Jumat, 16 Desember 2011
Hati Yang Sehat
Hati merupakan central dari seluruh system yang ada dalam anggota tubuh kita, hati/qalbu memiliki peranan yang sangat penting dalam proses kehidupan seseorang. Al-Imam Ibnu Qayyim al-Jauziyah di dalam kitab Ighatsatul Lahfan min Mashayid asy-Syaithan menyebutkan tanda atau ciri qalbu/hati yang sehat adalah mampu memilih segala sesuatu yang bermanfaat dan memberikan kesembuhan. Dia tidak memilih hal-hal yang berbahaya serta menjadikan sakitnya qalbu. Sedangkan tanda qalbu yang sakit adalah sebaliknya.
Santapan qalbu yang paling bermanfaat adalah keimanan dan obat yang paling manjur adalah al-Quran. Selain itu, qalbu yang sehat memiliki karakteristik sebagai berikut:
Mengembara ke Akhirat
Qalbu yang sehat mengembara dari dunia menuju ke akhirat dan seakan-akan telah sampai di sana. Sehingga dia merasa seperti telah menjadi penghuni akhirat dan putra-putra akhirat. Dia datang dan berada di dunia ini seakan-akan sebagai orang asing, yang mengambil sekedar keperluannya, lalu akan segera kembali lagi ke negeri asalnya. Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, “Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau (musafir) yang melewati suatu jalan.” (HR. al-Bukhari)
Mendorong Menuju Allah subhanahu wataala
Di antara tanda lain sehatnya qalbu adalah selalu mendorong si empunya untuk kembali kepada Allah subhanahu wataala dan tunduk kepada-Nya. Dia bergantung hanya kepada Allah, mencintai-Nya sebagaimana seseorang mencintai kekasihnya. Tidak ada kehidupan, kebahagiaan, kenikmatan, kesenangan kecuali hanya dengan ridha Allah, kedekatan dan rasa jinak terhadap-Nya. Merasa tenang dan tentram dengan Allah, berlindung kepada-Nya, bahagia bersama-Nya, bertawakkal hanya kepada-Nya, yakin, berharap dan takut kepada Allah semata.
Abul Husain al-Warraq berkata, “Hidupnya qalbu adalah dengan mengingat Dzat Yang Maha Hidup dan Tak Pernah Mati, dan kehidupan yang nikmat adalah kehidupan bersama Allah, bukan selain-Nya.”
Tidak Bosan Berdzikir
Di antara sebagian tanda sehatnya qalbu adalah tidak pernah bosan untuk berdzikir mengingat Allah subhanahu wataala. Tidak pernah merasa jemu untuk mengabdi kepada-Nya, tidak terlena dan asyik dengan selain-Nya, kecuali kepada orang yang menunjukkan ke jalan-Nya, orang yang mengingatkan dia kepada Allah subhanahu wataala atau saling mengingatkan dalam kerangka berdzikir kepada-Nya.
Menyesal jika Luput dari Berdzikir
Qalbu yang sehat di antara tandanya adalah, jika luput dan ketinggalan dari dzikir dan wirid, maka dia sangat menyesal, merasa sedih dan sakit melebihi sedihnya seorang bakhil yang kehilangan hartanya.
Rindu Beribadah
Qalbu yang sehat selalu rindu untuk menghamba dan mengabdi kepada Allah subhanahu wataala, sebagaimana rindunya seorang yang kelaparan terhadap makanan dan minuman.
Khusyu’ dalam Shalat
Qalbu yang sehat adalah jika dia sedang melakukan shalat, maka dia tinggalkan segala keinginan dan sesuatu yang bersifat keduniaan. Sangat memperhatikan masalah shalat dan bersegera melakukannya, serta mendapati ketenangan dan kenikmatan di dalam shalat tersebut. Baginya shalat merupakan kebahagiaan dan penyejuk hati dan jiwa.
Kemauannya Hanya kepada Allah
Qalbu yang sehat hanya satu kemauannya, yaitu kepada segala sesuatu yang diridhai Allah subhanahu wataala.
Menjaga Waktu
Di antara tanda sehatnya qalbu adalah merasa kikir (sayang) jika waktunya hilang dengan percuma, melebihi kikirnya seorang yang pelit terhadap hartanya.
Introspeksi dan Memperbaiki Diri
Qalbu yang sehat senantiasa menaruh perhatian yang besar untuk terus memperbaiki amal, melebihi perhatian terhadap amal itu sendiri. Dia terus bersemangat untuk meningkat kan keikhlasan dalam beramal, mengharap nasihat, mutaba’ah (mengontrol) dan ihsan (seakan-akan melihat Allah subhanahu wataala dalam beribadah, atau selalu merasa dilihat Allah). Bersamaan dengan itu dia selalu memperhatikan pemberian dan nikmat dari Allah subhanahu wataala serta kekurangan dirinya di dalam memenuhi hak-hak-Nya.
Reff. manasikHati, http://sedekah.net/
Re-edit:by ahmadriyadhmz
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar