Rabu, 05 Agustus 2009

Belajar dari Pengalaman Mbah Surip


Ibarat mesin mobil, tubuh manusia pun perlu istirahat. Jika terus dipaksa untuk beraktivitas, maka tubuh kita akan mengalami kelelahan. Dampak kelelahan ini adalah gangguan kesehatan secara umum, kambuhnya berbagai penyakit kronis, dan penurunan daya tahan tubuh seseorang. Kelelahan dan stres yang tinggi juga akan sangat mengganggu proses metabolisme dan hormonal dalam tubuh kita.

Kelelahan terjadi karena dipaksanya fisik dan mental kita untuk bekerja secara terus-menerus tanpa istirahat yang cukup. Selain itu, kondisi lingkungan kerja yang tidak sehat, seperti bising, suhu ruangan yang panas, dan asap rokok di dalam ruangan, memperburuk kelelahan yang terjadi itu.

Kondisi ini berakibat serius bagi kesehatan bila diperburuk konsumsi rokok terus-menerus disertai konsumsi kopi berlebihan, suplemen, minuman berenergi mengandung ginseng dan kafein. "Kelelahan berhubungan berbagai gangguan kesehatan, seperti gangguan sistem pencernaan, gangguan sistem jantung dan pembuluh darah, serta penurunan daya tahan tubuh," kata dr Ari Fahrial Syam dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Rabu (5/8) di Jakarta.

"Pengalaman dari artis dan seniman kita, termasuk yang terjadi pada almarhum Mbah Surip, membuktikan, akumulasi antara kelelahan, kurang tidur, banyak mengonsumsi kopi, dan merokok terus-menerus mencetuskan terjadinya gangguan akut pada tubuh, di antaranya serangan jantung yang berakibat fatal," ujarnya. Berbagai penyakit kronis dapat kambuh jika seseorang mengalami kelelahan, antara lain sakit maag, gangguan kejiwaan, asma, kencing manis, hipertensi, stroke, dan serangan jantung.

"Apabila sudah ditemukan adanya gangguan kesehatan seperti mual, muntah, dan sakit kepala disertai nyeri dada, itu adalah peringatan agar kita berhenti beraktivitas untuk mengobati gangguan kesehatan yang telah terjadi. Serangan jantung sendiri sebenarnya bukan terjadi tiba-tiba, tetapi merupakan proses. Faktor risiko untuk terjadinya serangan jantung sebenarnya bisa diidentifikasi," kata dia.

Beberapa pemeriksaan, nilainya hanya diketahui dengan pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan urin dan kotoran, pemeriksaan gula darah, kadar kolesterol darah, kadar asam urat, pemeriksaan fungsi ginjal, dan fungsi hati. Selain itu, pemeriksaan tekanan darah penting untuk mengetahui adanya hipertensi. Ia juga mengatakan, pemeriksaan rutin, terutama untuk masyarakat berusia di atas 40 tahun, merupakan hal penting.

Secara khusus, untuk jantung, pemeriksaan EKG saat istirahat dan pemeriksaan treadmil test merupakan screening yang baik untuk mengidentifikasi adanya gangguan jantung. Selain pemeriksaan kesehatan rutin, bagi masyarakat yang memang supersibuk diminta untuk tetap mempertahankan jumlah tidur minimal 6 jam sehari. Ia mengatakan, di mana ada kesempatan untuk beristirahat, maka dianjurkan untuk beristirahat.

"Di sela-sela waktu makan sebaiknya ada makanan yang dikonsumsi, terutama makanan sehat yang tidak mengandung cokelat keju, berlemak, dan juga mengurangi goreng-gorengan. Minum air putih harus tetap dipertahankan sebanyak minimal 2 liter per hari. Lebih banyak mengonsumsi buah dan sayur-sayuran," ujarnya. Ia menambahkan, di waktu antara makan, baik juga untuk selalu mengonsumsi buah, mengurangi mengisap rokok, minuman bersoda, dan jangan berlebihan minum kopi atau maksimal 2 gelas sehari.

"Suplemen sebaiknya juga jangan dikonsumsi berlebihan, dan sebaiknya minuman berkafein atau mengandung ginseng juga dihindari karena sebenarnya, yang dibutuhkan tubuh saat itu adalah istirahat. Selain itu juga yang terpenting adalah melakukan olahraga secara teratur," tambah Ari. Dengan demikian, kemungkinan kelelahan yang terjadi dan dampak dari kelelahan bisa diantisipasi.

Rabu, 5 Agustus 2009 | 19:22 WIB
Laporan wartawan KOMPAS Evy Rachmawati

KOMPAS.com
http://kesehatan.kompas.com/read/xml/2009/08/05/19221657/belajar.dari.pengalaman.mbah.surip.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar