Rabu, 20 Januari 2010

Yusuf, Kita, dan Kisah Paling Baik




Bila surat Yusuf saja sudah menginspirasi kita pada kebajikan maka ada 113 surat lagi yang harus kita pahami juga untuk kebajikan baik dunia dan akhirat



Ada sebuah surat, dimana setiap ibu hamil disarankan membacanya. Tujuannya agar anak yang dilahirkan berwajah tampan walau secara medis belum ada penelitian paripurna. Dan jangan tanya ada berapa juta manusia yang dinamakan surat ini baik dalam bahasa Arab maupun Bahasa Inggris.

Ada juga seorang teman mengaku pernah disuruh membaca surat ini setiap hari jumat dengan tujuan enteng jodoh. Padahal kita tahu bahwa jodoh memang sudah ditetapkan sebelumnya.

Dua kejadian diatas, merupakan niat penerapan dari sebuah pengamalan wahyu Allah yang tidak pas, dan kemungkinan juga masih banyak yang lain. Termasuk pengistimewaan-pengistimewaan yang lain yang tidak sesuai syar’i alias tidak ada dasar yang shahih.

Nama surat itu adalah surat Yusuf. Apa yang istimewa dengan surat yang dalam Alquran terdapat dalam juz 12-13, surat ke 12 dan terdiri dari 111 ayat ini. Banyak sekali referensi yang telah menggalinya dari pelbagai tafsir dan ulasan artikel dakwah.

Surat yusuf adalah surat yang duapertiga isinya menceritakan secara detail kisah Nabi Yusuf. Tak ada nabi yang diceritakan kisahnya sedetail nabi Yusuf dari masih kanak-kanak hingga dewasa di surat manapun. Meskipun ada yang mendekati, yaitu nabi Musa, kelengkapan kisahnya dipecah dalam beberapa surat.

Bahkan Nabi junjunan kita Muhammad SAW, dalam Surat Muhammad tidak dijelaskan detail hidupnya, karena kisah hidup Rasulullah terdapat dalam sunnah dan hadis yang diriwayatkan oleh sahabat hingga Tabi’inya.

Artikel ini bukan membahas tentang tafsir mendalam mengenai surat Yusuf. Artikel ini mengajak kita untuk meniru kebajikan yang terkandung dalam surat Yusuf dengan ‘polos’. Karena tanpa tafsir yang ribet surat ini sudah membawa kita pada sebuah kisah menyerupai roman. Kebajikan menyerupai legenda, hingga panutan menyerupai otobiografi.

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ أَحْسَنَ الْقَصَصِ بِمَا أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ هَذَا الْقُرْآنَ وَإِنْ كُنْتَ مِنْ قَبْلِهِ لَمِنَ الْغَافِلِينَ



“Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan Al Qur'an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum (Kami mewahyukan) nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui.” [TQS. Yusuf :12: 3]

Nabi Yusuf dan Tabir Mimpi


Ini seperti memberi keyakinan pada kita bahwa jangan mudah percaya dengan tafsir mimpi dari sumber yang tidak kompeten. Hempaskan buku-buku atau primbon mimpi. Karena pasti kita lelah mencari arti mimpi kita tadi malam, itu baru satu malam, lalu bagaimana dengan tafsir mimpi kita setiap malam?!.

Sudahlah setiap kita bermimpi kita anggap saja itu bunga tidur, karena tafsir mimpi yang benar dan berasal dari Allah swt. hanya diberikan pada nabi-nabi.

وَكَذَلِكَ يَجْتَبِيكَ رَبُّكَ وَيُعَلِّمُكَ مِنْ تَأْوِيلِ الأحَادِيثِ وَيُتِمُّ نِعْمَتَهُ عَلَيْكَ وَعَلَى آلِ يَعْقُوبَ كَمَا أَتَمَّهَا عَلَى أَبَوَيْكَ مِنْ قَبْلُ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ إِنَّ رَبَّكَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ


“Dan demikianlah Tuhanmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan diajarkan-Nya kepadamu sebahagian dari ta'bir mimpi-mimpi dan disempurnakan-Nya ni'mat-Nya kepadamu dan kepada keluarga Ya'qub, sebagaimana Dia telah menyempurnakan ni'mat-Nya kepada dua orang bapakmu sebelum itu, (yaitu) Ibrahim dan Ishak. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” [TQS.Yusuf : 12:6]

Nabi Yusuf dan Maksud Lelaki Normal

Gelar nabi dalam Islam bukan diberikan pada manusia super. Namun pada manusia biasa dengan petunjuk dari Allah. Seandainya ada kekuatan melebihi manusia biasa itu tak lain adalah mukjizat istimewa untuk sang nabi.

Karena tugas nabi sangat berat yaitu menyampaikan risalah Allah, maka bantuannya pun datang langsung dari Allah. Itulah sebabnya keliru bila yang kita sembah adalah nabi bukannya Allah SWT.

Dalam kisah nabi Yusuf, ada sebuah roman yang jauh lebih indah dari segala roman yang bisa dibuat oleh penulis naskah terkenal di dunia. Penulis selalu terinspirasi kisah ini untuk senantiasa menjaga niat. Tentunya kita semua tahu mengenai kisah Yusuf dan Zulaikha.

Dari sebuah pesona ke pesona lain, dari fitnah yang tak terbantahkan, hingga akhirnya mereka bersatu dalam ikatan halal. Namun apakah ada yang tahu di tengah segala prahara itu, nabi Yusuf pernah terbesit sedikit maksud pada Zulaikha?. Nah dalam hal ini tirulah Nabi Yusuf yang bisa meluruskan niat hanya pada Allah semata.

وَرَاوَدَتْهُ الَّتِي هُوَ فِي بَيْتِهَا عَنْ نَفْسِهِ وَغَلَّقَتِ الأبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ قَالَ مَعَاذَ اللَّهِ إِنَّهُ رَبِّي أَحْسَنَ مَثْوَايَ إِنَّهُ لا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ


“Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: "Marilah ke sini." Yusuf berkata: "Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik." Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.” [TQS.Yusuf : 12 : 23]

Yusuf dan Kejengkelan yang Dirahasiakan

Bacalah lagi surat Yusuf, disana diceritakan mengenai kelicikan saudara-saudaranya. Dari yusuf kecil yang dibuang ke dalam sumur, berbohong pada bapaknya Ya’kub bahwa Yusuf dimakan serigala, hingga ketika Yusuf sudah menjadi raja pun kelicikan kakak-kakaknya belum selesai dengan menuduh Bunyamin (adik Yusuf) mencuri piala kerajaan.

Kita sebagai manusia biasa pastinya menuntut pembalasan dendam, tidak dengan yusuf. Dia hanya menunjukkan kejengkelan itupun disembunyikannya dalam hati.

Mereka berkata: "Jika ia mencuri, maka sesungguhnya, telah pernah mencuri pula saudaranya sebelum itu". Maka Yusuf menyembunyikan kejengkelan itu pada dirinya dan tidak menampakkannya kepada mereka. Dia berkata (dalam hatinya): "Kamu lebih buruk kedudukanmu (sifat-sifatmu) dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu terangkan itu".[TQS.Yusuf : 12 : 77]

Kesimpulannya, tak mengapa ibu-ibu hamil sering membaca surat Yusuf, atau setiap para lajang membaca surat Yusuf. Namun jauhi angan-angan bahwa hal tersebut akan memberikan anugrah ini dan itu.

Mengistimewakannya dan mempercayai dapat memberikan khasiat tertentu adalah perbuatan tidak benar. Doa dan harapan manusia hanya Allah yang dapat mewujudkannyan. Semua surat dalam Al-quran itu baik, maka jangan terlalu berat sebelah pada surat2 Al Qur’an.

Bacalah semua surat, karena bila surat Yusuf saja sudah menginspirasi kita pada kebajikan maka ada 113 surat lagi yang harus kita pahami untuk kebajikan baik dunia dan akhirat.


http://www.percikaniman.org/detail_artikel.php?cPub=Hits&cID=606

Tidak ada komentar:

Posting Komentar