Minggu, 09 Desember 2012

Shalawat Amalan Allah




Di antara kiat sukses adalah mengikuti dan meniru cara yang dilakukan oleh orang-orang yang sudah sukses. Dengan begitu, insya Allah kesuksesan juga akan bisa kita raih.

Dalam hal shalawat, tidak tanggung-tanggung, yang kita contoh adalah Allah SWT dan para malaikat-Nya. (QS al-Ahzab [33]: 56).

Subhanallah. Jika kita mau bershalawat untuk Nabi SAW, maka kita telah meniru apa yang dilakukan Allah dan malaikat-Nya. Inilah pesona shalawat. Kesuksesan apa yang akan kita raih?

Allah yang Mahakuasa, yang di tangan-Nya segala kesuksesan, keselamatan, kemuliaan, kehormatan, telah memerintahkan kita selaku hamba-Nya untuk bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, yakni manusia yang paling dicintai-Nya. Dan, masya Allah, Allah melakukan hal itu; bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Tabarakallah. Mahasuci Allah Yang telah meninggikan nama Nabi Muhammad, sehingga tidak disebut La ilaha illallah, tanpa Muhammad Rasulullah. Allah “menyejajarkan”, “menyandingkan” nama-Nya yang Mahaagung dan Mahamulia, dengan nama Nabi Muhammad di dalam kalimat tauhid, kalimat syahadat.

Masya Allah, ingin menangis rasanya.Ya Rasulallah, izinkan kami—umatmu ini—bershalawat untukmu. “Allahumma shalli wa sallim wa barik ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala alihi wa-dzurriyyatihi, wa ashhabihi wa ummatihi.”

Silahkan, mau pakai Sayyidina, boleh. Nggak pakai, juga boleh. Tapi, sebaiknya pakai Sayyidina, sebagai bentuk penghormatan kita untuk membedakan menyebut namanya dengan nama manusia lain.

Saya mengajar tentang shalawat, alhamdulillah atas izin Allah, saya merasa sangat bahagia. Saya mengajarkan kepada diri saya, keluarga saya, dan siapa saja yang mau percaya dan mengikuti untuk membaca shalawat.

Sungguh, jika mau segala kemudahan dan kesuksesan, perbanyaklah bershalawat kepada Rasulullah SAW. Semakin rutin dan banyak jumlahnya, maka akan semakin baik. Dengan begitu, shalawat akan menjadi salah satu pakaian amal kita sehari-hari.

Banyak itu kira-kira minimal 100 kali dalam sehari. Kalau masalah yang dihadapi lagi berat, dan kebutuhan banyak, maka perbanyaklah lagi bershalawat. Kalau perlu hingga1.000 kali dalam sehari atau lebih.

Jika yang demikian itu rutin kita lakukan, sering kita baca, misalnya 40 hari atau 100 hari tanpa putus, insya Allah, segala kemudahan akan menyertai kita. Cobalah, Anda tidak akan rugi.

Jika sudah merasa ada kemajuan, maka teruskanlah bershalawat dalam setiap kesempatan. Dan jika belum, teruslah mencoba dengan sepenuh keyakinan dalam menjalankan amalan yang juga dilakukan Allah dan malaikat-Nya ini.
Insya Allah, Anda akan merasakan manfaatnya. Apalagi, jika kita juga melakukan amal-amal saleh dari amalan-amalan sunnah yang diajarkan Rasulullah, niscaya shalawat itu akan lebih bermakna dan bertenaga.

Shalawat paling pendek, Shallallahu ‘ala Muhammad. Dan di antara shalawat yang paling keren adalah shalawat yang dipakai dalam tahiyyat akhir saat shalat, yakni Shalawat Ibrahimiyyah.

Di situ, kita juga menyebut nama Nabi Ibrahim AS, sang kekasih Allah. Semoga kita yang hina ini, selalu diizinkan Allah untuk beramal dengan amalan Allah, yakni bershalawat. Amin.


Oleh: Ustaz Yusuf Mansur
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/hikmah/12/12/10/mesdck-shalawat-amalan-allah


**********************

Catatan :  
 
Seorang ulama dari Damaskus pernah ditanya, apakah shalawat Nabi saw. lebih utama daripada sedekah fardhu atau sebaliknya? Beliau menjawab: "Shalawat lebih utama." Lalu ditanya: "Apa alasannya?" Beliau menjawab: "Suatu kewajiban yang dikerjakan oleh Allah sendiri, dan dilakukan oleh para malaikat-Nya, serta diperintahkan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, tentu tidak sama dengan kewajiban yang hanya diwajibkan-Nya atas hamba-hamba-Nya saja." (Al-Qaul Al-Badi')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar