Jumat, 03 Februari 2012

Akibat Ta'at Kepada Pemimpin


Seorang suami yang merasa dirinya sebagai pemimpin rumah tangga sangat otoriter namun sangat perhatian sama istrinya, mendapat tugas belajar selama setahun di eropa. Seperti biasa sebelum dia pergi, dia selalu mengingatkan para pembantunya untuk mengerjakan tugasnya masing-masing tanpa perlu menunggu perintah darinya.

Berhubung mereka baru mempekerjakan seorang tukang kebun baru, maka dia menjelaskan panjang lebar mengenai tugasnya. Maklum orang baru dari desa, maka agak sedikit sulit untuk membiasakan diri dikota apalagi dengan tugasnya yang agak tidak biasa itu.

Suami : “ Kamu mengerti semua tugasmu Paijo ? ”
Paijo : “ Sampun ndoro ”
Suami : “ Ya..Saya pergi dulu. Jangan lupa lagi tugasmu ya ”
Paijo : “ Engge ndoro ”

Setahun kemudian, sang suami pulang dan alangkah terkejutnya dia ketika melihat istrinya sedang hamil. Belum sempat ia berbicara, istrinya sudah langsung membentak.

Istri : “ Papaaa…!!! Papa pesan apa sama si Paijo sebelum berangkat ! ”
Suami : “ Eng…eh…anu.. apa yach ? ”
Istri : “ Si Paijo dah berani kurang ajar, kalo lagi hujan!. Katanya, semuanya pesan dari Papa ! ”
Suami : “ Pesan apa ? yang mana ?
Istri : “ Paijo… sini cepat ! ”
Paijo : “ Sampun ndoro.! Ada apa ? ” (..bingung..)
Istri : “ Paijo dipesen apa sama bapak ? ”
Paijo : “ Anu ndoro! kata bapak, kalo hujan dan si iyem lagi ga ada, kamu harus cepat angkat baju, dan burungmu masukin kedalam kandang ibu ! ”

Suami : (..marah..)” Dasar pembantu begok, yang saya suruh kalo hujan dan si iyem lagi ga ada, kandang burungnya diangkat kedalam dan baju ibu kamu masukin ”

Iyem : (..Cengengesan..) dalem hati : ” Sukurin, makanya perintah doro jangan selalu kamu turutin, kalo saya mau nurutin anak saya sekarang bisa duapuluh ”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar