif. Berpikir positif melahirkan optimisme, konsistensi, daya tahan, integritas, ide-ide cemerlang, kejujuran, kerjasama, hati yang lemah lembut, ketegasan, kewibawaan, percaya diri, belas-kasih, motivasi, efektif, pengendalian diri, menghargai orang lain, toleransi dan kesediaan membantu orang lain.
Bersihkan pikiran Anda dari segala yang mengarah pada hal-hal negatif (merusak). Dan bersihkan sekarang juga! Pikiran Anda menentukan karakter Anda.

Kendalikan pikiran Anda atau ia akan mengendalikan Anda (Horace)


Beberapa tahun silam, sebuah peristiwa luar biasa terjadi di Eropa. Para ilmuwan diberi ijin untuk mengadakan suatu percobaan yang mereka lakukan pada seorang narapidana yang telah divonis hukuman mati. Narapidana itu diikat, ditutup matanya dan didudukkan diatas meja.

Lengan narapidana itu ditoreh sedikit yang sebenarnya tidak akan sampai mengeluarkan darah. Tapi kepada narapidana itu diberitahukan bahwa darahnya akan mengalir terus sampai dia mati dan darah itu akan mengalir ke baskom seperti yang narapidana rasa dan dengar. Ilmuwan itu terus berbicara tentang perkembangan darah yang mengalir dari lengan narapidana itu. Dan narapidana tersebut semakin lemah. Dengan semua sugesti buruk yang merasuki pikirannya ini, perlahan-lahan narapidana itu mati dengan sendirinya.

Pikiran Anda adalah kekuatan besar yang mampu memberikan apa yang Anda inginkan. Ia dipengaruhi oleh semua yang kita masukkan ke dalam pikiran kita. Apa yang dipikirkan, itulah yang terjadi. Pikiran kita bisa tertipu sebagaimana cerita diatas. Narapidana itu diyakinkan bahwa dia akan mati dan pikirannya meyakinkan itu, lalu matilah dia! Yakinkan bahwa Anda telah melindungi daerah rawan Anda dari pikiran-pikiran negatif. Pikirkan hal-hal yang ingin Anda capai sekalipun saat itu Anda belum benar-benar meraihnya.

Tentukan Tujuan yang Jelas

Kepemimpinan Spiritual memiliki visi. Pemimpin spiritual memimpin dengan tujuan dan sasaran yang jelas. Ia adalah seorang pemimpin yang memiliki pertimbangan atas apa yang dapat ia lakukan karena ia dapat berpikir dengan hasil akhir yang tampak jelas. Ingatlah, siapapun dapat mengemudikan kapal, tetapi diperlukan pemimpin untuk memetakan jalurnya terlebih dahulu!

“Rahasia kesuksesan terletak pada konsistensi kita terhadap tujuan yang telah kita tetapkan” (Distraeli)

Disiplin Diri

Disiplin, meski dapat diajarkan dan dipaksakan, tidak akan dapat berlangsung lama jika ia tidak ditularkan dan dibiasakan. Disiplin adalah tentang komitmen. Lakukanlah segala sesuatu yang dapat membawa Anda lebih dekat kepada tujuan Anda setiap hari. Ingatlah, bahwa Anda tidak saja tengah membuat perubahan atas hidup sendiri, namun juga sedang melatih diri Anda untuk menularkannya pada orang lain.

Selalu Bertumbuh

Allah Yang Maha Besar menganugerahkan kehidupan, apa yang akan kita lakukan dengan pemberianNya tersebut menjadi tanggung jawab kita sepenuhnya; kita hanya perlu menggali, menemukan semuanya dan melakukan pertumbuhan bersamaNya. Spiritualitas merupakan partisipasi aktif dan kerjasama yang indah antara kita dan Allah dalam mengembangkan kehidupan. Sebuah korelasi yang menakjubkan!

“Kita tidak berada dalam posisi dimana kita tidak memiliki apapun yang dapat digunakan untuk bekerja. Kita sudah mempunyai kemampuan, bakat, arah, misi dan panggilan”. (Abraham Maslow)

Terkadang kesuksesan, dan kemapanan mengaburkan kepekaan kita akan pentingnya melakukan pertumbuhan. Padahal, pemimpin yang tidak bertumbuh adalah pemimpin yang sudah dapat dipastikan tidak memiliki masa depan! Mereka yang tidak melakukan pertumbuhan, tidak bekerjasama mengembangkan anugerah yang diberikan Allah kepadanya.

Maka, bertumbuhlah agar potensi yang telah diberikanNya berkembang, kembangkan potensi hingga berlipat jumlahnya, tebarkan potensi itu, agar bermanfaat bagi dirimu sendiri dan orang lain, dan hingga kemudian, semuanya akan memuliakan nama Allah SWT yang memberimu anugerah kehidupan tersebut.

Anda tidak perlu berusaha keras meyakinkan orang lain, bagaimana hebatnya Anda memimpin, atau betapa besarnya keinginan Anda agar mereka mencapai keberhasilan, Anda hanya perlu menunjukkannya kepada mereka. Saat Anda telah berhasil memimpin diri sendiri dengan spiritualitas dalam hati Anda, Anda telah siap memimpin orang lain.

Oleh: DR. Christine Fald *)


*) Personal Development CFRD Ask Away. Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Nebula (eks ESQ Magazine) edisi cetak No. 06/Tahun III/2007


http://esqmagazine.com/spiritual-leadership/2009/10/26/668/memimpin-dari-hati-2.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar