Saat Badai Pasir di
Masjidil Haram, Awan Gelap Menaungi Baitullah
Saat Badai Pasir di Masjidil Haram, Awan Gelap Menaungi Baitullah
Saat Badai Pasir di Masjidil Haram, Awan Gelap Menaungi Baitullah
Sore di Masjidil Haram tidak seperti hari biasanya. Awan gelap menaungi wilayah
Tanah Suci tempat umat Islam menunaikan Ibadah haji itu
Angin berhembus semakin kencang, suhu turun perlahan. Burung-burung dara yang
biasa beterbangan di sekitar Masjidil Haram beterbangan mencari tempat
perlindungan.
Jarak pandang lambat laun berkurang, gedung-gedung yang tadinya terlihat jelas
semakin samar terhalang gempuran pasir. Tak ada burung yang terbang, berganti
dengan plastik, kardus, bahkan kain yang tertiup angim sampai tinggi.
Orang-orang yang berada di sekitar Masjidil Haram beristighfar dan bertakbir
perlahan. Mereka menutupi hidung dan mulut dengan masker atau bahan seadanya.
Angin menerpa tubuh jemaah, seolah mendorong-dorong ke segala arah. Entah
berapa kecepatan angin pada saat itu. Tapi kekuatannya mampu membuat teralis
besi pembatas jalan bergelimpangan dan plastik merah yanf biasa digunakan untuk
menutup jalan terseret ke mana-mana.
Pohon-pohon mengayun ke kiri dan ke kanan. Pengemudi menyalakan lampu dan
melambatkan kendaraannya agar tidak terhempas angin.
Badai pasir berlangsung sekitar 30 menit. "Awan gelap Mas. Lampu-lampu di
bandara dinyalakan," tutur seorang petugas haji Yahya yang bertugas di
Bandara Malik Abdul Aziz Jeddah.
Badai telah menyebabkan sampah berserakan di mana-mana. Di Bandara Jeddah, jemaah
haji Indonesia sempat diungsikan ke dalam bus saat sedang berganti ihram.
Satu penerbangan haji tujuan Jeddah sempat dialihkam ke Madinah. Namun setelah
badai selesai, pesawat yang mengangkut jemaah haji asal DKI Jakarta itu
melanjutkan perjalanan dan mendarat dengan selamat di Jeddah pada malam hari.
I created this video with the YouTube Slideshow Creator (http://www.youtube.com/upload)
Masjidil Haram, Awan Gelap Menaungi Baitullah
Saat Badai Pasir di Masjidil Haram, Awan Gelap Menaungi Baitullah
Saat Badai Pasir di Masjidil Haram, Awan Gelap Menaungi Baitullah
Sore di Masjidil Haram tidak seperti hari biasanya. Awan gelap menaungi wilayah
Tanah Suci tempat umat Islam menunaikan Ibadah haji itu
Angin berhembus semakin kencang, suhu turun perlahan. Burung-burung dara yang
biasa beterbangan di sekitar Masjidil Haram beterbangan mencari tempat
perlindungan.
Jarak pandang lambat laun berkurang, gedung-gedung yang tadinya terlihat jelas
semakin samar terhalang gempuran pasir. Tak ada burung yang terbang, berganti
dengan plastik, kardus, bahkan kain yang tertiup angim sampai tinggi.
Orang-orang yang berada di sekitar Masjidil Haram beristighfar dan bertakbir
perlahan. Mereka menutupi hidung dan mulut dengan masker atau bahan seadanya.
Angin menerpa tubuh jemaah, seolah mendorong-dorong ke segala arah. Entah
berapa kecepatan angin pada saat itu. Tapi kekuatannya mampu membuat teralis
besi pembatas jalan bergelimpangan dan plastik merah yanf biasa digunakan untuk
menutup jalan terseret ke mana-mana.
Pohon-pohon mengayun ke kiri dan ke kanan. Pengemudi menyalakan lampu dan
melambatkan kendaraannya agar tidak terhempas angin.
Badai pasir berlangsung sekitar 30 menit. "Awan gelap Mas. Lampu-lampu di
bandara dinyalakan," tutur seorang petugas haji Yahya yang bertugas di
Bandara Malik Abdul Aziz Jeddah.
Badai telah menyebabkan sampah berserakan di mana-mana. Di Bandara Jeddah, jemaah
haji Indonesia sempat diungsikan ke dalam bus saat sedang berganti ihram.
Satu penerbangan haji tujuan Jeddah sempat dialihkam ke Madinah. Namun setelah
badai selesai, pesawat yang mengangkut jemaah haji asal DKI Jakarta itu
melanjutkan perjalanan dan mendarat dengan selamat di Jeddah pada malam hari.
I created this video with the YouTube Slideshow Creator (http://www.youtube.com/upload)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar