Selasa, 08 September 2009

Mendeteksi Kanker Usus Besar




Jangan mengira perut melilit hanya sebagai gejala penyakit mag, atau penyakit magnya sedang kambuh. Keliru menduga ini biasanya dihadapi dengan sekadar minum obat antimag. Padahal, boleh jadi, usus besar Anda sedang terserang. Lebih parah lagi kalau kanker telah menyerang organ pencernaan tersebut.

JIKA gejala perut melilit itu menyerang Anda yang sudah berusia di atas 40 tahun, sebaiknya segera berkunjung ke internist, atau cek ke rumah sakit terdekat. Sebab ada kemungkinan itu merupakan gejala kanker usus besar (colon cancer).

Kanker kolon memang kerap menyerang orang-orang berusia 40 tahun lebih. Ini berkaitan erat dengan pola makannya di era modern, baik di masa kanak-kanak, remaja, apalagi dewasa.

Dengan menggunakan kolonoskopi (colonoscope), bahaya serangan kanker usus besar bisa dideteksi secara dini. Alat medis ini mampu memeriksa seluruh dinding kolon dengan teliti, kemudian mendeteksi ada dan tidaknya tumor atau polip. Apabila dibiarkan, polip ini bisa berkembang menjadi tumor ganas alias kan-ker.

Di Indonesia, pemeriksaan usus besar sering tidak dimasukkan sebagai bagian dari uji kesehatan (check up). Ini berbeda dari negara-negara maju. Bahkan pada orang-orang berusia 50 tahun lebih, pemeriksaan kolon dianjurkan untuk dilakukan tiap 3-5 tahun sekali.

Polip adalah pertumbuhan abnormal dari bagian usus besar. Bentuk dan ukurannya bermacam-macam. Sebagian besar polip kolon bersifat jinak, namun Anda jangan mengabaikannya. Sebab penampakan luar terkadang menipu. Jika dibiarkan berlarut-larut dalam waktu lama, polip dapat menjelma menjadi sel-sel ganas (kanker)

Itu sebabnya, dianjurkan memeriksa diri ke Bagian Patologi-Anatomi. Kalau dalam pemeriksaan terdapat polip, apalagi sel-sel ganas, dokter akan menganjutkan pasien untuk menjalani operasi pengangkatan bagian kolon yang terserang tersebut.

Dalam beberapa kasus, keterlambatan dalam pengangkatan membuat tidak semua sel ganas di usus besar tersingkirkan. Itu berarti bisa tumbuh, berkembang, dan kembali menjalar ke sel-sel yang semula sehat. Akibatnya, kanker kolon berada di stadium kritis dan sulit disembuhkan lagi.
Tahap Persiapan Kolonoskopi adalah tindakan yang dilakukan dokter untuk memeriksa saluran kolon dengan menggunakan peralatan canggih berupa lensa serat optik yang amat lentur.

Alat ini dimasukkan melalui anus, hingga menjangkau kolon. Dengan alat inilah, dokter bisa melihat keadaan dinding usus besar. Di bagian tersebut akan terlihat ada dan tidak polip atau kelainan lain yang dicurigai membahayakan.

Untuk mendapatkan hasil akurat, kolon harus dibersihkan dari sisa-sisa makanan sebelum pemeriksaan. Sehari sebelum diperiksa, dokter akan memberi instruksi kepada pasien mengenai jenis dan jumlah makanan yang boleh dikonsumsi. Hal ini sangat membantu pembersihan saluran ko-lon.

Untuk membersihkan saluran kolon, pasien diminta meminum larutan pencuci perut pada sore dan malam hari sebelum pemeriksaan. Semua instruksi harus dipatuhi. Jika tidak atau ditunda, sehingga kolon tidak dalam kondisi bersih benar, maka semua prosedur harus diulang dari awal.

Pemeriksaan menggunakan kolonoskopi tidak menyebabkan rasa sakit. Sebab saat pemeriksaan, dokter akan memberi obat suntikan untuk relaksasi yang bisa mengurangi rasa sakit atau tidak nyaman (kembung, kram perut, atau tekanan pada perut).

Selanjutnya, pasien diminta telentang atau berbaring menghadap samping. Lensa serat optik dimasukkan pelan-pelan ke dalam kolon melalui anus. Bagian dalam saluran kolon akan terpantau dengan jelas oleh kamera pada ujung serat optik.

Gambar hasil pemeriksaan ini dikirim ke layar monitor, untuk dianalisa dokter, bahkan dapat pula direkam dalam video tape. Lazimnya pemeriksaan berlangsung sekitar 20 menit atau lebih, dilanjutkan dengan tindakan pengangkatan polip (kalau memang ada).

Keberadaan polip ini harus diperiksa lebih detail. Dokter akan mengambil polip atau contoh jaringan di bagian yang dicurigai terdapat kelainan tersebut dengan menggunakan alat yang sama.

Contoh jaringan kemudian diperiksa di Laboratorium Patologi-Anatomi untuk memastikan ada dan tidak sel-sel ganas.
Usai Pemeriksaan Setelah pemeriksaan, pasien tetap diminta beristirahat (berbaring) selama satu jam, untuk menghilangkan pengaruh obat penenang yang dikonsumsinya.
Seluruh hasil pemeriksaan akan dijelaskan dokter kepada pasien secara jelas dengan menggunakan foto atau hasil rekaman video tape. Setelah itu baru diperbolehkan pulang.

Sebaiknya ada anggota keluarga, atau teman dekat, yang menemaninya waktu pulang. Pasien juga dianjurkan tidak mengemudikan kendaraan bermotor dalam waktu empat jam usai menjalani pemeriksaan kolonoskopi.

Kapan pasien boleh mengkonsumsi makanan? Biasanya dokter memberi batas waktu tercepat dua jam setelah pemeriksaan. Dokter juga akan mengingatkan pasien untuk membatasi aktivitas gerak.

Bahkan apabila pemeriksaan ini dilakukan berbarengan dengan peng-angkatan jaringan atau polip di saluran kolon, dokter juga akan mengatur diet pasien.

Tindakan kolonoskopi hanya boleh dilakukan oleh dokter-dokter yang sudah memeroleh pelatihan khusus dan sudah berpengalaman melakukan tindakan tersebut. Itu sebabnya, jarang sekali dijumpai kasus komplikasi pada pasien akibat tindakan itu.

Kalau pun ada, biasanya pada tindakan pengambilan polip atau contoh jaringan kolon yang dicurigai, yang menyebabkan pendarahan kecil. Tetapi pendarahan ini biasanya akan segera berhenti.

Secara keseluruhan, tindakan kolonoskopi aman dan sangat membantu pasien dalam mendeteksi dini kanker usus besar.


(Dudung Abdul Muslim, sumber www.medistra.com-32)


09 April 2009

http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2009/04/09/58663/Mendeteksi.Kanker.Usus.Besar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar