Selasa, 15 November 2011

DIAM , ibadah tanpa susah payah


Sungguh tidak ada apapun
yang aku ketahui rimbanya
dan lebih pantas untuk dipenjara
daripada lisan yang sangat lemah
Apa yang ada di mulutmu
yang tidak berguna bagimu
maka kuncilah erat-erat
jagalah lubangnya
sungguh, diam itu lebih baik
daripada ucapan yang bercanda ria
jangan bertindak keliru
kepada kawan
dan bila kamu membenci seseorang
maka biasa-biasa saja
karena sesungguhnya kamu tidak tahu
kapan kamu membenci kekasih
atau kamu mencintai orang yang kini kamu benci.
karena itu, gunakanlah akal sehatmu.
Sungguh diam itu lebih baik,
daripada kamu berkata dusta
yang hanya kamu dan tuhanmu yang tahu
sementara kamu merasa resah karenanya
Banyak perkataan yang meluncur deras
dari mulut orang yang bergurau
akan meluncurkan busur anak panah
yang menyebabkan kematian



Kalau aku diam, semua orang bisa melihatku dengan baik karena diam itu ibadah tanpa susah payah.
Kalau aku diam, tak perlu perhiasan indah karena diam itu merupakan hiasan tanpa emas permata.
Kalau aku diam tak perlu lagi orang takut kepadaku karena diam itu sendiri adalah benteng tanpa kekuasaan.
Kalau aku diam seorangpun pasti berani mendekat, karena diam itu merupakan benteng tanpa pagar.
Kalau aku diam tak seorangpun terhina, karena diam itu merupakan kekayaan tanpa merendahkan orang lain
dan kalau aku diam, aku berbuat baik kepada sahabat di kanan kiri ku, karena diam itu merupakan istirahat bagi malaikat pencatat amal.
Lalu diam itu merupakan penutup aib.



puisi gubahan terinspirasi dari syair Humaid BIn Abbas.

dikutip dari http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2010/10/18/d-i-a-m/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar