Minggu, 11 Oktober 2009

Lima Elemen dan Lima Organ


Menurut teori Lima Elemen, segala sesuatu di dunia terjadi karena interaksi antar, dan kombinasi yang berbeda dari Lima Elemen. Menurut babak tentang Dinasti Zhen dalam Guo Yu (atau Delapan Negara, sebuah Sejarah oleh Zuo Qiu yang menggambarkan sejarah Dinasti-dinasti Zhou, Lu, Qi, Jin, Zhen, Chu, Wu dan Yue), "kombinasi yang berbeda dari tanah, logam, kayu, air dan api membentuk segala sesuatu di dunia." Menurut babak "Hong Fang" dalam Shang Shu, "Lima Elemen mengacu pada logam (金), kayu (木), air (水), api (火), dan tanah (土).

Air menunjukkan kelembaban dan mengarah turun. Api menunjukkan nyala dan mengarah naik. Kayu melengkung atau lurus. Logam tidak stabil dalam api. Tanah sangat diperlukan untuk pertanian. Air menjadi asin bila meresap ke bawah. Api menjadi pahit ketika menyala ke atas. Kayu bisa berubah asam ketika berubah bentuk. Logam bisa berubah pedas ketika ia menjadi tidak stabil. Tanah bisa berubah manis jika digunakan dalam pertanian. "Catatan sejarah ini menggambarkan hubungan antara Lima Elemen dan lima rasa (asin, pahit, asam, pedas, dan manis).

Karakteristik terkait

Pengobatan tradisional Tiongkok menghubungkan karakteristik dari Lima Elemen dengan lima organ manusia: Kayu bersifat fleksibel dan halus. Hati sama dengan kayu. Hati tidak menyukai unsur-unsur kotor, dan membuangnya dari tubuh manusia. Api bergerak ke atas dan panas. Jantung sama dengan api. Jantung merupakan matahari dari tubuh manusia dan menghangatkan seluruh tubuh. Nyala api jantung juga bergerak ke atas. Tanah bersifat umum dalam alam. Tanah menghasilkan semua kehidupan. Limpa sama dengan tanah. Limpa membantu pencernaan, mengantar zat-zat makanan dan memberikannya kepada seluruh organ internal, anggota badan, dan tulang. Limpa juga merupakan sumber dari qi dan darah dalam tubuh manusia. Logam bersifat dingin. Paru-paru berfungsi serupa dengan logam. Paru-paru membantu tubuh manusia tetap dingin. Air bersifat memelihara dan bergerak ke bawah. Ginjal sama dengan air. Ginjal membuang limbah ke bawah dan menyimpan intisari tubuh manusia.

Menurut teori Lima Elemen, kelimanya saling memelihara, saling mengendalikan, saling melipatgandakan dan saling mengabaikan satu sama lain. Dengan kata lain, Lima Elemen saling mendukung dan menahan satu sama lain. Rangkaian saling mendukung antar Lima Elemen adalah: Kayu mendukung api. Api mendukung Tanah. Tanah mendukung Logam. Logam mendukung air. Air mendukung Kayu. Rangkaian saling menahan antar Lima Elemen adalah: Kayu menahan Tanah. Tanah menahan air. Air menahan api. Api menahan logam. Logam menahan kayu. Kelebihan atau kurangnya saling mendukung dan menahan ini akan merusak keseimbangan antar Lima Elemen tersebut, yang mana mengakibatkan saling membentuk, atau saling menghancurkan, berturut-turut. Misalnya, jika kayu terlalu aktif dan logam gagal menahan kayu, maka tanah menjadi lebih lemah. Ini akan dikatakan kayu berkembang cepat dan tanah terabaikan.

Ambil contoh lain, Air menahan api di bawah kondisi normal, namun jika kekurangan air, api menjadi sangat kuat, dan air akan gagal mengendalikan api. Sebaliknya, api akan mengeringkan air. Ini akan disebut api meniadakan air, atau api mengabaikan air. Tidak akan bisa saling mendukung tanpa saling menahan untuk menyeimbangkan Lima Elemen. Tanpa saling mendukung, apa pun di dunia tidak akan berkembang biak ataupun tumbuh. Tanpa saling menahan, segalanya akan tumbuh kelebihan proporsi, dengan demikian, merusak keseimbangan normal dunia. Dinamika yang sehat dari saling mendukung dan menahan antar Lima Elemen adalah kunci bagi perkembangan normal dunia.

Saling mendukung dan menahan


Prinsip-prinsip saling mendukung dan menahan secara luas digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok untuk menjelaskan korelasi antar lima organ internal, efek patologisnya satu sama lain, juga diagnosa yang sesuai dan perawatan medis.

Pemeliharaan korelasi antar lima organ internal mewujudkan prinsip saling mendukung dari teori Lima Elemen. Sebagai contoh, ginjal (air) menyimpan intisari. Hati (kayu) menyimpan darah. Intisari di dalam ginjal bisa memelihara darah di dalam hati. Dengan kata lain, intisari dari ginjal memelihara hati - kayu. Ini adalah contoh di mana air menghasilkan kayu dalam tubuh manusia. Hati (kayu) menyimpan darah. Jantung (api) mengatur sirkulasi darah. Darah yang tersimpan dalam hati dan penyesuaian normal hati dari kuantitas sirkulasi darah membantu aorta jantung berfungsi secara normal. Dengan kata lain, hati - kayu memelihara jantung - api. Ini adalah contoh di mana kayu memelihara api di dalam tubuh manusia. Jantung (api) mengatur sirkulasi darah, dan demikianlah kesadaran manusia. Limpa (tanah) mengontrol penyerapan zat gizi, yang merupakan asal energi dan darah. Limpa juga mengontrol darah. Panas dari jantung menghangatkan limpa. Jika jantung berhasil mengendalikan sirkulasi darah, darah dapat memelihara limpa, membantu limpa berhasil membangkitkan dan mengendalikan darah.

Dengan kata lain, api di dalam jantung menghangatkan tanah di dalam limpa. Ini adalah contoh di mana api memelihara tanah dalam tubuh manusia. Limpa (tanah) mengangkut intisari untuk meningkatkan qi memelihara paru-paru, dan membantu mempertahankan kontrol paru-paru terhadap qi. Dengan kata lain, qi dari limpa memelihara qi paru-paru. Ini merupakan contoh di mana tanah memelihara logam dalam tubuh manusia. Paru-paru (logam) mengendalikan qi dan membuang limbah dari tubuh manusia. Ginjal (air) menyimpan intisari dan menarik qi. Qi paru-paru yang dibersihkan membantu menarik qi dan menyimpan intisari dalam ginjal. Bila qi paru-paru murni dan bersih, ia membantu ginjal mengontrol air. Dengan kata lain, logam di dalam paru-paru memelihara air dalam ginjal. Ini adalah contoh di mana logam memelihara air dalam tubuh manusia.

Demikian pula, hubungan saling menahan antar Lima Elemen ini juga berlaku antar lima organ internal manusia. Sebagai contoh, jika paru-paru (logam) memurnikan qi, maka mekanisme qi akan berjalan lancar dalam tubuh manusia, menahan hati (kayu) agar tidak terlalu aktif. Ini adalah contoh di mana logam mengendalikan kayu dalam tubuh manusia. Ketika hati (kayu) berfungsi dengan baik, ia menghilangkan sumbatan pada limpa (tanah). Ini adalah contoh di mana kayu mengendalikan tanah. Kelancaran fungsi limpa (tanah) mengendalikan ginjal (air) dari aktivitas berlebih. Ini merupakan contoh di mana tanah mengendalikan air. Pemeliharaan ginjal (air) mencegah api di dalam jantung (api) agar tidak terlalu kuat. Ini adalah contoh di mana air dapat menahan api. Panas jantung (api) menahan paru-paru (logam) agar tidak terlalu aktif saat pemurnian. Ini adalah contoh di mana api mengendalikan logam.

Efek patologis


Saling mendukung dan membatasi antar Lima Elemen juga dapat diterapkan untuk menjelaskan efek patologis antar lima organ. Contohnya, penyakit hati dapat menginfeksi limpa. Ini adalah contoh di mana tanah mendukung kayu. Penyakit limpa dapat mempengaruhi hati. Ini adalah contoh di mana kayu menahan tanah. Penyakit hati mempengaruhi limpa dan sebaliknya. Ini adalah contoh di mana kayu yang sakit melemahkan tanah atau berlaku sebaliknya, di mana tanah yang sakit akan melemahkan kayu. Penyakit hati juga bisa menginfeksi jantung. Ini adalah contoh di mana penyakit seorang ibu bisa menginfeksi anak. Contoh di mana kayu mengendalikan logam adalah ketika penyakit hati mempengaruhi paru-paru. Jika penyakit hati mempengaruhi ginjal, itu merupakan contoh ketika penyakit anak menginfeksi si ibu. Penyakit lainnya dari organ internal juga mengikuti prinsip-prinsip dari teori Lima Elemen. Kita bisa menggunakan prinsip-prinsip saling mendukung dan membatasi antar Lima Elemen untuk menjelaskan suatu efek patologis terhadap organ-organ lainnya.

Teori Lima Elemen mengenai diagnosa klinis dan pengobatan, memandu ilmu kedokteran tradisional Tiongkok. Sebagai contoh, kita tahu bahwa kayu menahan tanah, hati sama dengan kayu, dan limpa sama dengan tanah. Oleh karenanya hati menahan limpa. Ketika kita merawat limpa, ia memiliki efek penyembuhan baik hati maupun limpa. Oleh karena itu, perawatan terhadap limpa mengilustrasikan prinsip "meningkatkan tanah untuk menahan kayu." Selain itu, hati sama dengan hijau, dan asam. Jika seorang pasien memiliki kulit yang kehijau-hijauan dan cenderung ke makanan asam, orang hampir bisa memastikan bahwa pasien tersebut menderita masalah hati. Ada banyak contoh untuk mengilustrasikan teori Lima Elemen. Seseorang dapat berhasil menerapkannya pada ilmu pengobatan tradisional Tiongkok. Secara umum, pengobatan tradisional Tiongkok berkaitan erat dengan teori Lima Elemen ketika mendiagnosa kondisi medis dan membuat resep perawatan dan obat.

Hubungan saling mendukung dan menahan antar Lima Elemen juga dapat diterapkan pada pengaruh patologis terhadap emosi pada lima organ internal. Menurut Su Wen, sebuah buku referensi medis tradisional Tiongkok, "Kemarahan menyakitkan hati; kesedihan menahan kemarahan." "Kebahagiaan akan menyakiti jantung, sementara ketakutan menang atas kebahagiaan." "Berpikir berlebihan menyakiti limpa, sementara kemarahan menekan berpikir." "Kesedihan akan menyakiti paru-paru, sementara kebahagiaan menang atas kekhawatiran." "Ketakutan menyakiti ginjal; sementara berpikir menang atas ketakutan." Dengan kata lain, prinsip saling mengekang antar Lima Elemen dapat digunakan untuk mengobati gangguan mental.

Alam Semesta Kecil


Sebuah tubuh manusia adalah alam semesta kecil. Seperti segala sesuatunya dalam alam semesta, kelima organ internal saling mendukung dan menahan satu sama lain, menjaga lingkungan internal seimbang dan stabil. Teori Lima Elemen sepenuhnya menggambarkan dinamika dan koordinasi antar lima organ internal untuk menjaga hubungan yang seimbang. Ketidakseimbangan mekanisme selalu diikuti dengan gejala patologis. Prinsip-prinsip saling mengembangkan dan mengabaikan antar Lima Elemen juga dapat digunakan untuk tujuan klinis. Prinsip-prinsip ini menjelaskan penyebaran penyakit organ, dan memprediksi perkembangannya. Juga telah dimanfaatkan untuk menjadi penengah antar organ-organ internal dalam perdebatan, dan memungkinkan membuat diagnosa dan pengobatan yang sesuai.

Pengobatan tradisional Tiongkok tidak hanya percaya bahwa tubuh manusia merupakan sebuah unit yang lengkap, dan alam semesta kecil, tetapi juga percaya bahwa lima organ internal, organ-organ vital, dan panca indera sama dengan lima arah, empat musim, dan lima rasa dari lingkungan alam. Teori ini menyatukan tubuh manusia dan alam, dan mencerminkan dinamika antara tubuh manusia dan alam semesta. Teori Lima Elemen termanifestasi dalam kepercayaan tradisional Tiongkok di mana "manusia adalah bagian integral dari alam semesta." Sebagai contoh, musim semi sama dengan timur dimana qi dan angin sepoi-sepoi menang. Oleh karena itu, di musim semi iklim menjadi lunak, Qi Yang yang ringan mendorong pertumbuhan yang sejuk, dan segala sesuatu di bumi tumbuh. Qi hati dalam tubuh manusia sama dengan musim semi. Oleh karena itu, qi hati menjadi makmur di musim semi.

Manusia harmonis dengan elemen alam lainnya, seperti empat musim, lima qi, serta lima rasa dalam makanan; semua ini juga berasal dari prinsip-prinsip Lima Elemen tetapi kami tidak akan memberikan contoh lagi untuk saat ini. (sc/bud)


Oleh : Dr Yu Rongzhi (Secret China) Minggu, 11 Oktober 2009
http://erabaru.net/featured-news/48-hot-update/5797-lima-elemen-dan-lima-organ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar