Kamis, 26 Januari 2012

Sikap Memaafkan

Kita terkadang berbuat salah kpd orang lain, begitu juga sebaliknya. Dan biasanya ketika kita minta ma’af jauh lebih mudah ketimbang kita mema’afkan kesalahan yg dilakukan orang lain kpd kita.,,, kenapa ya mema’afkan kesalahan yg dilakukan orang lain terkadang menjadi hal yg sangat sulit ?

***************

Menurut penelitian terakhir, para ilmuwan Amerika membuktikan bhw mereka yg mampu memaafkan adalah lebih sehat baik jiwa maupun raga. Orang2 yg diteliti menyatakan bhw penderitaan mereka berkurang setelah memaafkan orang yg menyakiti mereka. Penelitian tersebut menunjukkan bhw orang yg belajar memaafkan merasa lebih baik, tidak hanya secara batiniyah namun juga jasmaniyah. Sebagai contoh, telah dibuktikan bahwa berdasarkan penelitian, gejala-gejala pada kejiwaan dan tubuh seperti sakit punggung akibat stress [tekanan jiwa], susah tidur dan sakit perut sangatlah berkurang pada orang2 ini.

Sebuah tulisan berjudul "Forgiveness" (Mema’afkan), yg diterbitkan Healing Current Magazine (Majalah Penyembuhan Masa Kini) edisi bulan September-Oktober 1996, menyebutkan bhw kemarahan terhadap seseorang atau suatu peristiwa menimbulkan emosi negatif dalam diri orang, dan merusak keseimbangan emosional bahkan kesehatan jasmani mereka. Artikel tsb juga menyebutkan bhw orang menyadari setelah beberapa saat bhw kemarahan itu mengganggu mereka, dan kemudian berkeinginan memperbaiki kerusakan hubungan. Jadi, mereka mengambil langkah2 untuk memaafkan. Meskipun mereka tahan dgn segala hal itu, orang tidak ingin menghabiskan waktu2 berharga dari hidup mereka dalam kemarahan dan kegelisahan, dan lebih suka mema’afkan diri mereka sendiri dan orang lain.

Rasulullah SAW bersabda, "Orang yg hebat bukanlah orang yg menang dalam pergulatan. Sesungguhnya orang yg hebat adalah orang yg (mampu) mengendalikan nafsunya ketika marah"

Memaafkan dan mengampuni merupakan perbuatan yg diperintahkan Sang Khalik kpd umatnya. Dalam surah al-A'raaf ayat 199, Allah SWT berfirman, "Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yg makruf serta berpalinglah dari orang2 yg bodoh."

Pada surah al-Hijr ayat 85, Allah SWT kembali berfirman, ''Maka maafkanlah (mereka) dgn cara yg baik.''

Syekh Mahmud al-Mishri dalam kitab Mausu'ah min Akhlaqir-Rasul : memaafkan adalah pintu terbesar menuju terciptanya rasa saling mencintai di antara sesama manusia. Jika orang lain mencerca kita, sebaiknya kita membalasnya dgn memberi maaf dan perkataan yg baik,''

Salah satu sifat mulia yang dianjurkan dalam Al Qur’an adalah sikap memaafkan:
Jadilah pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta jangan pedulikan orang-orang yang bodoh. (QS. Al Qur’an, 7:199)

Dalam ayat lain Allah berfirman: "...dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. An Nuur, 24:22)

Mereka yg tidak mengikuti ajaran mulia Al Qur'an akan merasa sulit memaafkan orang lain. Sebab, mereka mudah marah terhadap kesalahan apa pun yg diperbuat. Padahal, Allah telah menganjurkan orang beriman bhw memaafkan adalah lebih baik:
... dan jika kamu maafkan dan kamu santuni serta ampuni (mereka), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. (QS. At Taghaabun, 64:14)

Allah SWT berfirman dalam surat asy-Syuraa ayat 40, "Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yg setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kpd orang yg berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah..."

Semoga kita menjadi insan yg bisa dan selalu ikhlas memaafkan kesalahan orang lain.Aamiin

Dari berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar