Rabu, 16 November 2011

MELAKUKAN YANG TERBAIK

Terkadang kita menjumpai orang yang merasa bahwa pekerjaannya tidak berarti. Ada juga yang bahkan merasa malu dengan pekerjaannya. Kalau pekerjaan yang dilakukan adalah kriminal atau pekerjaan yang tidak halal, maka wajarlah kalau timbul perasaan bahwa pekerjaan tersebut tidak berarti bahkan malu dengan pekerjaan tersebut.

Tidak jarang orang merasa pekerjaannya tidak berarti bahkan malu dengan pekerjaannya sementara pekerjaannya adalah pekerjaan yang halal dan jelas-jelas tidak melanggar hukum. Apa yang menyebabkan orang-orang ini merasa pekerjaannya tidak berarti dan bahkan ada yang malu dengan pekerjaannya? Besar kemungkinan bahwa pekerjaan tersebut bukanlah pekerjaan yang diinginkan atau diharapkan. Kalau memungkinkan carilah pekerjaan yang diinginkan atau diharapkan. Tidak dapat dipungkiri bahwa prestasi memang akan lebih muda diukir apabila seseorang bekerja pada bidang pekerjaan yang diminatinya atau membuatnya bergairah (passion) atau bidang pekerjaan yang ia ahli (strength).

Kalau pekerjaan yang diharapkan tersebut belum juga didapatkan, anggaplah bahwa pekerjaan tersebut bersifat sementara dan lakukanlah pekerjaan tersebut dengan sebaik-baiknya karena hanya dengan cara itu kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang diharapkan akan didapatkan. Bukankah ada seorang yang dulu profesinya sebagai pedagang asongan yang dalam perjalanan hidupnya bahkan bisa menjadi seorang menteri di negeri ini.

Martin Luther King, Jr. pernah mengingatkan "Kalau seseorang terpanggil menjadi tukang sapu jalanan hendaknya ia menyapu jalanan seperti Michaelangelo melukis, atau Beethoven menggubah musik, atau Shakespeare menulis puisi. Hendaknya ia menyapu jalanan demikian baiknya sehingga semua penghuni surga dan bumi akan terbangun dan berkata, di sini pernah hidup seorang penyapu jalanan yang hebat yang melakukan tugasnya dengan baik." Tampaknya nasihat Martin Luther King, Jr. dipahami betul oleh pedagang asongan yang telah menjadi menteri tersebut.

Continental Airline yang telah mengalami kondisi krisis selama 10 tahun yang berada diujung kematian saja bisa dirubah oleh Gordon Bethune yang ditunjuk menjadi CEO-nya pada tahun 1994 menjadi salah satu perusahaan penerbangan terbaik di Amerika Serikat dengan melakukan yang terbaik yang bisa ia lakukan. Kalau di perusahaan yang yang kondisinya demikian saja Gordon Bethune bisa melakukan yang terbaik, itu berarti menjadi yang terbaik di perusahaan yang berada dalam kondisi baik akan lebih mudah untuk dicapai.

Dengan senantiasa melakukan yang terbaik, maka probabilitas untuk kehilangan kesempatan (opportunity loss) akan semakin kecil. Peka terhadap peluang ketika peluang itu datang saja tidaklah cukup karena tanpa melakukan yang terbaik walaupun peluang diambil pastilah hal itu tidak akan bertahan lama.

Ingatlah apa yang pernah dikatakan oleh filsuf bernama Seneca bahwa kemungkinan sebenarnya adalah pertemuan antara kesempatan dan persiapan (luck is what happens when preparations meets opportunity). Jadi, persiapkanlah diri Anda dengan selalu melakukan yang terbaik dengan demikian apabila kesempatan datang Anda betul-betul siap menjemput kesempatan tersebut. Perjalanan untuk menjadi yang terbaik tentulah tidak bisa dicapai sekejap mata namun melalui sebuah proses panjang yang harus dilalui. Jadi persiapan diri Anda sebaik-baiknya sehingga sewaktu kesempatan datang Anda betul-betul sudah siap. Sukses bukanlah suatu kebetulan melainkan milik mereka yang mempersiapkan diri, oleh karena itu tidak mengherankan kalau dikatakan bahwa keberuntungan adalah pertemuan antara persiapan diri dan kesempatan.

Les Brown , "to achieve something you have never achieved before, you must become someone you have never been before." Untuk mencapai sesuatu yang belum pernah Anda capai, Anda harus menjadi orang yang berbeda dari sebelumnya. Komitmen untuk melakukan yang terbaik merupakan syarat mutlak untuk menjadi yang terbaik karena hanya dengan komitmen yang kuatlah berbagai rintangan yang menghadang tidak akan mampu menghalangi pencapain terbaik yang mungkin. Ronald E. Osborn menegaskan, "Jika Anda tidak berusaha melakukan sesuatu melampaui apa yang sudah Anda kuasai, Anda tidak akan berkembang."Jangan pernah berharap untuk bekerja dengan pola-pola yang sama yang notabene kurang baik untuk menikmati hari esok yang lebih baik. Anda dapat mengubah masa depan Anda dengan cara mengubah kebiasaan Anda untuk melakukan yang terbaik. Lakukan yang terbaik yang bisa Anda lakukan dan jangan menunda-nunda apa yang bisa Anda lakukan.

Mari kita simak puisi berikut ini:

Kalau tak dapat menjadi cemara di puncak bukit
Jadilah perdu di lembah; tetapi jadilah
Perdu kecil yang terbaik di samping bukit;
Jadilah semak kalau jika engkau tak mampu menjadi pohon.

Kalau engkau tak dapat menjadi semak, jadilah segerombol rumput
Dan menjadikan jalan raya menjadi lebih meriah
Kalau tidak mampu menjadi ikan besar jadilah ikan kecil,
Tetapi ikan kecil yang paling bergairah di danau.

Tidak mungkin semua menjadi kapten, kita harus menjadi awak kapal,
Ada sesuatu bagi kita semua. Ada pekerjaan besar ada pula yang kecil
Dan tugas pertama yang harus kita kerjakan adalah yang terdekat.

Kalau tidak mungkin menjadi jalan raya maka jadilah jalan setapak;
Kalau tidak mungkin menjadi matahari jadilah sebuah bintang;
Bukan ukuran yang menentukan anda menang atau kalah.
Tetapi jadilah yang terbaik apa pun peran anda.

Sumber: Douglas Malloch, "Be the Best of Whatever You Are", dari The Best Loved Poems of the American People (Garden City, N.Y.: Garden City Publishing Company, 1936), hal.102) yang juga diikutip oleh Marck R. Douglas dalam bukunya How to Make A Habit of Succeeding, hal.3-4.

Oleh Elidjen

******************************

Catatan :

Kehidupan tidak menuntut kita untuk selalu sampai ke puncak. Kehidupan hanya meminta kita melakukan yang terbaik yang dapat kita lakukan pada setiap tahap pengalaman.

Kehidupan memberi kita kesempatan setiap hari untuk mengembangkan segenap kemampuan dan potensi yang kita miliki hingga ke puncak.

Keberhasilan adalah meraih bagian tertinggi yang ada dalam diri kita. Dimanakah bagian tertinggi itu? Ketika kita memberi yang terbaik yang kita miliki disitulah bagian tertinggi, disitulah keberhasilan!

Kita tidak perlu membandingkan pencapaian kita dengan orang lain. Setiap orang memiliki bagian tertinggi yang berbeda. Bagian tertinggi yang kita miliki boleh jadi adalah bagian terendah orang lain.
Namun tolok ukur keberhasilan ada dalam diri kita masing-masing yaitu apakah Anda telah memberikan yang terbaik yang Anda miliki!

Bagian terbaik yang Anda berikan adalah bagian terindah yang akan menjadi kebahagiaan dan kemuliaan hidup Anda!

Orang yang telah memberikan yang terbaik untuk kebahagiaan orang banyak akan menikmati kedamaian dan sukacita nurani yang tak berkesudahan…

Anda tidak perlu bersusah hati dengan penilaian orang tapi bersusah hatilah karena Anda tak pernah berupaya memberi yang terbaik yang dapat Anda lakukan.

Walaupun apa yang anda lakukan bukanlah yang Terbaik dalam penilaian orang lain, Tetapi anda selalu mencoba untuk mempunyai niat yang baik dalam apa yang anda lakukan demi sebuah kebaikan

Menjadi baik , bukan harus menjadi yang Terbaik, Yang terpenting adalah niat baik dalam kebaikan yang dilakukan

Dalam kebaikan, tidaklah perlu untuk menjadi Terbaik.
Terbaik atau bukan Yang Terbaik , tidaklah menjadi hal penting lagi
Bila dalam apa yang dilakukan hanya semata-mata niat baik saja !



http://hilmanmuchsin.blogspot.com/2011/11/melakukan-yang-terbaik.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar