Kamis, 07 Mei 2009

Harper Masuk Islam karena Banyak Stereotip tentang Islam


By Republika Newsroom
Kamis, 07 Mei 2009 pukul 13:08:00


KAIRO -- Stereotip dan kesalahpahaman tentang Islam yang makain marak sejak peristiwa 11 Semptember justru menjadi berkah dan hidayah bagi Jacquelyn Harper.

"Kamu mendengar banyak hal tentang Islam dan semuanya jelek, Namun karena itu juga laha lasan saya ingin belajar Islam," katanya kepada the American-Statesma, awal pekan ini.

Menurut mantan aktivis gereja Luther konservatif ini, justru karena stereotip itulah yang menggugah keseriusannya untuk mengetahui Islam.

Survei AS baru-baru ini mengungkap bahwa mayoritas masyarakan AS mempunyai opini negatif tentang Muslim dan hanya tahu sedikit tentang Islam.

The Pew Research Center for the People and the Press and the Pew Forum on Religion and Public Life menemukan bahwa pandangan masyarakat AS tentang Islam lebih banyak dipengaruhi oleh media.

Pimpinan the Union for Reform Judaism (URJ), gerakan Yahudi terbesar di AS, menuduh media dan politikus AS lah yang telah membangun image jahat dan melukiskan Islam sebagai "figur iblis."

Cendekiawan terkenal AS, Stephen Schwartz juga mengritik media Barat yang telah gagal memberitakan Islam dan Arab sejak serangan 11 september.

Menjadi lebih baik

Harper, 25 tahun, memeluk Islam di akhir Januari tahun ini dan menurutnya keputusan ini telah memberikan dampak positif pada hidupnya.

"Saya mulai membaca buku (tentang Islam), dan buku yang pertama kubaca tersebut sunggung langsung mengesankan bagi saya," kenangnya.

"Ini benar-benar mengejutkan saya. Saya bilang, 'inilah yang saya rasakan. Inilah yang saya yakini.'"

Karena keingintahuanya yang besar, Harper mampu menyelesaikan kursus 8 minggu untuk muallaf wanita dan non-Muslimah di sebuah pusat komunitas muslim.

Kursus tersebut mencakup berbagai topik penting dan dasar dalamIslam, seperti puasa, sejarah budaya, pakaian muslim, dan nikah.

Saat ini Harper merencanakan mempraktekkan aspek Islam dalam kehiudpannya sehari-hari secara pelan-pelan, termasuk memakai jilbab.

"Saya mersa jauh lebih baik," akunya.

"Ketika kamu melakukan sesuatu yang baik, ini terkait bahwa apa yang kamu lakukan adalah benar dan kamu secara batin juga menjadi pribadi yang lebih baik," imbuhnya.iol/taq

Tidak ada komentar:

Posting Komentar