Kamis, 21 Oktober 2010

KIAT UNTUK HIDUP SUKSES (PRESCRIPTION FOR A SUCCESSFUL LIFE)

Dalam rangka mencapai suatu hidup yang sukses, kita memerlukan petunjuk dan bimbingan yang memadai. Tanpa petunjuk seperti itu seseorang akan tersesat di dalam gelapnya ketidak-tahuan. Allah SWT menganugerahkan kebijaksanaan dan petunjuk ini kepada siapapun yang Ia harapkan. Al Baqarah 269

Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur’an dan As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).

Siapakah orang-orang yang berfikir (Ulul Albab) ini? Az Zumar 18

yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.

Salah satu orang-orang yang berfikir itu adalah Luqman. Luqman 12


Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".

Karenanya ketika Allah SWT menganugerahkan kebijaksanaan kepada Luqman, ia dinasehatkan untuk bersyukur kepada Allah SWT atas karunia ini. Dengan kata lain, perbuatan bersyukur kepada Allah SWT sendiri adalah suatu bentuk kebijaksanaan yang paling tinggi. Allah SWT, bagaimanapun, tidak memperoleh apapun dari ungkapan rasa syukur kita kepadaNya. Berterimakasih kepada Allah adalah untuk manfaat kita sendiri. Siapapun yang tidak berterimakasih kepada Allah, sesungguhnya Allah tidak membutuhkan suatu apapun. Allah SWT adalah yang paling pantas mendapat semua pujian.

Luqman memanggil putranya dan memberinya enam nasihat yang berguna sebagai suatu kiat yang lengkap untuk suatu kehidupan yang sukses. Luqman 13

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".

1. Hal yang paling utama didalam Islam ialah Tauhid atau menyembah satu Tuhan tanpa menyekutukan suatu apapun denganNya. Mereka yang memanjakan dirinya dengan menyekutukan Allah SWT disebut musyrik. Allah tidak memaafkan orang yang musyrik. Allah memaafkan dosa lain kecuali menyekutukanNya. An Nisa 116


Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain dari syirik itu bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.

Itulah sebabnya mengapa Luqman memperingatkan putranya tentang dosa menyekutukan Allah sebelum ia memberi nasihat lainnya.

2. Di dalam surat Luqman ayat 14 dan 15 Allah SWT memerintahkan kepada kita untuk menghormati kedua orang Ibu-Bapak kita. Anak-anak harus mematuhi Ibu-Bapak mereka kecuali jika orang tua melakukan kegiatan syirik. Luqman 14 - 15

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Ku-beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.

3. Allah mengetahui segalanya di alam semesta ini bagaimanapun kecilnya atau tak terlihatnya hal itu. Luqman 16


(Luqman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.

Karenanya janganlah melupakan tentang tanggung-jawabmu pada Hari Akhir (Pembalasan) mengenai berbagai hal-hal yang kamu lakukan. Hal ini kemudian ditekankan lebih lanjut di dalam Saba 3

Dan orang-orang yang kafir berkata: "Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami". Katakanlah: "Pasti datang, demi Tuhanku Yang mengetahui yang ghaib, sesungguhnya kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi daripada-Nya seberat zarrahpun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula) yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)",

4. Luqman mengingatkan putranya tentang beberapa perintah yang wajib dan yang penting dari Allah SWT. Melaksanakan perintah ini akan merupakan suatu pencapaian prestasi tertinggi. Luqman 17

Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

Pertama-tama, kita harus memenuhi kewajiban kita kepada Allah SW. Kita harus pula bekerja keras untuk meningkatkan kondisi masyarakat. Tentu saja hal itu memerlukan ketabahan dan kesabaran luar biasa.

5. Luqman memberi pengajaran kepada putranya mengenai bagaimana cara memperlakukan orang lain. Luqman 18


Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.

Nabi Muhammad SAW bersabda “Aku dikirim untuk menyempurnakan ahlak yang baik.” (Mawattah Imam Malik)
Abdullah bin Umar RA meriwayatkan bahwa ia bertanya kepada Nabi Muhammad SAW “Siapakah orang Islam yang yang paling terhormat dalam pandangan Allah SWT?” Muhammad SAW menjawab “Orang yang mempunyai ahlak yang terbaik.” (Baihaqi)

Anas RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Seseorang bisa mencapai tingkat tertinggi di surga dengan ahlak yang baik sekalipun ia bukanlah orang yang sangat kuat dalam ibadah atau memuja Allah SWT. Sebaliknya, seseorang yang selalu beribadah terhadap Allah SWT akan ditambahkan hukumannya di neraka akibat ahlaknya yang buruk terhadap orang lain.” (Thabrani)

Buraida RA meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Allah tidak akan melihat kearah seseorang dengan kasih sayangNya bila kainnya terseret-seret di tanah karena angkuhnya.” (Muslim)

6. Akhirnya Luqman memberitahu putranya bagaimana cara bersikap di muka bumi ini. Luqman 19


Dan sederhanalah kamu dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara ialah suara keledai.

Allah SWT menguraikan hal ini di dalam Al Isra 37 dengan cara yang sangat mempesona. Al Isra 37

Dan janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.

Sebaliknya, para pesuruh Allah SWT yang taat akan berjalan di muka bumi dengan kesederhanaan, dan kerendahan hati. Al Furqan 63

Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik.
Di antara beberapa ahlak yang lain, Luqman memberi pengajaran putranya untuk tidak kasar kepada orang-orang dalam berbicara dan berkomunikasi dengan mereka.

Karenanya empat hal berikut adalah sangat penting di dalam berjalan di muka bumi ini:

(i) Jangan angkuh.

(ii) Jangan berjalan di muka bumi ini dengan congkak.

(iii) Berjalanlah dengan langkah-langkah yang cukup.

(iv) Jangan berbicara kasar kepada orang lain.

Hussain RA meriwayatkan bahwa ia bertanya kepada ayahnya Ali RA, “Bagaimana cara Nabi Muhammad SAW bersikap ketika ia menghadapi orang-orang?” Ali RA menjawab, “Nabi Muhammad SAW selalu nampak gembira. Ia selalu lembut ahlaknya dan orang lain dibuatnya merasa nyaman berada di dekatnya. Baik pembicaraannya maupun sikapnya tidak pernah kasar. Ia tidak pernah berbicara dengan nyaring. Ia juga tidak pernah menyebutkan hal-hal yang tidak pantas. Ia bukanlah orang kikir dan tidak pernah menyalahkan orang lain. Ia akan menunjukkan sikap tak acuh terhadap hal yang dibencinya, dan memilih untuk tidak berkata apapun tentang hal itu. Ia tidak pernah memanjakan dirinya dalam tiga hal berikut:

1. Bertengkar dengan orang lain.

2. Bersikap angkuh.

3. Melakukan sesuatu hal yang sia-sia.” (Tirmidzi)

Allah SWT berfirman di dalam Al Baqarah 83

Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat baiklah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.

Berbicaralah dengan orang lain dengan sopan.
Ketika Allah SWT mengirim Musa AS dan Harun AS kepada Firaun, mereka diperintah untuk: Taahaa 44

maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut".

Perhatikan bahwa tidak ada pembicara lebih baik daripada Musa AS dan Harun AS dan tidak ada pendengar yang lebih buruk dibanding Firaun. Oleh karena itu tiap-tiap pembicara harus berbicara dengan sopan kepada pendengarnya.

Dengan mengikuti petunjuk Luqman kepada putranya ini, seseorang dapat dengan pasti mencapai kehidupan yang sukses. Dalam rangka menarik perhatian kita terhadap nasihat Luqman yang penting ini, Allah SWT telah memberi nama surat dalam Al Qur’an ini Luqman.

Saya (Penulis) berharap agar tiap-tiap bapak mengingatkan anak-anaknya tentang kata-kata bijak ini.

“Lessons for Every Sensible Person”
Author by Imtiaz Ahmad M. Sc., M. Phil. (London)
Translated by Ir. H. Ismail Umar and Hj. Titie Wibipriatno

http://imtiazahmad.com/reminders/in_kiat_hidup_sukses.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar