Minggu, 13 September 2009
NYERI LEHER, PENGOBATAN NYERI LEHER AKUT DAN KRONIK
Spondyloarthrosis cervical merupakan suatu kondisi proses degenerasi pada discus intervertebralis dan jaringan pengikat persendian antara ruas-ruas tulang belakang.
Saat mengalami degenerasi, diskus mulai menipis karena kemampuannya menyerap air berkurang sehingga terjadi penurunan kandungan air dan matriks dalam diskus menurun. Degenerasi yang terjadi pada diskus menyebabkan fungsi diskus sebagai shock absorber menghilang, yang kemudian akan timbul osteofit yang menyebabkan penekanan pada radiks, medulla spinalis dan ligamen yang pada akhirnya timbul nyeri dan menyebabkan penurunan mobilitas/toleransi jaringan tehadap suatu regangan yang diterima menurun sehingga tekanan selanjutnya akan diterima oleh facet joint. Degenerasi pada facet joint akan diikuti oleh timbulnya penebalan subchondral yang kemudian terjadi osteofit yang dapat mengakibatkan terjadinya penyempitan pada foramen intervertebralis. Hal ini akan akan menyebabkan terjadinya kompresi/penekanan pada isi foramen intervertebral ketika gerakan ekstensi, sehingga timbul nyeri yang pada akhirnya akan menyebabkan penurunan mobilitas/toleransi jaringan terhadap suatu regangan yang diterima menurun.
Pada uncinate joint yang memang sebagai sendi palsu yang terus mengalami friksi dan iritasi secara terus-menerus akan timbul osteofit juga yang kemudian akan menekan kanalis spinalis sehingga timbul nyeri dan menurunkan mobilitas/toleransi jaringan terhadap suatu regangan
Berkurangnya tinggi diskus akan diikuti dengan pengenduran ligamen yang mengakibatkan fungsinya berkurang dan instabilitas. Akibatnya nukleus pulposus dapat berpindah kearah posterior, sehingga menekan ligamentum longitudinal posterior, menimbulkan nyeri dan menurunkan mobilitas/toleransi jaringan terhadap suatu regangan.
Spasme otot-otot cervical juga dapat menyebabkan nyeri karena iskemia dari otot tersebut menekan pembuluh darah sehinggga aliran darah akan melambat dan juga terjadi penurunan mobilitas/toleransi jaringan terhadap suatu regangan. Dari kesemua faktor diatas akan menimbulkan penurunan lingkup gerak sendi pada cervical.
Ultra sound terapi merupakan suatu terapi dengan menggunakan getaran mekanik gelombang suara dengan frekuensi lebih dari 20.000 Hz, yang digunakan dalam fisioterapi adalah 0,5 MHz-5MHz dengan tujuan untuk menimbulkan efek terapeutik. Nyeri dapat dikurangi dengan menggunakan US, selain dipengaruhi oleh efek panas juga berpengaruh langsung pada saraf. Hal ini disebabkan oleh karena gelombang pulsa dengan intensitas rendah sehingga dapat menimbulkan pengaruh sedative dan analgesi pada ujung saraf afferan II dan IIIa, sehingga diperoleh efek terapeutik berupa pengurangan nyeri sebagai akibat blockade aktifitas nociseptor pada PHC melalui serabut saraf tersebut.
TENS merupakan merupakan suatu pengobatan menggunakan stressor fisis berupa energi listrik guna merangsang sistem saraf melalui permukaan kulit dan terbukti efektif untuk merangsang berbagai tipe nyeri. TENS pada Spondyloarthrosis Cervical juga akan menimbulkan kontraksi yang bermakna yaitu terjadinya pumping action, reabsorbsi sisa metabolisme dan sisa inflamasi sehingga iritasi pada nosisensor dapat dihilangkan/dikurangi sehingga nyeri menurun. TENS juga dapat menstimulus Aβ dan γ dan membantu menghambat impuls pada cornu posterior medula spinalis dan menstimulus monophase asimetris sehingga mempengaruhi nosisensorik yang akan dibawa talamus ke spinotalamikus sehingga memicu diproduksinya endorphine oleh tubuh sehingga nyeri menurun.
Traksi manual adalah traksi yang dilakukan dengan beban dari terapis. Posisi pasien duduk atau tidur terlentang. Salah satu tangan terapis diletakan di bagian occiput di sekitar processus mastoideus, dan satu tangah lagi di letakan pada daerah dagu pasien. Tarikan yang dilakukan biasanya adalah intermitten. Tehnik ini secara tidak langsung dapat memperlebar forament intervertebralis dengan memberi rangsangan kifosis pada cervical akan menambah lebar foramen intervertebralis dan mengurangi tekanan pada akar syaraf, Pelebaran jarak sendi, terjadinya elongasi inter dan paravertebra ligamen dan otot. Spasme otot akan berkurang demikian pula dengan penekanan pada akar syaraf sehingga aliran darah akan lancar, Traksi dapat mengurangi tekanan pada diskus, sehingga menjadi negatif, sehingga terjadi perpindahan cairan ke diskus disertai dengan peningkatan volume. Peningkatan volume ini akan menyebabkan peningkatan tinggi diskus. Dengan demikian akan terjadi peningkatan tekanan osmotik sehingga cairan yang terserap lebih banyak dan diskus menjadi bengkak. Pembengkakan ini tidak bermanfaat pada HNP, tapi sangat bernilai untuk terapi pada degenerasi diskus.
Contract Relax Stretching adalah suatu teknik terapi latihan khusus yang ditujukan pada otot yang spasme, tegang/memendek untuk memperoleh pelemasan dan peregangan jaringan otot. Teknik ini dilakukan kontraksi isometric, pada otot sendi bahu diperoleh gerakan minimal sendi bahu tanpa menimbulkan iritasi noxius dan sekaligus memacu sirkulasi dan proses metabolisme struktur jaringan sendi, disini akan diperoleh peningkatan kelenturan jaringan ikat sendi dan nyeri akan berkurang.
**********************************
PENGOBATAN NYERI LEHER AKUT DAN KRONIK
dr. Yuda Turana *)
Konsep pengobatan nyeri leher akut dan kronik pada dasarnya adalah sama, yaitu mencegah agar tidak berlanjut dan tidak menyebabkan kecacatan. Pada saat anda menderita nyeri leher akut dapat dicoba dulu teknik strain-counterstrain bila tidak ada perbaikan konsultasikan dengan dokter anda . Pastikan tidak ada sesuatu yang dapat membahayakan anda seperti fraktur dan dislokasi. Dokter anda biasanya akan memasang kolar di leher anda untuk membatasi gerak. Pemakaian kolar ini harus sesuai untuk tiap-tiap pasien. Penggunaan kolar ini biasanya 10 – 14 hari. Bila dipakai melebihi 2 minggu dapat terjadi pengecilan dari otot-otot leher . Pada fase akut ini jangan dilakukan latihan fleksi dan ekstensi. Dapat pula digunakan bantal es di belakang leher selama 15 – 20 menit. Ini mempunyai khasiat sebagai analgetika dan relaksan. Dapat pula dilakukan masase untuk mengurangi cairan yang berkumpul di sekitar cedera.
LATIHAN LEHER
Ada beberapa latihan yang digunakan untuk memperkuat otot-otot leher seperti : latihan gerak sendi dan latihan isometrik.
Latihan gerak sendi
1. Putar kepala ke samping kanan sampai terasa nyeri, berhenti dan kembali ke tengah. Ulangi lagi ke arah lain.
2. Tundukkan kepala ke bawah mendekati dada , berhenti, kemudian kembali tegak.
3. Miringkan kepala ke kanan, berhenti, kemudian kembali ke tengah. Ulangi ke arah lain.
4. Mirirngkan kepala ke belakang sehingga terlihat langit, berhenti, kembalikan lagi ke posisi tegak.
LATIHAN ISOMETRIK
1. Tekan kepala ke depan pada telapak tangan dan tahan selama tiga hitungan.
2. Tekan kepala ke samping dengan telapak tangan. Usahakan mendekatkan telinga ke bahu dan tahan selama tiga hitungan.
3. Tekan kepala dari belakang dengan kedua tangan. Usahakan mendorong kepala ke belakang dan tahan selama tiga detik.
4. Tekan kepala di samping dahi. Usahakan memutar dagu mendekati bahu dan tahan selama tiga hitungan.
Metode Mc Kenzie pada nyeri leher
Latihan ini diberikan pada nyeri tengkuk lokal tanpa disertai gangguan saraf maupun tulang setelah dipastikan oleh dokter anda.
1. Penderita duduk di atas kursi.
Lakukan retraksi kepala, yaitu menarik kepala ke belakang . Jadi dalam posisi duduk , pandangan mata lurus ke depan , tarik kepala ke belakang ( kepala tetap tegak ). Lakukan latihan ini sampai 10 kali tiap latihan. Setiap retraksi ditahan 5 hitungan.
2. Penderita duduk di atas kursi.
Latihan kedua ini mengikuti latihan pertama dan kepala dalam posisi retraksi kemudian dagu diangkat, mata melihat langit-langit. Sewaktu kepala dalam posisi tersebut, putarlah ke kanan dan ke kiri kemudian kembali pada posisi awal. Ulangi latihan ini 10 kali setiap kali latihan.
3. Retraksi kepala , namun dalam posisi berbaring tanpa bantal.
Latihan ini prinsipnya sama dengan latihan pertama, tetapi dalam posisi berbaring. Mula-mula tekankan kepala ke alas kuat-kuat pada waktu itu tariklah dagu ke tubuh, pandangan tetap ke atas dan tahan sampai hitungan ke lima kemudian lemaskan. Latihan ini di ulang sampai 10 kali setiap pengobatan. Latihan ini bisa digunakan untuk nyeri tengkk yang hebat bila latihan dalam posisi duduk kurang tahan dilakukan.
4. Dalam posisi berbaring, kepala di luar tempat tidur dan disangga oleh tangan kanan.
Tangan kanan yang menyangga kepala pelan-pelan dilepaskan hingga kepala ekstensi ke bawah. Secara aktif kepala di ekstensikan lagi hingga maksimal. Waktu posisi ekstensi penuh ini kepala dirotasikan ke kanan dan ke kiri. Tangan kanan kembali menyangga lagi ke bawah kepala dan geserkan badan hingga kepala tersangga penuh kembali di atas tempat tidur. Latihan ini dilakukan sekali saja setiap latihan.
5. Lakukan seperti latihan nomor satu kemudian tekuklah kepala ke kanan kemudian ke kiri. Lakukan gerakan sebanyak 10 kali.
6. Lakukan seperti latihan nomor satu kemudian putarlah kepala ke arah kanan kemudian ke kiri. Lakukan gerakan sebanyak 10 kali. Dapat dibantu tahanan oleh tangan pada saat kepala di putar.
7. Dalam posisi duduk di kursi .
pandangan lrus ke depan dan rileks. Jatuhkan kepala ke depan hingga hampir menyentuh dada secara lemas. Kemudian taruh kedua tangan di bagian belakang kepala ( jari-jari saling menjepit ). Jatuhkan siku dengan rileks ke bawah sehingga beban kedua tangan menambah beban leher. Tahan selama 5 hitungan dan kembali pada posisi awal. Latihan bisa diulangi 2 sampai 3 kali.
Jika terasa nyeri leher akut dapat dicoba latihan 1 dan 2 atau 3 dan 4. Dan bila nyerinya sudah berkurang dapat dilakukan latihan 6 dan 7 kemudian latihan 1 dan 2. Jika timbul nyeri di salah satu sisi leher , lakukan latihan 5 kemudian diikuti latihan 1 dan 2.
SETIAP SAAT, SADAR TERHADAP SIKAP YANG BENAR DALAM KEADAAN POSISI APAPUN, KEMUDIAN PELIHARALAH SIKAP YANG BENAR INI SECARA TERUS MENERUS.
Setiap latihan yang meningkatkan denyut jantung dan pernafasan akan memperkuat tulang belakang , otot leher dan bahu. Berjalan adalah latihan yang paling aman untuk orang tua. Berjalanlah dengan tegak satu jam sehari, tiga sampai lima hari dalam seminggu.
http://dhaenkpedro.wordpress.com/nyeri-leher/
http://www.medikaholistik.com/2033/2004/11/28/medika.html?xmodule=document_detail&xid=45
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar