Kamis, 20 Desember 2012

Pengaruh Tingkat Pendidikan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Anak




Secara tradisional, variabel status keluarga seperti tingkat pendidikan orangtua telah dianggap sebagai faktor yang berpengaruh terhadap prestasi akademik anak-anak. Namun hasil penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa, tingkat pendidikan orang tua tidak memiliki hubungan langsung terhadap prestasi akademik anak-anak, tingkat pendidikan orang tua justru menjadi bagian dari konstelasi yang lebih besar terhadap variabel psikologis dan sosiologis yang mempengaruhi hasil sekolah anak-anak. 

Orang tua yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi memang memiliki sumber daya yang cenderung lebih besar, baik pendapatan, waktu, tenaga, dan jaringan kontak, yang memungkinkan mereka untuk terlibat lebih jauh dalam pendidikan anak. Dengan demikian, pengaruh tingkat pendidikan orang tua pada prestasi terbaik siswa mungkin direpresentasikan sebagai hubungan yang dimediasi oleh interaksi antara proses dan variabel status.

Literatur juga menunjukkan bahwa tingkat pendidikan berpengaruh terhadap pengetahuan orang tua, keyakinan, nilai, dan tujuan tentang pengasuhan, sehingga berbagai perilaku orang tua tidak berkaitan langsung dengan prestasi sekolah anak-anak. Sebagai contoh, tingkat pendidikan yang lebih tinggi dapat meningkatkan ‘fasilitas’ orang tua untuk terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka, dan juga memungkinkan orang tua untuk memperoleh model keterampilan sosial dan strategi pemecahan masalah yang kondusif bagi sekolah untuk keberhasilan anak-anak. 

Dengan demikian, siswa yang orang tuanya memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi mungkin memiliki hal untuk kesempurnaannya belajar, keyakinan akan kemampuan yang lebih positif, orientasi kerja yang kuat, dan mereka mungkin menggunakan strategi belajar yang lebih efektif daripada anak-anak dengan orang tua yang memiliki tingkat pendidikan lebih rendah.

Sementara banyak teori para ahli dan peneliti yang berpendapat bahwa siswa yang memahami makna prestasi telah memiliki dasar-dasar yang cukup baik dalam proses sosialisasi, seperti belajar melalui pengamatan permodelan orangtuanya, yang lain berpendapat bahwa melalui kualitas pribadi mereka, anak-anak aktif terhadap bentuk pengasuhan yang mereka terima : orang tua mensosialisasikan anak-anak mereka, tetapi anak-anak juga mempengaruhi orang tua mereka. Pendukung kedua teori perspektif tersebut adalah hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kombinasi dari perilaku belajar dan kecerdasan melebihi kontribusi sumber tunggal dalam memprediksi prestasi skolastik anak-anak.

Orang tua dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi juga memungkinkan untuk lebih percaya diri pada kemampuan mereka dalam membantu anak-anak mereka belajar. Dengan tingkat keyakinan tersebut maka diperkirakan akan berpengaruh secara signifikan terhadap kemampuan akademis anak-anak.

Namun demikian, nampaknya masih diperlukan penelitian lebih lanjut yang meliputi seluruh kelompok budaya dan etnis yang bervariasi di Indonesia untuk memastikan apakah tingkat pendidikan orang tua turut menentukan terhadap penilaian orang tua pada pendidikan, minat mereka terhadap sekolah dimana anak-anak mereka belajar atau bagaimana aspirasi mereka untuk keberhasilan akademis anak-anak mereka. Misalnya sebagai contoh, dalam studi yang dilakukan Thomas Watkin pada tahun 1997 di Amerika Serikat, dia membandingkan nilai relatif yang bervariasi untuk melihat pengaruh keterlibatan orang tua. 

Dia menemukan bahwa orangtua yang memahami tujuan pendidikan dan keterlibatan anak-anak mereka di dalamnya, adalah merupakan faktor yang cukup kuat terhadap keberhasilan sekolah yang dipengaruhi tingkat pendidikan orangtua. 

Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa komunikasi guru kepada orang tua untuk melibatkan mereka dalam pendidikan anak-anaknya, menunjukkan bahwa, terlepas dari berbagai tingkat pendidikannya, orangtua tetap memerlukan dorongan dari para pendidik untuk terlibat dalam pendidikan anak-anak mereka.

Singkatnya, tampak bahwa variabel proses, atau faktor rentan terhadap pengaruh orang tua, anak-anak mereka, dan personel sekolah (misalnya ekspektasi pendidikan, tingkat keterlibatan, kemauan anak untuk berprestasi, dan undangan guru untuk keterlibatan orang tua) lebih menentukan keberhasilan sekolah anak-anak daripada variabel status seperti tingkat pendidikan orangtua. Ini merupakan kesimpulan penting, untuk sementara pendidik dan peneliti tidak dapat mempengaruhi status keluarga siswa, mereka mungkin bisa meningkatkan hasil belajar siswa dengan memilih variabel proses tadi tanpa membeda-bedakan tingkat pendidikan orang tua siswa.


Sumber : http://www.answers.com/topic/parenting-influence-of-parents-level-of-education

Tidak ada komentar:

Posting Komentar