Senin, 30 Januari 2012

Pria Menangis


Kaum pria sesungguhnya jauh lebih sering "menangis"...
Namun mereka menyembunyikan tangisnya di dalam kekuatan akalnya.

Itulah mengapa Allah menyebutkan pada pria terdapat dua kali lipat akal seorang wanita,
Dan itulah sebabnya mengapa tiada yang kau lihat melainkan ketegarannya...

Pria menangis karena tanggung jawabnya di hadapan Allah kelak...
Ia menjadi tonggak penyangga rumah tangga,
Menjadi pengawal bagi Ibu, saudara perempuan, istri dan anak-anaknya.
Maka tangisnya tak pernah nampak di bening matanya...

Tangis pria adalah pada keringat yang bercucuran demi menafkahi keluarganya.
Tak bisa kau lihat tangisnya pada keluh kesah di lisannya...

Pria "menangis" dalam letih dan lelahnya menjaga keluarga dari kelaparan dan kejamnya dunia...
Tak dapat kau dengar tangisnya pada omelan-omelan di bibirnya...

Pria "menangis" dalam tegak dan teguhnya dalam melindungi keluarganya dari terik matahari, deras hujan dan dinginnya angin malam...
Tidak ada tangisnya pada peristiwa-peristiwa kecil dan sepele...

Pria "menangis" dalam kemarahannya jika kehormatan diri dan keluarganya digugat...
Pria "menangis" dengan sigap bangunnya di kegelapan dini hari...

Pria "menangis" dengan bercucuran peluhnya dalam menjemput rizki.
Pria "menangis" dengan tenaga dan darahnya menjadi garda bagi agamanya.
Sekaligus...

Pria pun sungguh-sungguh menangis dengan air matanya, di kesendiriannya menyadari tanggung jawabnya yang besar di hadapan Allah...
Pandanglah Ayah...
Pandanglah Suami...
Pandanglah Kakak...

Sesungguhnya syurga ada di dalam keridha'an Allah terhadap pria yang telah berusaha menjadi Khalifah di keluarganya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar