Selasa, 10 April 2012

Hari ESOK...



Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata dan dapat diraba, belum berwujud, dan tidak memiliki rasa dan warna.

Yang jelas, hari esok masih ada dalam alam ghaib dan belum turun ke bumi. Maka tidak sepantasnya kita menyeberangi sebuah jembatan sebelum sampai di atasnya. Sebab siapa yang tahu bahwa kita akan sampai atau tidak pada jembatan itu? Bisa jadi kita akan terhenti jalan kita sebelum sampai ke jembatan itu, atau mungkin pula jembatan itu hanyut terbawa arus terlebih dahulu sebelum kita sampai di atasnya. Dan bisa jadi pula, kita akan sampai pada jembatan itu dan kemudian menyeberanginya.

Biarkan esok hari itu datang dengan sendirinya. Jangan pernah menanyakan kabar beritanya, dan jangan pula pernah menanti serangan petakanya! Sebab, hari ini Kita sudah sangat sibuk.

Jangan pernah mendahului sesuatu yang belum terjadi.
“Telah pasti datangnya ketetapan Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang) nya.” (QS. An-Nahl: 1)

Rasulullah saw bersabda, orang yang paling cerdas adalah orang yang paling sering mengingat kematian. Setiap waktu yang berlalu seakan menjadi langkah terakhir. Beramal untuk akhiratmu, bersikap terbaik untuk sesamamu. Matahari yang membuka hari selalu menjadi alasan untuk mengisi hari. Mengisi hari dengan segala sikap dan sifat yang sudah kita bawa sebelumnya, tanpa pernah menghiraukan apa yang akan terjadi esok. Membiarkan rasa sakit menjadi bagian yang kita beri untuk orang lain. Membiarkan rasa acuh menjadi kebiasaan yang terkadang tanpa terasa juga terberi untuk orang lain.

Jika esok tak pernah datang, apakah kita masih membiarkan waktu berlalu tanpa arti. Jika esok tak pernah datang, apakah kita masih berdiri disini terdiam tanpa pernah mengucapkan terima kasih dan rasa syukur. Jika esok tak pernah datang, apakah kita masih terdiam jika ada yang bertanya kepadamu. Jika esok tak pernah datang, apakah kita masih mengacuhkan suara hatimu perwujudan nuranimu. Jika esok tak pernah datang, apakah kita masih melewatkan waktumu tanpa pernah memahami semua waktu yang berlalu untukmu. Jika esok tak pernah datang, apakah kita masih belum bermuhasabah sebelum hari akhir datang menjemputmu.

Jika esok tak pernah datang, maukah kita berjanji untuk dirimu sendiri untuk melakukan yang terbaik sepenuh hati kepada orang lain ketika detik itu memberimu kesempatan. Jika esok tak pernah datang, maukah kita mengingatkan diri sendiri bahwa umur kita terbatas.

Jika esok tak pernah datang, ah… apakah harus menunggu esok hari?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar