Hari esok adalah sesuatu yang belum nyata
dan dapat diraba, belum berwujud, dan tidak memiliki rasa dan warna.
Yang jelas, hari esok masih ada dalam
alam ghaib dan belum turun ke bumi. Maka tidak sepantasnya kita menyeberangi
sebuah jembatan sebelum sampai di atasnya. Sebab siapa yang tahu bahwa kita
akan sampai atau tidak pada jembatan itu? Bisa jadi kita akan terhenti jalan
kita sebelum sampai ke jembatan itu, atau mungkin pula jembatan itu hanyut
terbawa arus terlebih dahulu sebelum kita sampai di atasnya. Dan bisa jadi
pula, kita akan sampai pada jembatan itu dan kemudian menyeberanginya.
Biarkan esok hari itu datang dengan
sendirinya. Jangan pernah menanyakan kabar beritanya, dan jangan pula pernah
menanti serangan petakanya! Sebab, hari ini Kita sudah sangat sibuk.
Jangan pernah mendahului sesuatu yang
belum terjadi.
“Telah pasti datangnya ketetapan
Allah, maka janganlah kamu meminta agar disegerakan (datang) nya.” (QS. An-Nahl: 1)
Rasulullah saw bersabda, orang yang
paling cerdas adalah orang yang paling sering mengingat kematian. Setiap waktu
yang berlalu seakan menjadi langkah terakhir. Beramal untuk akhiratmu, bersikap
terbaik untuk sesamamu. Matahari yang membuka hari selalu menjadi alasan untuk
mengisi hari. Mengisi hari dengan segala sikap dan sifat yang sudah kita bawa
sebelumnya, tanpa pernah menghiraukan apa yang akan terjadi esok. Membiarkan rasa
sakit menjadi bagian yang kita beri untuk orang lain. Membiarkan rasa acuh
menjadi kebiasaan yang terkadang tanpa terasa juga terberi untuk orang lain.
Jika esok tak pernah datang, apakah
kita masih membiarkan waktu berlalu tanpa arti. Jika esok tak pernah datang,
apakah kita masih berdiri disini terdiam tanpa pernah mengucapkan terima kasih
dan rasa syukur. Jika esok tak pernah datang, apakah kita masih terdiam jika
ada yang bertanya kepadamu. Jika esok tak pernah datang, apakah kita masih
mengacuhkan suara hatimu perwujudan nuranimu. Jika esok tak pernah datang,
apakah kita masih melewatkan waktumu tanpa pernah memahami semua waktu yang
berlalu untukmu. Jika esok tak pernah datang, apakah kita masih belum
bermuhasabah sebelum hari akhir datang menjemputmu.
Jika esok tak pernah datang, maukah
kita berjanji untuk dirimu sendiri untuk melakukan yang terbaik sepenuh hati
kepada orang lain ketika detik itu memberimu kesempatan. Jika esok tak pernah
datang, maukah kita mengingatkan diri sendiri bahwa umur kita terbatas.
Jika esok tak pernah datang, ah…
apakah harus menunggu esok hari?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar