Senin, 18 Januari 2010

Malaikat Subuh

Aku jadi ingat ketika Rasulullah mengatakan baiyti jannati ‘Rumahku adalah Surgaku’, padahal rumahnya hanya beberapa meter dan beralaskan tanah …tidak ada perabotan yang mewah serba ada di rumahnya. Kenapa Rasul sampai mengatakan baiyti jannati, padahal kita tahu beberapa bulan tidak keluar asap di rumah-rumah rasul. Kenapa Rasul sampai mengatakan baiyti jannati, sampai sahabat Rasul bernama Umar R.a. pun menangis ketika di tubuhnya ada bekas pelepah kurma ketika tidur. Kenapa Rasul mengatakan baiyti jannati, padahal di dalam Do’a nya ‘ya..Allah jadikan hamba mu ini menjadi orang miskin,matikan dalam keadaan miskin, dan kumpulkan di akhirat kelak bersama-sama dengan orang miskin’. Kenapa Rasul sampai mengatakan baiyti jannati, karena dunia hanya keperluan bukan tujuan, kenapa Rasul sampai mengatakan baiyti jannati, karena di dalam rumahnya ada suasana Agama dan A’malan Agama seperti masjid madinah Al munawarah.

Diceritakan Nabi Isa AS pernah berkata, Cinta dunia adalah sumber segala kesalahan. Di dalam harta kekayaan itu penyakit yang banyak sekali.
Orang-orang yang ada disekitarnya bertanya, Apakah penyakit itu ?
Beliau menjawab, Pemiliknya tidak akan selamat dari sifat berbangga diri dan angkuh. Mereka berkata, Bagaimana jika bisa selamat ? Nabi Isa AS menjawab, Dia akan sibuk mengurusnya dan terlupakan dari dzikir kepada Allah.

Cinta dunialah yang memakmuran neraka dengan dipenuhi oleh para pelakunya. Zuhud terhadap dunialah yang memakmurkan surga dengan para pelakunya. Mabuk karena cinta dunia lebih berbahaya dari pada mabuk karena minum arak. Seorang yang mabuk karena cinta dunia hanya akan sadar ketika ia berada dikegelapan lahad.

Yahya bin Mu’adz berkata, “ Dunia itu arak setan. Barangsiapa mabuk karenaya niscaya tidak akan sadar sampai ia berada diantara orang-orang yang sudah mati, menyesal bersama orang-orang yang merugi.”

Paling tidak, cinta dunia akan melengahkan seseorang dari cinta kepada Allah SWT dan berdzikir kepadaNya. Nah
Barangsiapa dilengahkan oleh harta bendanya termasuklah ia ke dalam kelompok orang-orang yang merugi. Dan hati, jika telah lalai dari dzikrullah pasti setan menguasainya, dan disetir sesuai kehendaknya. Setan akan menipunya sehingga ia merasa telah mengerjakan banyak kebaikan, padahal ia baru melakukan sedikit saja.

Abdullah bin Mas’ud berkata,”Bagi semua orang didunia ini adalah tamu, dan harta itu adalah pinjaman. Setiap tamu pasti akan pergi lagi dan setiap pinjaman pasti harus dikembalikan.” Para ulama berkata ,”Cinta dunia itu pangkal segala kesalahan dan pasti merusak agama ditinjau dari berbagai sisi :

Pertama, mencintainya akan mengakibatkan mengagungkannya. Padahal disisi Allah SWT dunia ini sangatlah remeh. Termasuk dosa besar, mengagungkan sesuatu yang dianggap remeh oleh Allah SWT”

Kedua, Allah SWT telah melaknatnya, memurkai, dan membencinya, kecuali yang ditujukan kepadaNya. Barangsiapa mencintai sesuatu yang telah dilaknat, dimurkai, dan dibenci oleh Allah SWT berarti ia menyediakan diri untuk mendapat siksa, kemurkaan Allah SWT, dan juga kebencianNya.

Ketiga, orang yang cinta dunia pasti menjadikannya senagai tujuan akhir dari segalanya. Pun ia akan berusaha semampunya untuk mendapatkannya. Padahal seharusnya ia melakukan itu untuk sampai kepada Allah SWT, sampai ke akhirat. Ia telah membalik urusan dan juga hikmah. Dalam hal ini ada da kesalahan. Pertama, ia menjadikan sarana sebagai tujuan . Kedua, ia berusaha mendapatkan dunia dengan amalan akhirat. Bagaimanapun ini adalah sesuatu yang terbalik, keliru, dan buruk. Hatinya benar-benar terbalik total. Begitulah cinta dunia. Ia bisa menghalangi seseorang dari pahala. Bisa merusak amal. Bahkan bisa menjadikannya sebagai orang yang pertama kali masuk neraka.

Keempat,
mencintai dunia akan menghalangi seorang hamba dari aktifitas yang bermanfaat untuk kehidupan di akhirat. Ia akan sibuk dengan apa yang dicintainnya. Sehubungan dengan ini manusia terbagi menjadi beberapa tingkatan:

1. Ada diantara mereka yang disibukan oleh kecintaannya dari iman dan syariat.

2. Ada yang disibukan dari melaksanakan kewajiban2nya.

3. Ada yang disibukan sehingga meninggalkan kewajiban yang menghalanginya untuk meraih dunia, walaupun ia masih melaksanakan kewajiban yang lain.

4. Ada yang disibukan sehingga tidak melaksanakan kewajiban dengan sebaik-baiknya. Dikerjakan bukan pada waktu yang tepat.

5. Ada juga yang disibukan sehingga kewajiban yang dilaksanakan baru sekedar lahirnya saja. Para pecinta dunia sangatlah jauh dari ibadah yang terkumpul disana lahir dan bathin.

6. Paling tidak, seorang pecinta dunia akan melalaikan hakekat kebahagiaan seorang hamba. Yaitu kosongnya hati selain untuk mencintai Allah SWT dan diamnya lisan selain berdzikir kepadaNya. Juga, tepatnya hati dengan lisan dan tepatnya hati dan lisan dengan Rabbnya.

Begitulah kerinduan dan kecintaan kepada dunia pasti membahayakan kehidupan akhirat, dan begitu pula sebaliknya.

Kelima, mencintai dunia menjadikan dunia sebagai harapan terbesar seorang manusia.

Keenam, pecinta dunia adalah manusia dengan azab paling berat. Mereka disiksa di tiga negeri; di dunia, di barzakh, dan di akhirat. Didunia mereka diazab dengan kerja keras untuk mendapatkannya dan persaingan dengan orang lain. Adapun dialam barzakh mereka diazab dengan perpisahan dengan kekayaan dunia dan kerugian yang nyata atas apa yang mereka kerjakan. Di sana tidak sesuatu yang menggantikan kedudukan kecintaannya kepada dunia. Kesedihan, kedukaan, dan kerugian terus menerus mencabik-cabik ruhnya, seperti halnya cacing dan belatung melakukan hal yang sama kepada jasadnya. Dan pecinta dunia diazab di kuburnya dan juga pada hari pertemuan dengan rabbnya. Allah SWT.

Ketujuh, orang yang rindu dan cinta kepada dunia sehingga lebih mengutamakannya daripada akhirat adalah makhluk yang paling bodoh,dungu,dan tidak berakal. Karena mereka mendahulukan khayalan dari pada kenyataan, mendahulukan kenikmatan sesaat daripada kenikmatan yang abadi, dan mendahulukan negeri yang fana daripada negeri yang kekal itu dengan kenikmatan semu. Manusia yang berotak tentunya tidak akan tertipu dengan hal semacam ini.

Artinya : Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. Mereka hanya mengetahui yang lahir (saja) dari kehidupan dunia, sedang mereka tentang (kehidupan) akhirat adalah lalai? [Ar-Rum : 6-7]

Artinya : Maka keluarlah Qarun kepada kaumnya dalam kemegahannya. Berkatalah orang-orang yang menghendaki kehidupan dunia. Moga-moga kiranya kita mempunyai seperti apa yang telah diberikan kepada Qarun sesunggunya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar? [Al-Qashash : 79]

Pandangan Yang Benar Terhadap Kehidupan
Yaitu pandangan yang menyatakan bahwa apa yang ada di dunia ini, baik harta kekuasaan dan kekuatan materi lainnya hanyalah sebagai sarana untuk amal akhirat. Karena itu, pada hakikatnya dunia bukanlah tercela karena dirinya, tetapi pujian atau celaan itu tergantung pada perbuatan hamba di dalamnya. Dunia ini adalah jembatan penyebrangan menuju akhirat dan daripadanya bakal menuju Surga. Dan kehidupan baik yang diperoleh penduduk Surga tidak lain kecuali berdasarkan apa yang telah mereka tanam ketika di dunia. Maka dunia adalah kampung jihad, shalat, puasa, dan infak di jalan Allah, serta medan laga untuk berlomba dalam kebaikan. Allah berfirman kepada penduduk Surga.

http://motivation.byethost9.com/archives/183

1 komentar:

  1. ape yang anda tulis langsung tidak sama dengan gambar kat keluaga anda!!!! cuba tengok yg perenpuan tak tahu nak cakap.. yg lelaki dengan pakai rantainya..pada diri anda dah keluaga anda sudah jelas anda pencinta dunia sahaja..

    BalasHapus