Salah satu obat hati adalah agar seseorang itu suka berteman atau berkumpul dengan orang shaleh.
Pengertian orang shaleh disini, adalah orang yang memiliki ahklaq yang baik, berilmu, tawadhu, zuhud, wara’ dan santun kepada sesama. Berteman dengan mereka akan jauh dari mencelakai diri dibanding berteman dengan orang yang bukan shaleh.
Namun demikian dalam pandangan Allah, orang shaleh tidak saja baik, namun mereka itu dicintai Allah karena kedekatan mereka kepadaNya. Dalam al Quran disebutkan :
Dan barang siapa yang mentaati Allah dan RasulNya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat Allah yaitu: Nabi-nabi, para shiddiqin, para syuhada dan orang-orang shaleh dan mereka itu teman yang sebaik-baiknya (Annisa : 69)
Dalam kenyataannya menemui orang shaleh bukanlah perkara mudah, karena predikat itu hanya diberikan Allah bukan atas dasar sangkaan manusia (seperti sebutan ulama oleh masyarakat). Salah satu jalan untuk mendapatkan orang-orang shaleh adalah memohon izin kepada Allah agar dapat dipertemukan dengan mereka.
Orang shaleh dalam pengertian ini adalah disembunyikan dan memang selalu dalam perlindungan Allah. Perlindungan Allah kepada mereka sangat nyata dalam artian bila ada yang memerangi mereka, maka Allah akan memeranginya.
Firman Allah : Sesungguhnya pelindungku ialah Allah yang telah menurunkan al kitab (Al Quran) dan Dia melindungi orang-orang yang shaleh
Kedekatannya kepada Allah, menjadi wajar bila orang shaleh memiliki kemampuan dapat mengetahui beberapa hal yang tersembunyi terkait diri kita, bahkan dia akan tahu jauh sebelum kedatangan kita. Disamping itu orang shaleh memiliki firasah, mengetahui rahasia Allah yang diberikan kepadanya tentang suatu hal atau kejadian dari makhlukNya. sesuai hadist :
Dari Abu Said Al Khudri, bahwa Rasulullah saw, bersabda: Takutlah terhadap firasah seorang mukmin, sebab ia melihat dengan cahaya Allah, kemudian membaca ayat Inna fi dzalika li ayatin lilmutawassimin (HR Tirmidzi).
Keistimewaan seorang mukmin yang shaleh adalah mengacu pada ayat Allah :
Firman Allah: Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk memeluk agama Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman (Al Anam : 125)
Diantara orang shaleh dapat terjalin komunikasi dan berinteraksi secara batin sesuai doa yang dipanjatkan umat Islam kepada mereka. Dalam shalat doa ini dilakukan saat Tahiyat dengan mengucapkan salam kepada Nabi Saw, kepada diri kita, kepada hamba-hamba Allah yang shaleh.
Dari Abdullah, ia mengatakan : Kami dulu mengatakan dalam shalat di belakang Nabi Saw. “Salam kepada Allah, salam kepada fulan, maka bersabda Rasulullah Saw suatu hari : Sesungguhnya Allah itu Assalam, maka jika seseorang diantara kamu duduk dalam shalat hendaklah mengatakan: Segala penghormatan milik Allah, juga shalawat dan kebaikan, salam atasmu wahai Nabi serta rahmat Allah dan barakahNya, salam atas kami semua dan atas hamba-hamba Allah yang shaleh (HR Muslim)
Dengan demikian pertemuan dengan orang shaleh caranya berbeda tidak dengan menyengajakan bertemu apalagi hanya ikut-ikutan orang lain, cukup Allah yang akan mengantarkan sesuai kesungguhan doa kita yang ingin dipertemukan dengan mereka.
Karena itu sungguh anugerah yang besar. Jika Allah berkenan mempertemukan kita dengan hamba-hambaNya yang shaleh. Dan sesuai cirinya disembunyikan Allah, maka diri harus teliti siapa tahu seseorang yang tidak disangka-sangka dan bertemu dengan kita adalah seorang yang shaleh yang kita harapkan.
Wallahu a’lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar