Senin, 15 Juni 2009

Anak Dengan IQ Tinggi Cenderung Menjadi Vegetarian


Anak-anak dengan IQ (Intelligence Quotient) tinggi, cenderung akan tumbuh menjadi seorang vegetarian atau hanya makan sayuran. Ini merupakan hasil dari sebuah riset yang dilakukan di Inggris dan dimuat dalam British Medical Journal .

Anak-anak ber-IQ tinggi saat memasuki masa remaja memiliki risiko penyakit kardiovaskular lebih rendah. Hal ini bisa menjelaskan kaitan antara kepintaran dan kesehatan. “Orang dengan otak cerdas cenderung memiliki pola makan lebih sehat,” kata peneliti senior di Universitas Southampton, Inggris, Catharine Gale yang memimpin riset.

Seperti kita ketahui, seorang vegetarian kadar kolesterolnya rendah serta jarang menderita obesitas dan penyakit jantung. Sehingga bisa dimengerti mengapa anak ber-IQ tinggi memiliki risiko penyakit jantung lebih rendah saat mereka dewasa. Studi lain juga menyebutkan bahwa anak berotak cerdas biasanya memiliki gaya hidup sehat; tidak merokok, tidak kegemukan, tekanan darahnya normal dan rajin berolahraga.
Dalam riset yang dilakukannya, Gale dan tim peneliti mengumpulkan data dari 8200 pria dan wanita berusia 30 tahun, yang IQ-nya pernah dites saat mereka berusia 10 tahun. Hasilnya menarik, anak dengan IQ tinggi banyak yang menjadi vegetarian saat mereka berusia 30 tahun. Sekitar 4.5 persen responden adalah vegetarian, 2,5 persen seorang vegan (menolak makan daging atau memakai produk yang menggunakan tes terhadap binatang), dan 33,6 persen menyatakan mereka vegetarian tetapi juga makan ikan dan daging ayam.

Kebanyakan yang menjadi vegetarian adalah wanita atau mereka yang berasal dari kelas sosial atas atau berpendidikan tinggi. Meski begitu, menurut Gale, IQ tetap menjadi faktor penting dalam menentukan gaya hidup sehat seseorang.

Tetapi penelitian ini dianggap belum bisa menjawab semua pertanyaan. Karena tidak disebutkan apakah anak-anak itu tumbuh dalam lingkungan vegetarian atau tidak. “Kita tidak tahu bagaimana kebiasaan atau gaya hidup orangtua mereka, atau apakah ada penyebab atau kejadian khusus yang membuat anak-anak itu tumbuh menjadi seorang vegetarian,” kata profesor dari Universitas Texas, Lona Sandon.
Sedangkan penjelasan mengapa vegetarian lebih banyak wanita, Sandon mengatakan bahwa wanita memang lebih peduli pada kesehatan dibanding dengan pria. “Jadi jika mereka (kaum perempuan) percaya bahwa vegetarian memiliki manfaat kesehatan, mereka akan memilihnya,” tambahnya.

KOMPAS CYBER MEDIA , April 23, 2009
Sumber: Health Day
Penulis: An
http://64.203.71.11/ver1/Kesehatan/0612/16/164939.htm

sumber lain menyebutkan:

The evidence linking vegetarianism to good health outcomes is very strong,” said Dr. David L. Katz, the director of the Prevention Research Center and an associate professor of public health at the Yale University School of Medicine.
“Studies, for example, of vegetarian Seventh-Day Adventists in California suggest that they have lower rates of almost all major chronic diseases, and greater longevity, than their omnivorous counterparts,” Katz said. “Evidence is also strong and consistent that greater intelligence, higher education, and loftier social status–which tend to cluster with one another–also correlate with good health.”
https://www.magellanassist.com/Mem/library/default.asp?TopicId=189&CategoryId=0&ArticleId=113

Tidak ada komentar:

Posting Komentar