Segala puji bagi Allah, Ya Allah, sebagaimana Engkau telah
memperbagus penciptaanku, maka baguskanlah akhlaqku
“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa
yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis
emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah
kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik
(surga).” (Q.S Ali Imran [3]: 14)
Dalam kehidupan di dunia, wanita ditakdirkan oleh Sang Maha
Pencipta menjadi satu sosok yang indah dan dicintai. Ayat di atas menyebut
wanita sebagai salah satu bentuk kesenangan hidup di dunia.
Penggambaran wanita seperti ini tentu bukan berarti memposisikan wanita
sebagai objek kesenangan belaka. Sebaliknya, wanita diberi kehormatan oleh
Allah swt dengan diberi potensi dan keadaan seperti itu. Bahkan, wanita pun
dimuliakan oleh Allah swt karena dijadikan nama salah satu surat di dalam
Quran,yakni surat An-Nisa.
Di dalam ayat tersebut di atas, kata-kata zuyyina linnaasi
(dijadikan indah pada pandangan manusia) merupakan fi’il majhul atau kata
kerja pasif. Menurut Sayyid Quthb dalam Tafsir Fi Zhilalil Quran, hal ini
mengisyaratkan bahwa susunan insting manusia memang mengandung kecenderungan
tersebut. Artinya manusia (laki-laki) diberi fitrah untuk menyukai atau
mencintai wanita, sedangkan wanita diberi fitrah untuk menjadi sosok indah yang
disukai dan dicintai oleh laki-laki.
Ukuran kecantikan memang sangat relative, Bisa jadi anda
menganggap wanita yang memiliki lesung pipi itu cantik, tetapi ternyata teman
anda menganggapnya tidak demikian. Setiap orang memiliki cara pandang
masing-masing tentang criteria cantik bagi seorang wanita.
Banyak orang menganggap tubuh yang langsing merupakan bagian dari
kecantikan waniita. Tetapi orang-orang suku Maori, sebagaimana yang diungkapkan
oleh Naomi Wolf dalam
bukunya The Beauty Myth (Mitos
Kecantikan, ternyata lebih menyukai dan mengagumi tubuh wanita yang gemuk).
Banyak pula dikalangan selebritis kita yang berbangga diri karena memiliki
badan yang gemuk. “Gemuk itu seksi!” ungkap mereka.
Dewasa ini, seiring arus globalisasi serta perkembangan industry
fashion dan hiburan, umumnya kecantikan pada seorang wanita diidentifikasikan
dengan tubuh yang langsing, tinggi yang ideal, kulit yang putih, wajah yang
bersih, hidung yang mancung, bibir yang menarik dan tampilan fisik lainnya yang
indah. Kurang lebih seperti tampilan wanita-wanita di berbagai cover majalah
wanita atau para model iklan kecantikan atau para peragawati.
Dengan adanya pandangan umum seperti itu, tentu setiap wanita
berusaha mempercantik diri agar memenuhi criteria ideal yang banyak diinginkan
kaum pria. Berbagai carapun ditempuh, mulai dari cara tradisional hingga
modern, atau bahkan yang tak masuk akal sekalipun demi meraih cantik.
Dalam sebuah penelitia yang melibatkan 33 ribu perempuan di
Amerika Serikat sebagaimana ditulis oleh Naomi, terungkap bahwa ternyata
perempuan lebih suka jika berhasil menurunkan berat badan demi mempercantik
diri mereka daripada meraih tujuan-tujua lain. Ini menunjukan bahwa kecantikan
bagi banyak wanita tidak sekedar sangat penting tetapi dijadikan prioritas
utama.
Setiap manusia di dunia ini tidak ada yang sama. Ada yang kaya ada
yang miskin, ada yang pandai dan ada juga yang kurang pandai. Demikian pula
dengan wanita, ada yang memang dianugerahi oleh Sang Pencipta kecantikan yang
mempesona ada pula wanita yang dilahirkan dengan kekurangan dalam segi
kecantikan.
Menjadi wanita cantik memang membanggakan. Tetapi perlu diingat
bahwa menjadi wanita cantik itu tak selalu mengenakkan. Wanita cantik sering
kali merasa tidak bisa bebas karena selalu menjadi pusat perhatian. Mereka
dituntut untuk tampil sempurna oleh lingkungannya. Salah sedikit saja pasti
akan menjadi bahan omongan yang tidak enak atau menjadi gossip. Cantik memang
penting bagi wanita, tetapi bukan segalanya.
Tidak sedikit wanita yang tampilan fisiknya biasa-biasa saja,
bahkan memiliki kekurangan tertentu, ternyata bisa menarik perhatian banyak
laki-laki. Kelebihannya terletak pada sikap dan prilaku. Tak dapat dipungkiri
bahwa sikap dan prilaku memberi pengaruh yang sangat besar pada penampilan
seseorang. Keduanya bisa menjadikan seorang wanita terlihat lebih cantik
dibandingkan dengan yang sebenarnya dengan keadaan yang sebenarnya.
Dalam buku Inner Beauty, Wonderful Woman diungkapkan, para
psikolog menggolongkan perilaku-perilaku yang bisa membuat wanita terlihat
lebih cantik itu sebagai Emotional Intellegence atau Kecerdasan Emosi.
Perilaku-perilaku itu diantaranya adalah berusaha tampil penuh
pesona, memiliki rasa humor yang tinggi, berusaha menyenangkan orang lain, dan
tidak mudah membuat orang lain bad mood atau bosan. Di samping itu, banyak
tersenyum dan penuh perhatian kepada orang lain.
Lantas, wanita yang bagaimanakah yang terbaik dalam pandangan
Islam?
“Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan adalah
wanita salehah.” Manusia, gunung, sungai, danau, binatang, tumbuhan, berlian,
mas, mutiara dan segala yang ada di dunia adalah perhiasan.
Dari segala yang ada di dunia ini adalah perhiasan. Dari segala
perhiasan yang ada tersebut, ternyata wanita salehahlah yag terbaik. Salah satu
cirri wanita salehah adalah menyenangkan apabila dipandang suaminya. Barangkali
inilah inti dari kecantikan dalam pandangan Islam. Begitu sederhana, namun
sangat bermakna.
Setebal apa pun make-up yang dikenakan oleh seorang wanita, tetapi
hal itu tidak menyenangkan hati suaminya, wanita itu tidaklah cantik. Namun,
meski tanpa make-up apa pun tetapi tetapi menyenangkan jika dipandang suami,
wanita itu adalah seorang wanita yang cantik.
Salah satu hal yang kini sepatutnya dilakukan oleh para wanita dan
kita semua pada umumnya adalah becermin. Bukan hanya bercermin secara fisik
tetapi juga bercermin secara non-fisik, melihat segala yang ada pada diri kita;
tingkah laku, sikap dan kepribadian. Ingatlah Allah Maha Indah dan menyukai
keindahan. Dan hayati pula doa saat kita bercermin,
Dari ‘Ali bin Abu Thalib RA, bahwasanya Nabi SAW apabila beliau
melihat wajahnya di cermin, beliau berdoa, “Al-hamdu lillaah, Aloohumma kamaa
hassanta kholqii fa hassin khuluqii” (Segala puji bagi Allah, Ya Allah,
sebagaimana Engkau telah memperbagus penciptaanku, maka baguskanlah akhlaqku).
[HR. Ibnus Sunni, hal. 62]
Akhirnya, jadilah Beauty and The Best (Cantik dan Terbaik) yang
dalam bahasa ajaran Islam kurang lebih berarti Wanita salehah.
Referensi :
- Tafakur (Mohammad Agung Wibowo)
Author : PercikanIman.ORG
http://www.percikaniman.org/detail_artikel.php?cPub=Hits&cID=602
http://www.percikaniman.org/detail_artikel.php?cPub=Hits&cID=602
Tidak ada komentar:
Posting Komentar