Senin, 23 Juli 2012

Fenomena Awal Puasa Di Jakarta



Fenomena minggu pertama puasa, mushalla penuh dgn jamaah yg melaksanakan shalat fardhu terutama sholat Isya dan dilanjutkan dgn shalat sunat tarawih dan witir, bahkan sampai luber ke halaman masjid sehingga tenda utk jamaah pun menghiasi masjid dan mushalla... 

Lantunan kalam ilahi ayat-ayat suci Al Quranul Karim tak henti-hentinya dikumandangkan dari majelis tadarus yg digelar di masjid dan mushalla usai shalat tarawih dan witir hingga larut malam baru berakhir.... 

Bahkan di hotel2 pun tak ketinggalan menyediakan tempat bagi umat Islam yg ingin melaksanakan berbuka puasa bersama sekaligus shalat tarawih dan witir berjamaah di ruangan yg “full air conditioning”, agar ibadah yg dilaksanakan nyaman dan khusuk.

Tapi ironisnya justru di bulan Ramadhan ini, pengeluaran masyarakat malah semakin tinggi. Kenapa bisa terjadi?  Pada umumnya masyarakat kita mulai memikirkan banyak hal selama Ramadhan...Pola hidup konsumerisme menjerat kuat.. 

Di awal seperti ini yang di pikirkan adalah makanan berbuka puasa . Di hari pertama hingga sepekan Ramadhan masyarakat hanya akan sibuk oleh makanan berbuka puasa, buka puasa dimana, makanannya apa dan sahur bagaimana.

Saatnya masyarakat kita menerapkan sungguh-sungguh kultur pola hidup sederhana secara konsekuen dan konsisten. Berkenaan dengan ibadah puasa bukanlah bertujuan untuk konsumerisme berlebih-lebihan dan pemborosan akan tetapi hakikat utama adalah agar kita menjadi INSAN YANG TAQWA (Al Baqarah, 183). 
Semoga ibadah puasa yang kita laksanakan tahun ini diterima Allah SWT. Aamiin yaa rabbal ‘alamin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar