Rabu, 10 November 2010

kejadian manusia



ALAM RAHIM (Alam kandungan)

Marilah kita sama-sama perhatikan kebesaran ciptaan Allah, bagaimana kejadian manusia pada Alam Ramim. Terdapat banyak ayat Al-Qur'an berhubung dengan Alam Rahim yang difirmankan oleh Allah diantaranya seperti berikut:-
Dalam surah Al-Mursalaat, ayat 20 hingga 23 Allah Ta'ala berfirman.
Yang artinya: Bukankah kami telah menciptakan kamu dari air (benih) yang sedikit (hina) dipandang orang. Lalu Kami jadikan air (benih) itu pada tempat penetapan yang kukuh (rahim ibu). Serta Kami tentukan keadaanya, maka Kamilah sebaik-baik yang berkuasa menentukan dan melakukan tiap-tiap sesuatu.

Dalam surah Al-Mu'minun, ayat 12, 13 & 14, Allah Ta'ala berfirman.
Yang artinya: Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari pati yang berasal dari tanah. (Pati yang berasal dari tanah, ialah pati makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dan tanaman yang tumbuh di bumi).Kemudian Kami jadikan pati itu setitis air benih (air mani), pada tempat penetapan yang kokoh. Kemudian Kami ciptakan air benih itu menjadi sebuku darah beku lalu Kami ciptakan darah beku itu menjadi segumpal daging, kemudian Kami ciptakan daging itu menjadi beberapa bagian daging, kemudian Kami ciptakan daging itu menjadi beberapa tulang, kemudian Kami balut tulang-tulang itu dengan daging. Setelah sempurna kejadian itu Kami bentuk ia menjadi makhluk yang lain sifat keadaannya (keadaannya yang asal serta ditiupkan roh padanya). Maka nyatalah kelebihan dan ketinggian Allah sebaik baik Pencipta.

Dalam surah Al-'Imran, ayat 6, Allah Ta'ala berfirman.
Yang artinya: Dia lah yang membentuk rupa kamu dalam rahim (ibu kamu) sebagaimana yang dikehendakiNya. Tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Kuasa, lagi Maha Bijaksana.

Dalam surah Yaasin, ayat 77, Allah Ta'ala berfirman:
Yang artinya: Tidakkah manusia itu melihat dan mengetahui, bahwa Kami telah menciptakan dia dari (setetes) air mani. Dalam pada itu (setelah Kami sempurnakan kejadiannya dan tenaga kekuatannya) maka dengan tidak semena-mena menjadilah ia seorang pembantah yang terang jelas bantahannya (mengenai kekuasaan Kami menghidupkan semula orang-orang yang mati),

Dalam surah As-Sajdah, ayat 7, 8 & 9, Allah Ta'ala berfirman.
Yang artinya: Yang demikian sifatnya ialah Tuhan yang mengetahui perkara-perkara yang ghaib dan yang nyata; Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengasihani; Yang menciptakan tiap-tiap sesuatu dengan sebaik-baiknya (dengan sebaik-baik ciptaan yang cantik dan elok mencipta manusia) dan dimulakan kejadian manusia berasal dari tanah liat (Thin). Kemudian ia jadikan keterunan-keterunan manusia itu dari sejenis pati yaitu dari air yang hina (air mani) yang sedikit dipandang orang. Kemudian ia menyempurnakan kejadiannya, serta meniupkan padanya Roh ciptaanNya dan ia mengurniakan kepada kamu pendengaran serta hati (akal pikiran), supaya kamu bersyukur, tetapi amatlah sedikit kamu bersyukur.

Dalam surah Al-Hajj ayat 5, Allah Ta'ala berfirman.
Yang artinya: Dan Dia lah yang mencipta kamu dari diri yang satu (Adam), maka (bagi kamu) disediakan tempat tetap (dalam tulang sulbi bapa kamu atau di bumi), dan tempat simpanan (dalam rahim ibu atau dalam kubur). Sesungguhnya Kami telah jelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) satu persatu bagi orang-orang yang mengerti (secara mendalam).

Dalam surah Al-Hajj ayat 5, Allah Ta'ala berfirman.
Yang artinya: Wahai umat manusia, sekiranya kamu menaruh syak (ragu-ragu) tentang kebangkitan makhluk (hidup semula pada hari kiamat), maka (perhatilah kepada tingkatan kejadian manusia) kerana sebenarnya Kami telah menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setitik air benih, kemudian dari sebuku darah beku, kemudian dari segumpal daging yang disempurnakan kejadiannya dan yang tidak disempurnakan; (Kami jadikan secara yang demikian) karena Kami hendak menerangkan kepada kamu (kekuasaan Kami); dan Kami pula menetapkan dalam kandungan rahim (ibu yang mengandung itu) apa yang Kami rancangkan hingga ke suatu masa yang ditentukan lahirnya; kemudian Kami mengeluarkan kamu berupa kanak-kanak; kemudian (kamu dipelihara) hingga sampai ke peringkat umur dewasa; dan ada di antara kamu yang dimatikan (semasa kecil atau semasa dewasa) dan ada pula yang dilanjutkan umurnya sampai tua sehingga ia tidak mengetahui lagi akan sesuatu yang telah diketahuinya dahulu. Dan (ingatlah satu bukti lagi); Engkau melihat bumi itu kering, kemudian apabila Kami menurunkan hujan menimpanya, bergeraklah tanahnya (dengan tumbuh-tumbuhan yang merecup tumbuh), dan gembur membusuklah ia, serta ia pula menumbuhkan berjenis-jenis tanaman yang indah permai.

Hadis Rasulullah s.a.w. Diriwayatkan daripada Anas bin Malik r.a :
Allah s.w.t mengutuskan Malaikat ke dalam rahim. Malaikat berkata: Wahai Tuhan! Ia masih berupa air mani. Setelah beberapa ketika Malaikat berkata lagi: Wahai Tuhan! Ia sudah berupa darah beku. Begitu juga setelah berlalu empat puluh hari Malaikat berkata lagi: Wahai Tuhan! Ia sudah berupa segumpal daging. Apabila Allah s.w.t membuat keputusan untuk menciptakannya menjadi manusia, maka Malaikat berkata: Wahai Tuhan! Orang ini akan diciptakan lelaki atau perempuan? Celaka atau bahagia? Bagaimana rezekinya? Serta bagaimana pula ajalnya? Segala-galanya dicatat semasa dalam perut ibunya lagi. Dengan ayat-ayat dan hadis diatas yakinlah Allah itu Maha Pencipta

Menurut Profesor Moore untuk mengkaji ayat-ayat Al-Quran dan hadis-hadis Nabi, beliau berasa takjub. Beliau berasa pelik bagaimana Nabi Muhammad, pada empatbelas kurun yang lalu, mampu menerangkan mengenai embrio dan tahap-tahap perkembangannya dengan terperinci dan tepat sekali sedangkan ianya hanya ditemui oleh ahli sains sejak tiga puluh tahun lalu sahaja. Ketakjuban beliau bertukar menjadi penghormatan terhadap ayat-ayat tersebut. Beliau memberikan pandangan ini kepada rakan-rakan intelek dan kelompok saintifiknya. Malahan beliau memberikan syarahan di atas topik keserasian di antara kajian embrio moden dengan Al-Quran dan Sunnah dimana beliau berkata:

Saya berbesar hati untuk membantu menerangkan kenyataan-kenyataan dari Al-Quran mengenai kejadian manusia. Jelas bagi saya bahwa kenyataan-kenyataan ini diberikan kepada Muhammad dari Allah, atau Tuhan, oleh karena kesemua ilmu-ilmu ini tidak ditemui sehingga beberapa kurun selepas beliau. Ini membuktikan kepada saya Muhammad ialah seorang Rasul Allah. Umumnya, sesudah memikirkan segala kejadian alam semesta dan keagungan Allah yang menciptakannya, akhirnya kita akan kembali memikirkan kejadian diri kita sendiri. Kita tercipta daripada ibu bapa kita dan sekiranya ibu bapa tiada atau salah seorangnya tiada, tentu saja kita tidak mungkin dilahirkan ke dunia ini.

Coba kita renung dan pikirkan, bagaimana jika kita tidak ada, tidak pernah ada, tidak tertulis di Loh Mahfuz atau tidak pernah dilahirkan ke dunia. Jika tidak diciptakan, kita sudah pasti kita tidak ada. Jika kita tidak ada, sudah tentu kita tidak mengetahui adanya alam semesta yang luas ini. Tentu kita tidak kenal matahari dan bulan, tidak kenal manisnya gula, lezatnya makanan dan hidangan. Kita juga tentunya tidak dapat merasakan indahnya rasa kasih sayang, cinta dan tentunya saat-saat bahagia tidak mungkin kita rasai.

Syukur, alhamdulillah, kini kita telah ada dan wujud. Kita sudah dapat menyaksikan keindahan alam maya, dapat melihat berbagai warna dan pemandangan, melihat sang surya, bulan dan bintang-bintang yang menghiasai segala ruang angkasa. Kita sudah dapat menikmati berbagai makanan dan hidangan yang lazat dan enak. Kita juga telah dapat merasai betapa indahnya belaian kasih sayang, cinta dan saat-saat kebahagiaan. Seterusnya kita dapat mengenali siapa pencipta kepada semuanya ini termasuk alam yang maha luas ini. Lalu kita dapat menikmati kasih dan sayang-Nya serta bernaung di bawah lindungan dan rahmat-Nya.

Inilah sebenarnya nikmat terbesar yang telah Allah kurniakan kepada kita. Kita seharusnya menggandakan rasa kesyukuran dan berterima kasih kepada Allah kerana bukan sahaja telah menjadikan kita, bahkan telah memilih kita menjadi umat-nya yang beriman dan diberikan petunjuk dan hidayah-Nya. Sehingga kita dapat mengenali Pencipta kepada alam semesta ini yang begitu indah dan teliti sekali.

http://scienceandislam.tripod.com/imej/keajaiban_kejadian_manusia.htm

Tidak ada komentar:

Posting Komentar