Jumat, 31 Agustus 2012

Dzikir & Keberuntungan



Dalam Islam, makna keberuntungan bukan hanya bersifat duniawi, tetapi juga ukhrawi. Keberuntungan ukhrawi selalu menjadi prioritas orang beriman, yang hanya diperoleh dengan cara mengingat Allah sebanyak-banyaknya. {QS al-Jumu'ah (62):10}.

Sebaliknya, orang yang tak mengingat Allah akan selalu diganggu setan. Mereka yang tidak mau mengingat Allah, berarti mengikut hawa nafsunya. Siapa yang mengikut hawa nafsunya, berarti mengikuti langkah-langkah setan dalam kehidupannya.

Orang-orang yang betul-betul beriman senantiasa mengingat Allah dalam keadaan apa pun. Kesibukan duniawi tak akan melalaikannya dari tetap berzikir kepada Allah. (QS an-Nur (24): 37). Mereka juga yakin sepenuh hati bahwa Allah tidak akan menyia-nyiakan segala amal perbuatan hambanya serta tak akan menyalahi janji-Nya.

Dengan berzikir, dosa-dosa seorang hamba akan digugurkan oleh Allah dan akan diberi rahmat oleh-Nya. Salah satu bentuk zikir adalah beristighfar atau meminta ampun kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat mencinta hamba-hamba-Nya yang senantiasa meminta ampun kepada-Nya. (QS Nuh (71) :10-12).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar