Adakah sarana lain pembinaan ketakwaan dalam Islam selain puasa Ramadhan, yang datangnya hanya setahun sekali itu? Ada, periksalah penggalan ayat Alquran yang berbunyi: La'allakum tattaqun (Semoga kalian menjadi takwa). Penggalan ayat itu memberikan petunjuk tentang adanya sarana-sarana lain itu. Di dalam surat Al-Baqarah ayat 21, manusia diminta agar beribadah kepada Tuhan yang telah menciptakan kita dan manusia sebelum kita, supaya kita menjadi takwa. Ibadah secara sempit berarti salat, dan secara luas berarti membaktikan segala yang kita kerjakan karena ikhlas kepada Allah. Dengan demikian tekun mengerjakan salat dan selalu ikhlas dalam melaksanakan tugas sehari-hari juga akan membuahkan ketakwaan.
Selanjutnya di dalam surat Al-Baqarah, ayat 63, Bani Israil diancam akan ditimpuki gunung Tursina bila mereka tidak mau juga memenuhi janji mereka, yaitu menjalankan firman yang diturunkan kepada mereka, supaya mereka menjadi takwa. Kita ambil pelajaran dari sana, bila kita menjalankan perintah-perintah Allah dalam Alquran, tentulah kita akan menjadi takwa. Lebih lanjut dalam surat Al-Baqarah, ayat 178, ditegaskan bahwa hukum qishas, yaitu menjatuhkan hukuman yang setimpal kepada pelaku tindak pidana penganiayaan dan pembunuhan, wajib dilaksanakan. Dalam ayat 179 surat Al-Baqarah dinyatakan: ''Dalam penerapan qishas itulah ada jaminan keselamatan hidup bagi kalian, hai orang yang punya pikiran, supaya kalian menjadi takwa.''
Dengan demikian penerapan hukum secara konsekuen juga menjadi sarana untuk memperoleh ketakwaan. Hal itu karena penerapan hukum secara konsekuen akan membuat manusia takut untuk melanggar hukum, dan ketakutan untuk melanggar hukum itu membuat keselamatan jiwa manusia terjamin. Takwa memang berarti ketaatan, mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Lebih lanjut lagi kita temukan dalam surat Al-An'am ayat 153: ''Inilah jalan-Ku yang lurus, hendaklah kalian mengikutinya. Janganlah ikuti jalan-jalan lain, sehingga kalian tercerai-berai dari jalan-Nya. Demikianlah diperintahkan-Nya kepada kalian, supaya kalian menjadi takwa.''
Yang dimaksud dengan ''jalan yang lurus'' dalam ayat itu adalah ''tauhid'', yaitu pengabdian hidup hanya untuk-Nya. Bila manusia bekerja hanya untuk memperoleh keridlaan Allah, maka mereka akan selamat baik kehidupan dunia maupun akhiratnya. Namun bila manusia mengabdi untuk yang lain, celaka akan menimpanya, di antaranya kita akan menjadi bercerai-berai. Demikianlah, sarana pembinaan ketakwaan bukanlah hanya puasa. Tetapi juga salat secara kontinu, mengabdikan hidup hanya demi Allah atau kebenaran, ringan tangan dalam mengerjakan kebajikan, menerapkan hukum secara konsekuen, dan tidak terombang-ambing dalam rayuan dunia. ahi
By Prof Dr Salman Harun
Kamis, 13 Agustus 2009 pukul 16:11:00
http://www.republika.co.id/berita/69175/Sarana_Takwa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar