Minggu, 25 Desember 2011

Ber-IKHTIAR-lah Sekarang !



Apaan tuh IKHTIAR?

Bukan, bukan sejenis makanan. Ikhtiar adalah usaha seseorang dan usaha yang benar adalah usaha yang sungguh-sungguh (jiddiyah). Usaha yang sungguh-sungguh ini ditandai dengan adanya pengorbanan (tadhiyyah).

Tanda kita benar-benar berikhtiar atau ‘ikhtiar-ikhtiaran’ dapat kita lihat dari definisi di atas. Kita melihat kesungguhan kita dalam melakukan usaha, dan harus ada unsur pengorbanan dalam ikhtiar tersebut. Pengorbanan apa saja, baik waktu, tenaga, pikiran, harta, dan banyak lagi.

Mengapa kita harus berikhtiar?

Pertama, supaya niat kita tidak sia-sia. Ini telah dibahas di awal. Ibarat kita membangun sebuah rumah, niat itu adalah pondasi dari rumah tersebut, sedangkan ikhtiar adalah tembok. Ikhtiar yang tidak sungguh-sungguh bagaikan tombok yang dibuat dengan ‘gak niat’. Retak di mana-mana, bolong-bolong, dan tidak akan nyaman jika dijadikan rumah.

Kedua, agar kita mendapat ‘kepuasan’ dalam beraktivitas dan tidak menyesal di kemudian hari karena tidak bersungguh-sungguh. Misalnya jika kita ujian, sedangkan kita belajar hanya sedikit-sedikit, biasanya saat melihat soal kita langsung teringat, “Loh ini kan yang pernah saya liat di buku kemaren, tapi gak dibaca.” dan kita menyesal tidak belajar sungguh-sungguh di hari sebelumnya.

Ketiga, segala perbuatan baik yang dilakukan seungguh-sungguh dengan niat yang lurus pasti akan dibalas oleh Allah SWT. Seperti yang ada dalam Al-Quran surat Al-Isra ayat 19, “Dan barang siapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik.”

Gimana caranya?

Luruskan niat, lalu fokus pada kegiatan itu, jangan membagi fokus dengan yang lain, karena ½ + ½ tidak sama dengan satu. Dalam hal ini malah bisa menjadi nol. Yang terpenting ialah fokus. Setelah bisa fokus, kerahkan kemampuan kita sebaik-baiknya. Terapkan prinsip “5 as” nya Aa Gym, “bekerja keras, bekerja cerdas, bekerja ikhlas, bekerja mawas, bekerja tuntas.”

Bekerja keras, artinya kita mengerahkan kemampuan kita sampai batasnya dalam pekerjaan itu.

Bekerja cerdas, artinya kita bekerja dengan efisien, cerdas, dan segala sesuatu sudah direncanakan dengan matang.

Bekerja ikhlas, artinya kita meniatkan ini hanya untuk Allah SWT, walaupun mungkin ada niat lain, niat pokok kita tetap untuk Allah SWT.

Bekerja mawas, artinya kita selalu melihat pekerjaan kita yang lalu, dan selalu evaluasi diri..

Bekerja tuntas, artinya kita bkerja jangan setengah-setengah, kerjakan sampai tuntas, baru ke pekerjaan lain, seperti Al-Quran surat Al-Insyirah ayat 7, “Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan lain).”

Apa saja yang bisa kita dapatkan dengan berikhtiar?

Pertama, hasil pekerjaan yang memuaskan, tentunya. Segala sesuatu yang dikerjakan dengan kesungguhan akan mendapat hasil yang baik juga. Kalaupun tidak, kita akan puas dengan usaha kita yang sudah maksimal. Ada yang namanya golden triangle, “KESUNGGUHAN + PENGORBANAN + KESINAMBUNGAN = PROFESIONALISME”.

Kedua, Insya Allah yang kita kerjakan akan mendapat balasan di akhirat. Seperti Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 201-202, “Dan di antara mereka ada yang berdoa, ‘Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka.’ Mereka itulah yang memperoleh bagian dari apa yang telah mereka kerjakan, dan Allah Mahacepat perhitungan-Nya.” atau Quran surat Al-An’am ayat 132, “Dan masing-masing orang memperoleh derajat-derajat (seimbang) dengan apa yang dikerjakannya. Dan Tuhanmu tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan.”

Kapan kita harus mulai berikhtiar?

Ya… kapan lagi, mulailah sekarang!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar