Senin, 19 Desember 2011
AL AZIIZ | YANG MAHA PERKASA
AL AZIIZ (yang Maha Perkasa), Sifat Allah yang sedemikian penting sehingga tidak ada yang seperti-Nya, sangat dibutuhkan dan sulit tersentuh. Jika sesuatu kurang penting atau tidak berguna, maka ia tidak dapat disebut 'Yang Utama'.
Demikian juga banyak hal yang amat penting dan banyak manfaatnya tetapi tidak sulit untuk diraih, misalnya matahari dan bumi, keduanya amat dibutuhkan dan banyak manfaatnya, namun tidak digambarkan sebagai 'Yang Utama' dan jalan untuk melihatnya tidaklah sulit. Seseorang akan dipandang utama dan mulia dikalangan manusia bila ia dibutuhkan hamba-hamba Allah lainnya dalam masalah-masalah yang penting bagi umat dan ternyata hal ini amat sulit diraih.
Karena keutamaan dan kemuliaan mereka dicapai sesuai dengan derajat (tingkatan) pengabdian mereka dalam menuntun umat, yang merupakan anugerah Allah kepadanya karena usahanya. Dan bukanlah seorang Aziz orang yang merendahkan dirinya kepada manusia lain karena harta dan kedudukan sosial, karena cara ini hanya dilakukan oleh orang-orang munafik.
'Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nya-lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras dan rencana jahat mereka akan hancur' (035-FAATHIR:10)
'Mereka berkata: "sesungguhnya jika kita telah kembali ke Madinah, benar-benar orang yang kuat akan mengusir orang-orang yang lemah daripadanya". Padahal kekuatan itu hanyalah bagi Allah, bagi Rasul-Nya dan bagi orang-orang Mu'min, tetapi orang-orang munafik itu tiada mengetahui' (063-AL MUNAFIQUUN:8)
'Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang membuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi' (063-AL MUNAFIQUUN:9).
Imam Al-Ghazali
______________________________________________
“Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS al Baqarah: 129)
Sungguh, tak ada yang lebih perkasa dari Dia. Bumi dan galaksi, digantung-Nya tanpa seutas benang. Langit dan angkasa ditegakkan-Nya tanpa pilar dan tiang. Seluruh manusia dan makhluk yang di dalam dan di atas tanah semua wujud atas kehendak-Nya. Tak ada satu pun yang ada di dasar laut atau di udara yang tak hidup karena-Nya.
Dalam satu haditsnya, Rasulullah saw bercerita tentang gambaran kelak kondisi manusia di akhirat sana. “Manusia kelak dikumpulkan di Hari Kiamat dalam keadaan tak beralas kaki, telanjang dan tak dikhitan, seperti sebagaimana dulu mereka diciptakan. Maka aku mengatakan seperti yang dikatakan seorang hamba yang shalih: Jika Engkau siksa mereka, maka sesungguhnya mereka adalah hamba-hamba-Mu. Dan jika Engkau ampuni mereka, sesungguhnya Engkau adalah al Aziz, lagi Maha Bijaksana. (HR Tirmidzi, Kitab ash Shifatul Qiyamah)
Sungguh, kelak kita akan menghadap Dzat yang Mahaperkasa, dengan segala kelemahan kita. Maka kesombongan, meski hanya sebesar dzarrah akan membinasakan kita nantinya. Binasa dalam kehinaan dan kelemahan.
Beberapa ulama menerjemahkan al Aziz -menyepakati bahwa- kata al Aziz berasal dari sifat izzah yang mengandung tiga makna. Kandungan Pertama, adalah Dia yang Maha mempertahankan diri dari musuh-musuh-Nya. Kedua, Dia yang Maha mengalahkan dan memaksa. Ketiga, dalam nama-Nya terkandung pula sifat Maha kuat.
Tak ada yang mampu bermakar dan melancarkan tipu daya atas-Nya, karena perlindungan-Nya tak tertembus segala ancaman yang ada. Tak ada yang mampu mengalahkan-Nya, sebab Dia yang Maha Mengalahkan. Sebab, segala kekuatan bermula dan berakhir atas nama-Nya.
Hamba yang memuja-Nya, al Aziz, maka ia akan mendekati perlindungan sejati, kekuatan tunggal dan memiliki daya mengalahkan. Dzikirkan selalu nama besar-Nya, maka kita akan mendapatkan perlindungan yang absolut tak tergoyah.
Herry Nurdi
http://fiqhislam.com/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar